HaiBunda

MOM'S LIFE

Bunda, Kenali Gejala Sesak Napas pada Pasien COVID-19

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 08 Jul 2021 13:22 WIB
Foto: Getty Images/Enes Evren
Jakarta -

Sesak napas merupakan salah satu kondisi yang dialami oleh pasien COVID-19. Kondisi ini tak jarang menyebabkan pasien jatuh ke fase kritis hingga pada akhirnya meninggal dunia.

Pasokan oksigen di berbagai rumah sakit yang mulai menipis tengah menjadi kekhawatiran masyarakat saat ini. Khususnya bagi mereka yang tengah melakukan isolasi mandiri dan mulai merasakan gejala sesak napas.

Gejala sesak napas umumnya dijumpai pada pasien COVID-19 yang memiliki gejala sedang hingga berat. Saturasi oksigen pasien yang mengalami sesak napas biasanya telah menurun, Bunda.

Hasil rontgen paru-paru pada pasien COVID-19 biasanya menampilkan bercak berwarna putih. Selaput tersebut dinamakan ground glass opacity (GGO). Kondisi ini tidak hanya muncul pada pasien COVID-19, melainkan juga pneumonia dan gangguan paru lainnya.

Selain sesak napas karena fungsi paru-paru yang menurun, pasien COVID-19 dengan komorbid tertentu juga dapat mengalami sesak napas, Bunda. Contohnya pasien dengan gangguan pengentalan darah.


"Salah satu gejala dari pengentalan darah memang sesak napas. Tetapi sesak napas tidak hanya terjadi pada kondisi tersebut, melainkan juga inflamasi atau peradangan yang luas terutama di jaringan paru-paru pasien COVID-19," tutur dokter spesialis paru dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K) di webinar PDPI belum lama ini.

Pengentalan darah pada pasien COVID-19 dapat dilihat melalui indikator nilai D-dimer, fragmen protein yang membantu proses pembekuan darah.

Saat menginfeksi tubuh, virus SARS-CoV-2 akan menyebabkan gangguan pembekuan darah atau koagulopati. Itu sebabnya pemeriksaan D-dimer juga dilakukan pada beberapa pasien COVID-19.

"Itu tetap ada patokannya. Biarlah dokter yang menentukan itu. Jika saat diperiksa hasilnya meningkat, segera konsultasi agar dokter bisa menangani," ujarnya.

Oleh karena itu, dr. Erlina menyarankan untuk selalu memantau kadar saturasi oksigen pada pasien COVID-19. Di beberapa kasus, saturasi dapat menurun tanpa terjadinya sesak napas.

"Jika ada sesak napas, apalagi saturasinya sudah di bawah 95 segera ke rumah sakit. Jangan konsumsi obat-obatan selain anjuran dokter," kata dr. Erlina.


Selain saturasi oksigen, pasien juga dianjurkan untuk memerhatikan frekuensi tarikan napas. Normalnya, dalam 1 menit orang dewasa melakukan 12-12 kali tarikan napas, Bunda.

Selain itu, ada penjelasan mengenai CT value yang seharusnya tak perlu dikhawatirkan oleh pasien COVID-19 di halaman berikutnya.

Saksikan juga video perlengkapan isolasi mandiri untuk anak di bawah ini.

(anm/anm)
ARTI CT VALUE

ARTI CT VALUE

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Potret BCL Saat Positif Covid-19, Tetap Modis Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

9 Kebiasaan Makan Penyebab Kerusakan Ginjal

Mom's Life Amira Salsabila

4 Shio Kurang Beruntung di Tahun Kuda 2026, Beserta Solusi Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

Momen Hagia Anak Jessica Iskandar Pertama Kali Main Salju, Bikin Gemas!

Parenting Nadhifa Fitrina

Vaksin Kanker Serviks: Jenis, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Kehamilan Melly Febrida

Kaleidoskop 2025: 7 Perceraian Artis dan Figur Publik yang Menyita Perhatian

Mom's Life Angella Delvie Mayninentha & Muhammad Prima Fadhilah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Istilah Dunia Kerja ala Gen Z dan Milenial: Career Minimalism hingga Polyworking

9 Kebiasaan Makan Penyebab Kerusakan Ginjal

ADOR Berhentikan Kontrak Danielle NewJeans, Minji Masih Tahap Negosiasi

Vaksin Kanker Serviks: Jenis, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Momen Hagia Anak Jessica Iskandar Pertama Kali Main Salju, Bikin Gemas!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK