Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Serba-serbi Alat Reproduksi Wanita: Bagian dan Fungsinya

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 15 Feb 2021 15:06 WIB

Gynecology, women's health. Close-up of a uterus model
Ilustrasi alat reproduksi wanita/ Foto: Getty Images/iStockphoto/peakSTOCK

Bunda tahukah kalau alat reproduksi wanita dirancang sebagai sistem untuk menjalankan beberapa fungsi? Salah satunya dimulai dari proses penyimpanan sel telur untuk reproduksi, yang disebut ova atau oosit. Sistem ini kemudian dirancang untuk mengangkut sel telur ke tempat pembuahan.

Selanjutnya, ada pula proses konsepsi atau pembuahan sel telur oleh sperma, yang biasanya terjadi di saluran tuba atau tuba fallopi. Setelah itu, sel telur yang telah dibuahi akan tertanam di dalam dinding rahim, untuk kemudian memulai tahap awal kehamilan.

Jika pembuahan atau implantasi tidak terjadi, sistem reproduksi wanita dirancang untuk menstruasi (pelepasan lapisan rahim) secara rutin. 

Supaya Bunda bisa lebih memahaminya, dikutip dari berbagai sumber berikut ulasan tentang serba-serbi alat reproduksi wanita:

Bagian-bagian alat reproduksi wanita

Dikutip dari Web MD, alat reproduksi wanita terdiri dari dua bagian: bagian luar dan dalam. Fungsi utama dari struktur luar alat reproduksi wanita di antaranya untuk memungkinkan sperma masuk ke dalam tubuh dan untuk melindungi alat kelamin bagian dalam dari organisme menular. 

Struktur alat reproduksi wanita bagian luar meliputi bagian-bagian berikut:

Labia mayora

Labia mayora 'membungkus' dan melindungi alat reproduksi luar lainnya. Bentuk labia mayora relatif besar, berambut dan memiliki kelenjar keringat. Sementara itu, bagian dalamnya tidak berambut dan memiliki kelenjar lemak. Labia mayora bagian dalam terdiri dari banyak ujung saraf, sehingga cukup sensitif

Labia minora

Lipatan kecil di dalam labia mayora disebut sebagai labia minora. Bentuknya mengelilingi bukaan ke vagina (saluran yang menghubungkan bagian bawah rahim ke luar tubuh) dan uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh).

Kelenjar Bartholin

Kelenjar ini terletak di samping lubang vagina dan menghasilkan sekresi cairan (lendir).

Klitoris

Kedua labia minora 'bertemu' pada bagian kecil yang disebut sebagai klitoris. Meski kecil, tonjolan ini sangat sensitif, bahkan sebanding dengan penis pada pria. Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit bernama preputium, yang mirip dengan kulup di ujung penis. Seperti halnya penis, klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan juga bisa ereksi.

Nah, struktur alat reproduksi wanita bagian dalam yakni:

Vagina

Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim) ke luar tubuh. Ini juga dikenal sebagai jalan lahir dan saluran untuk mengalirkan darah menstruasi. 

Uterus (rahim)

Rahim adalah organ berongga berbentuk seperti buah pir yang merupakan rumah bagi janin saat sedang berkembang. Rahim terbagi menjadi dua bagian yaitu serviks korpus. 

Serviks yaitu bagian bawah yang membuka ke dalam vagina. Sementara korpus yang merupakan bagian utama rahim, merupakan bagian yang dapat sebagai tempat tinggal janin. 

Ovarium

Ovarium adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim. Bagian ini memiliki fungsi penting untuk menghasilkan sel telur dan hormon.

Saluran tuba (tuba fallopi)

Saluran tuba adalah saluran sempit yang melekat pada bagian atas rahim dan berfungsi sebagai 'terowongan' untuk sel telur yang melakukan perjalanan dari ovarium ke rahim. Proses pembuahan sel telur sperma umumnya terjadi di saluran tuba.

Sel telur yang telah dibuahi kemudian akan pindah ke rahim, untuk ditanamkan ke dalam lapisan dinding rahim.

Berapa banyak sel telur yang dimiliki wanita?

Saat seorang wanita lahir, ada sekitar 1 juta hingga 2 juta sel telur di dalam alat reproduksinya. Kemudian pada saat pubertas, tersisa hanya sekitar 300.000 sel telur saja.

Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 500 sel telur yang akan diovulasi selama masa reproduksi wanita. Sel telur yang tersisa secara bertahap mati saat menopause.

Peran penting rahim sebagai alat reproduksi wanita

Dilansir Web MD, rahim atau uterus merupakan salah satu organ utama sistem reproduksi wanita. Bagian ini memiliki fungsi penting selama kehamilan dan persalinan.

Selaput interior yang melapisi rahim disebut endometrium. Ketebalan lapisan ini dapat berbeda-beda tergantung pada tingkat berbagai hormon selama siklus menstruasi.

Misalnya, selama siklus menstruasi, adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron menyebabkan lapisan rahim menebal. Proses ini membantu mempersiapkan rahim untuk menerima dan memelihara sel telur yang telah dibuahi selama kehamilan.

Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur mulai rusak. Kadar estrogen dan progesteron juga menurun. Sel telur kemudian keluar dari tubuh bersama dengan endometrium, yang dikenal sebagai menstruasi.

Jika sperma membuahi sel telur, sel telur ditanamkan ke dalam lapisan rahim dan mulai berkembang. Selama kehamilan, rahim mampu membesar berkali-kali lipat dari ukuran normalnya. Diperkirakan rahim dapat membesar hingga 1 cm (atau sekitar 0,4 inci) setiap pekannya.

Saat melahirkan, rahim juga mampu berkontraksi. Kontraksi ini membantu melebarkan serviks dan membantu proses persalinan.

Kapan alat reproduksi wanita perlu diperiksa oleh dokter?

Umumnya wanita akan melakukan konsultasi ke dokter jika memiliki kekhawatiran terkait kesehatan alat reproduksi atau berkaitan dengan masalah kesuburan. Selain itu, beberapa tanda bahwa mungkin sebaiknya Bunda segera menghubungi dokter, di antaranya:

  • Berusia di bawah 35 tahun dan tidak bisa hamil setelah setahun program kehamilan
  • Berusia 35 tahun atau lebih, tidak bisa hamil setelah 6 bulan program kehamilan
  • Nyeri hebat saat menstruasi
  • Nyeri saat berhubungan seks
  • Ada perdarahan vagina abnormal, termasuk perdarahan hebat selama menstruasi, perdarahan antar siklus, atau perdarahan setelah menopause
  • Keputihan yang tidak biasa, terutama jika memiliki warna atau bau yang tidak normal
  • Kemerahan, bengkak, atau ketidaknyamanan pada vulva atau vagina
  • Ada luka, lesi, atau benjolan yang tidak dapat dijelaskan di sekitar vulva atau vagina
  • Ada gejala infeksi saluran kemih, seperti ada sensasi terbakar saat buang air kecil

Kesimpulan

Sistem dan alat reproduksi wanita terdiri dari banyak bagian. Bagian-bagian tersebut berfungsi bersama untuk melakukan banyak hal, seperti memproduksi sel telur dan hormon, menjaga kehamilan, dan memperlancar persalinan.

Ada berbagai kondisi yang dapat memengaruhi organ reproduksi wanita, beberapa di antaranya dapat menyebabkan komplikasi serius. Jika Bunda mengalami gejala seperti nyeri panggul atau pendarahan vagina yang tidak normal, segera periksakan diri ke dokter.

Simak juga tips memiliki anak untuk pasangan yang baru menikah dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda