Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pakai Kondom saat Seks Oral: Perlu atau Tidak Bun? Ini Pertimbangannya

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 08 Sep 2021 21:45 WIB

Young loving couple on the bed in the morning
Foto: Getty Images/iStockphoto/Phaisit

Seks oral dilakukan dengan melibatkan mulut untuk merangsang organ kelamin pasangan. Meski mungkin terlihat aman, risiko berbahaya seperti infeksi menular seksual tetap ada. Jadi, perlukah memakai kondom saat seks oral?

Dikutip dari Medical News Daily, jawabannya adalah ya. Penting untuk menggunakan metode pengaman seperti kondom saat seks oral. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan penularan dan tertular infeksi menular seksual (IMS).

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat ada risiko besar penularan infeksi di tenggorokan dan mulut sebagai efek dari seks oral.

Beberapa jenis infeksi menular seks yang dapat menyebar melalui seks oral di antaranya:

  • Klamidia
  • Gonorea
  • Sifilis
  • Herpes
  • Human papillomavirus (HPV)
  • HIV
  • Trikomoniasis
Banner Putri Ahok dan Puput

Tips memilih kondom untuk seks oral

Dilansir Planned Parenthood, penggunaan kondom dapat mencegah kontak skin-to-skin pemicu penularan infeksi menular seksual. Nah, salah satu jenis kondom yang dapat digunakan yakni kondom berbahan lateks. 

Jika Bunda menggunakan tambahan pelumas, ingatlah bahwa kondom lateks hanya bisa dikombinasikan dengan pelumas berbahan dasar air (waterbased lubricant).

Sebelum menggunakan kondom, cek dulu keutuhan kemasan dan tanggal kedaluwarsa. Pemakaian kondom yang kondisinya sudah tak utuh dapat mengurangi efektivitas pencegahan infeksi menular seksual.

Apabila Bunda memiliki riwayat alergi lateks, tersedia kondom poliuretan sintetis. Dengan kondom jenis ini, penggunaan pelumas tambahan berbahan dasar minyak (oil-based lubricant) bisa dipilih.

Hal lain yang perlu diperhatikan saat memilih kondom untuk oral seks yakni variasi tekstur dan rasa. 

Saat ini sudah tersedia berbagai jenis varian rasa pada kondom, pemilihan jenis yang tepat pun dapat membantu meningkatkan gairah seks lho, Bunda. 

Seberapa efektif kondom mencegah infeksi menular saat oral seks?

Kondom dapat dikatakan cukup efektif mencegah penyebaran infeksi menular seksual, terutama jika digunakan dengan tepat. 

Sebuah penelitian tahun 2020 mencatat bahwa kondom efektif mencegah penularan infeksi menular seksual, terutama yang menyebar dari uretra penis. Jenis infeksi ini termasuk gonore, klamidia, trikomonas, hepatitis B, dan HIV.

Kondom juga efektif melawan penularan infeksi menular seksual yang menyebar melalui kulit dan selaput lendir, seperti herpes, sifilis, dan kutil kelamin.

Agar perlindungannya maksimal, ketahui apa saja hal-hal yang dapat mengurangi efektivitas kondom di halaman berikut, Bunda!

Ketahui posisi seks yang aman saat hamil, cek video ini ya Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]



FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGURANGI EFEKTIVITAS KONDOM

Men, women, couples Holding a condom for self-protection. Concept to prevent contraception.

Foto: iStock

CDC mengungkapkan ada beberapa hal yang dapat mengurangi efektivitas kondom dalam mencegah infeksi menular seksual, di antaranya yaitu:

  • Suhu panas dan gesekan, misalnya karena kondom disimpan di dalam dompet
  • Penggunaan pelumas berbahan dasar minyak, baby oil atau losion, karena dapat menyebabkan kerusakan kondom
  • Penggunaan lebih dari satu kondom secara bersamaan
  • Memakai kondom yang sama lebih dari satu kali

Jadi pada intinya, penggunaan kondom saat seks oral dianjurkan karena dapat mencegah penularan infeksi menular seksual terjadi. Jika curiga ada gejala yang mengarah pada jenis infeksi ini, segera lakukan konsultasi ke dokter ya, Bunda.

Konsultasi yang tepat dan cepat dapat membantu mencegah infeksi menjadi semakin parah. Jangan lupa hindari dulu hubungan seks, baik oral maupun penetrasi, saat gejala infeksi menular seksual sedang terjadi.

Gejala umum infeksi menular seksual yang perlu diwaspadai yakni keputihan berbau tak sedap, ruam merah, nyeri, dan sensasi terbakar pada organ kelamin. Selain itu, Bunda mungkin juga mengalami demam atau merasa tak nyaman pada tubuh.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda