Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apa Itu Seks Oral? Waspada Infeksi Menular Seksual Mengintai!

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 20 Jun 2021 21:50 WIB

Couple in love lying on bed and touching each other tenderly
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/nd3000

Menurut terapis seks Louanne Cole Weston, PhD, seks oral tak selalu terasa aman dan menyenangkan. Jika salah satu pihak menyukai seks oral, tetapi pihak lainnya tidak, ini bahkan bisa memicu stres.

"Rasa tak nyaman tentang seks oral sering berkaitan dengan faktor kebersihan. Sebagian lain juga kerap cemas tentang performanya," ujar Weston, dilansir Web MD.

Ya, banyak orang mempertanyakan apakah seks oral tu benar-benar aman. Nyatanya, seks jenis ini bukan termasuk safe sex lho, Bunda.

Salah satunya karena seks oral berisiko tinggi membuat seseorang terkena infeksi menular seksual (IMS). Jenis penyakit ini dapat dengan mudah menular, terlebih jika tak ada tindakan pencegahan yang diterapkan.

Risiko kesehatan akibat seks oral

Apa saja ya risiko penyakit infeksi menular yang rentan terjadi akibat seks oral? Berikut ulasannya:

1. HIV

Seks oral adalah aktivitas yang relatif berisiko rendah untuk penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV), terutama jika dibandingkan dengan seks vaginal atau anal. Meskipun penularan seperti itu jarang, penularan HIV melalui seks oral tetap dapat terjadi.

Menggunakan kondom merupakan cara yang efektif untuk mengurangi risiko tertular HIV saat melakukan seks oral.

Tanpa perlindungan, risiko penularan HIV melalui seks oral dapat meningkat akibat beberapa faktor.

Terutama jika orang yang melakukannya memiliki luka di mulut, ejakulasi dilakukan di dalam mulut, atau jika individu yang menerima seks oral memiliki infeksi menular seksual lainnya.

2. Herpes

Herpes genital dan herpes oral biasanya disebabkan oleh jenis virus herpes simpleks yang berbeda (masing-masing HSV-2 dan HSV-1). Herpes pun dapat menular melalui seks oral. 

Tidak seperti HIV, virus herpes dapat dengan mudah menyebar dari salah satu pasangan selama blowjob. Menurut sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal BMC Medicine, sebagian besar infeksi HSV adalah efek dari seks oral daripada seks genital.

Risiko herpes selama seks oral cukup tinggi dan bahkan dapat terjadi ketika gejala tidak ada. Kondom mungkin dapat mengurangi risiko penularan herpes selama seks oral, namun ini tidak sepenuhnya efektif karena virus dapat menyebar dari kulit ke kulit.

Simak ulasan lebih lengkap di halaman selanjutnya ya, Bunda!

Bunda, Ayah juga bisa berperan besar dalam cegah kehamilan. Simak tipsnya di sini:

[Gambas:Video Haibunda]




RISIKO PENYAKIT MENULAR SEKSUAL AKIBAT SEKS ORAL DAN GEJALANYA

Couple in love  having fun in bed and smiling

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/nd3000

3. Human papillomavirus (HPV) 

Human papillomavirus (HPV) juga sangat mungkin menular melalui seks oral. Dikutip dari Very Well Health, diyakini bahwa HPV yang didapat saat melakukan seks oral merupakan faktor risiko utama untuk kanker mulut dan tenggorokan.

Seperti halnya herpes, diduga penggunaan kondom selama seks oral dapat mengurangi risiko infeksi, tetapi tidak serta merta menghilangkan sepenuhnya. 

Alasannya, seperti halnya herpes, HPV menyebar melalui kontak kulit ke kulit, bukan melalui cairan tubuh.

4. Sifilis

Sifilis sangat mudah menular melalui seks oral. Penyakit ini hanya dapat ditularkan jika ada gejala. Namun selama tahap primer dan sekunder, luka sifilis sering kali muncul tanpa rasa sakit sehingga mudah terlewat. 

Oleh karena itu, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa mereka memiliki gejala sifilis saat menularkan kepada pasangannya.

5. Hepatitis B

Penelitian tentang hepatitis B dapat ditularkan melalui seks oral masih sangat sedikit. Namun diduga kuat bahwa kontak seks oral dan anal menjadi salah satu faktor risiko infeksi hepatitis A dan hepatitis B. 

Apa gejala infeksi di mulut akibat seks oral?

Tanda-tanda infeksi menular seksual di mulut termasuk luka atau lecet di dalam atau di sekitar mulut, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, kemerahan di mulut atau tenggorokan, bintik-bintik putih di mulut, dan radang amandel atau kelenjar getah bening. 

Namun demikian, mungkin juga tidak ada gejala sama sekali. Menggunakan alat pelindung adalah satu-satunya cara untuk melindungi dari infeksi menular selama seks oral. Salah satunya termasuk kondom.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda