Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Dear Aa Gym, Katai Istri Turun Mesin Bisa Dikenai 3 Tahun Penjara Lho

Annisa A   |   HaiBunda

Minggu, 13 Jun 2021 12:50 WIB

Frustrated unhappy young couple sitting on sofa after fight, disappointed boyfriend and offended girlfriend breaking up thinking of problems in bad relationships, misunderstandings and insult concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Rumah tangga Aa Gym dan Teh Ninih semakin ramai diperbincangkan. Istilah 'turun mesin' yang dilontarkan Aa Gym kepada Teh Ninih menuai polemik masyarakat.

Hal itu bermula dari rekaman yang diduga diucapkan oleh Aa Gym viral di media sosial. Ia menyebut Teh Ninih sudah tujuh kali 'turun mesin'.

Banyak orang menilai Aa Gym terlalu kejam menyebut istilah 'turun mesin' kepada wanita yang telah menemaninya selama 19 tahun. Teh Ninih juga sudah memberi 7 orang buah hati dari pernikahan mereka.

Terlepas dari kontroversi yang dituai, seseorang harus lebih bijak dalam memilih penggunaan istilah 'turun mesin'. Sebab, ada potensi hukuman penjara 3 tahun bila melontarkan istilah tersebut.

"Penggunaan ejekan dan atau makian adalah bagian dari kekerasan psikis dan berpotensi mendapatkan hukuman pidana. Hal tersebut tertuang dalam UU Penghapusan Kekerasan di Dalam Rumah Tangga," tutur Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani kepada HaiBunda, belum lama ini.

Dalam UU PKDRT, No. 23 Tahun 2004, kekerasan psikis dimaknai sebagai perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang.

Meski tidak melukai secara fisik, kekerasan psikis termasuk ke dalam tindak pidana dengan ancaman paling lama 3 tahun atau denda paling banyak Rp9 juta.

Andy Yentriyani memaparkan, istilah 'turun mesin' ketika disematkan kepada perempuan karena telah melahirkan adalah istilah yang pejoratif, yaitu merendahkan atau mencemooh.

"Istilah ini rekat dengan cara pandang yang seksis, yaitu merendahkan berdasar jenis kelamin. Juga, cara pandang yang menempatkan perempuan sebagai objek seks, termasuk imagi pada keperawanan dan elastisitas alat kelamin perempuan yang dikaitkan dengan kepuasan pihak laki-laki saat berhubungan seksual," jelasnya.

Tidak tepat untuk menggunakan istilah 'turun mesin' untuk menggambarkan rasa cinta pada istri atau pasangan. Simak penjelasan di halaman berikutnya.

Saksikan juga video langkah-langkah mencegah pelecehan seksual pada anak.

[Gambas:Video Haibunda]


TERMASUK KEKERASAN

An Asian wife is crying on the sofa after an argument with her husband behind her.

Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng

Istilah 'turun mesin' sebaiknya tidak diucapkan kepada wanita yang telah melahirkan. Hal itu tidak boleh dilakukan untuk menggambarkan rasa cinta maupun memuliakan peran reproduksi perempuan karena telah melahirkan.

"Penting dipahami penggunaan ejekan dengan cara pandang seksis dan bernuansa seksual adalah juga tindak pelecehan seksual," tegas Andy Yentriyani.

"Sayangnya, ketika kekerasan psikis serupa ini dilakukan bukan oleh suami, orang yang berhubungan keluarga ataupun tinggal serumah, yang artinya tidak menjadi ruang lingkup UU PKDRT, tindakan serupa ini sulit untuk diproses hukum," imbuhnya.

Berkaca pada kasus Aa Gym, pemilik nama asli Abdullah Gymnastiar itu juga dikecam karena melontarkan kalimat menyakitan lainnya selain istilah 'turun mesin'. Simak di halaman berikutnya.

KALIMAT MENYAKITKAN

Aa Gym.

Foto: Mukhlis Dinillah

Belum lama ini, putra Aa Gym membeberkan aib sang ayah ke media sosial. Lewat Facebook, Ghaza menyebutkan perlakuan Aa Gym yang menurutnya telah menyakiti sang Bunda.

Putra sulung Aa Gym menyebut sang ayah kerap melontarkan kata-kata kasar selama menikah dengan Teh Ninih. Termasuk tudingan musyik dan muanfik, Bunda.

"Kamu musyrik, kamu munafik, kamu menuhankan makhluk. Inilah kalimat-kalimat yang selalu kami dengar. Ya, selalu. Dikala makan di restoran, berangkat sekolah, berkumpul bersama. Bahkan mungkin, di setiap sudut bumi ini, hanya ada pengingat akan kalimat itu semua," tulis Ghaza di Facebook.

Saat ini Ghaza telah menghapus unggahan di laman Facebooknya dan meminta maaf karena telah memicu keributan. Namun unggahannya higga saat ini tetap panas diperbincangkan publik.


(anm/anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda