Anak Broken Home, Nadya Ursula Sukses Jadi Bos Susu & Punya 100 Karyawan

Dibesarkan di keluarga broken home bukan merupakan hal yang mudah. Tak sedikit anak yang menyalahkan kondisi keluarga atas nasib mereka. Namun tidak bagi wanita inspiratif yang satu ini.

Nadya Ursula tak pernah menyalahkan kondisi broken home sebagai kehancuran hidupnya. Sejak kelas 2 SD, ia kehilangan sosok Bunda karena orang tuanya bercerai.

Ibunda memboyong adik laki-laki Nadya ke Manado. Sedangkan Nadya yang sudah bersekolah menetap di Bandung bersama sang ayah. Diakui Nadya, ia sangat merindukan bentuk kasih sayang seorang Bunda mulai dari hal paling sederhana seperti usapan lembut di kepala.

"Saya kehilangan sosok kasih sayang seorang ibu. Biasanya kalau ambil rapot kan sama ibu, ini sama ayah. Saya juga tidak menerima bentuk kasih sayang seperti dielus-elus sama ibu," ungkap Nadya di kanal YouTube Gritte Agatha.

Meski begitu, hidup di keluarga broken home tak membuat Nadya terpuruk. Ia yakin bahwa kesuksesan dan masa depan tidak tergantung dari masa lalu. Ia dapat menentukan nasibnya sendiri.

Nadya Ursula merasa iri dengan teman-teman sebaya yang masih mendapatkan kasih sayang seorang Bunda. Hal itu membuatnya termotivasi untuk dapat memulangkan sang Bunda ke Bandung.

"Punya mimpi waktu SD, saya pengen merasakan hidup satu rumah isinya ada ayah, ibu, saya dan adik saya. Saya mikir harus balikin mama ke Bandung, saya ingin beli rumah buat mama. Tapi terbentur masalah biaya," ucapnya.

Sejak saat itu, Nadya Ursula menelusuri profil orang-orang kaya di dunia. Ia pun menemukan fakta bahwa hampir seluruh orang sukses adalah pengusaha. Nadya pun bermimpi untuk menjadi pengusaha sejak kelas 6 SD, Bunda.

Nadya sempat bertemu dengan sang Bunda untuk pertama kalinya sejak berpisah. Namun pertemuan itu hanya berlangsung selama 30 menit ketika sang Bunda sedang dalam perjalanan bisnis.

Pertama kali ketemu sejak kelas 2 SD itu ketika saya kelas 3 SMP, cuma 30 menit. Kaget sih, terus rada aneh gitu. Bingung kenapa muka mama sekarang kayak gini karena terbiasa cuma lihat dari foto. Tapi senang banget," ujarnya.

Bertekad untuk bertemu lagi dengan sang Bunda, Nadya mulai banting tulang setelah lulus dari bangku sekolah. Simak di halaman selanjutnya.

Saksikan juga kisah Marissa Hutabarat, hakim wanita berdarah Indonesia pertama di Amerika:

[Gambas:Video Haibunda]

JATUH BANGUN NADYA

Pengusaha sukses Nadya Ursula/Foto: Instagram: @nadyaursulla

Tak mau membuang-buang waktu, Nadya Ursula langsung bekerja usai lulus SMA. Kini, Nadya pun dianggap sebagai salah satu wanita inspiratif, hal itu tak lepas dari kemantapan hati dan tak pernah takut mengambil risiko. Nadya bekerja di bidang marketing dan memupuk modal untuk merintis usaha sendiri.

Tak main-main, Nadya langsung menargetkan dirinya untuk menjadi manajer dalam waktu satu tahun. Impian itu tercapai hanya dalam waktu delapan bulan, Bunda. Namun ia tidak berlama-lama menikmati posisi sebagai manajer.

"Kerja dari jam 7 pagi bisa sampai jam 1 atau jam 3 subuh setiap hari. Alhasil target setahun bisa dicapai dalam waktu 8 bulan. Sudah ngerasain 3 bulan jadi manajer, saya keluar. Pulang ke Bandung merintis usaha," kata Nadya.

Nadya tak sendiri dalam merintis usaha. Ia memiliki partner yang juga merupakan sahabat dekat. Salah satunya bahkan merupakan kekasih yang kini telah menjadi suami Nadya.

Nadya beserta kedua rekannya mencoba membangun usaha kecil-kecilan dengan menjual susu sapi. Kala itu ia menamai bisnisnya dengan julukan Klinik Susu.

Bisnis mereka tak berjalan mulus. Kedua rekan Nadya sempat dipaksa pulang oleh kedua orang tuanya karena bisnis mereka tak membuahkan hasil. Namun Nadya tak juga menyerah.

"Saya minta izin ke orang tua mereka, saya bilang minta izin dua bulan supaya mencoba lagi. Kalau memang gagal, terserah mereka nanti mau pergi ke mana," ucapnya.

Nadya dan kedua rekannya berhasil menemukan titik terang. Simak di halaman selanjutnya.

JADI PENGUSAHA SUKSES

Pengusaha sukses Nadya Ursula/Foto: Instagram: @nadyaursulla

Kegigihan Nadya dalam berbisnis membuatnya selalu haus ilmu. Ia kerap membaca buku-buku mengenai strategi pemasaran. Hal itu membimbingnya dalam merintis usaha.

Nadya juga berani mengambil risiko dengan berjualan di tempat-tempat wisata Bandung. Lambat laun, usaha Nadya dan kedua rekannya betambah besar. Mereka berhasil melebarkan sayap hingga ke tiga kota besar usai mengubah strategi marketing.

"Dari produk susu lanjut ke yoghurt, keripik singkong, dan sekarang lagi bangun restoran di daerah Braga. Satu-satunya restoran mi Chinese di daerah itu. Saat ini sudah ada 100 karyawan," ungkap Nadya.

Setahun berbisnis, Nadya Ursula mampu menyusul sang Bunda ke Manado. Ia mengajak Bunda dan adiknya tinggal di rumah yang telah ia beli di Bandung. Impiannya sejak kecil pun tercapai.

Usai menikah, Nadya dan suaminya terus melanjutkan bisnis bersama rekan mereka. Usaha KS Group yang mereka geluti kini masih terus melebar.

"Stabil dari situ. Lama-lama kami coba rekrut karyawan. Saya enggak mau jadi pedagang, saya mau jadi pebisnis. Saya bangun sistem dan strategi pemasaran yang baru. Kesuksesan itu tidak tergantung dari masa lalu. Kita harus jemput bola, bukan menunggu bola," ucapnya.