Kisah Sukses Calon Besan Ashanty, Pernah Tak Sanggup Bayar Listrik saat Bom Bali

Perjalanan hidup serta usaha atau bisnis yang dijalani setiap orang berbeda. Sebagaimana yang dialami oleh Luhde Menzel, pemilik hotel Henzel Ubud di Bali berikut, Bunda.

Untuk Bunda ketahui, Luhde Menzel merupakan seorang pengusaha sukses. Ia juga dikenal sebagai ibunda dari Sarah Menzel, kekasih Azriel Hermansyah. Itu sebabnya, Luhde Menzel sering disebut-sebut akan menjadi calon besan Anang hermansyah dan Ashanty, Bunda.

Luhde Menzel sendiri mengatakan bahwa sama seperti orang pada umumnya, dirinya juga memiliki momen tak enak. Hal itu pun ia sebut sebagai titik terendah sepanjang hidup.

Pada Venna Melinda, Luhde menceritakan bahwa hal tersebut terjadi saat peristiwa bom Bali tahun 2000. Di masa tersebut, usaha miliknya mulai goyah.

"Kemarin kan sempat ada bom bali, di mana orang-orang jadi takut travelling. Seperti sekarang (COVID-19) yang jauh lebih parah dari yang kemarin, (bom)" tuturnya, , dikutip dari YouTube Venna Melinda Channel pada Kamis (22/7/2021).

Banner Mantan Driver Ojol Beli Rumah Rp1,6 M/ Foto: Mia Kurnia Sari

Luhde mengatakan bahwa awalnya, dirinya telah membangun bisnis kuliner, yakni berupa restoran. Tak tanggung-tanggung, ia berhasil melebarkan usaha hingga memiliki 24 outlet.

"Jadi kami mulai bisnis itu restoran. Kami punya 24 outlet di tahun 96."

"Kami mulai ya awalnya ya dengan sendiri sih sebenarnya. Walaupun saya sudah pacaran dengan suami dan suami saat itu kerja di Australi," tuturnya.

Tak lama sejak berpacaran, suami Luhde kemudian memutuskan untuk pindah dan menetap di Bali. Saat itu, suami bulenya itu bahkan meniti karier sebagai karyawan hotel lokal, lho.

"Lalu dia pindah ke Bali. Di Bali enggak punya kerjaan, lalu sempat kerja di hotel lokal," ungkapnya.

Luhde mengakui bahwa semasa membangun usaha tersebut, ia berusaha memberanikan diri untuk mencoba. "Saya memberanikan diri untuk buka restoran kecil yang ada di galeria Nusa Dua, sekarang Bali Collection. Namanya (restoran) Sendok Restaurant.

Namun sayang, kejadian tak terduga pun mengacaukan segalanya. Di tahun 2000, bom Bali pertama membuat usahanya goyah saat dirinya tengah mengandung Sarah.

"Saat itu bom, saya mau melahirkan Sarah tahun 2000, itu titik paling terendah.

Imbasnya, pengunjung yang sepi membuat dirinya gulung tikar alias bangkrut. Karena tak ada pemasukan dan tak mampu bayar listrik, Luhde dan suaminya pun lantas menjual rumah.

"Terus kami harus jual rumah karena bayar listrik pun enggak bisa," kenangnya.

Di masa terendah itu, Luhde masih tak tega pada karyawannya. Ia tak sampai hati mengumumkan soal tutup restaurant pada mereka, Bunda.

Meski begitu, Luhde tetap mendapat semangat dari mereka. Ia bahkan diminta untuk tak perlu berbicara soal tutup restaurant, karena mereka paham bagaimana beratnya hati Luhde saat itu.

"Tetapi semangat dari tim juga, kembali lagi tim yang menyemangati saya. Mereka tahu saya enggak sanggup bilang 'mau tutup' di Galeria Nusa Dua. Mereka bilang 'Sudah Bu, enggak usah ngomong. Kami yakin ibu bisa buka (restoran) lagi," ungkapnya.

Simak cerita selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

Tonton juga lima cara hasilkan uang dari tanaman hias dalam video berikut, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

DAPAT BANTUAN DAN DUKUNGAN TEMAN

Kisah sukses Luhde Menzel/Foto: Instagram ludemenzel

Di saat terpuruk itu pula, teman-teman Luhde Menzel turut memberikan dukungan, Bunda. Bahkan dalam keadaan tersebut, Luhde mendapat kesempatan untuk mengelola restaurant miliki temannya yang mengaku tak mampu.

"Dengan semangat itu, saya harus tunjukkan kepada mereka bahwa ini kesempatan yang luar biasa.

"Jadinya teman-teman juga apa namanya, men-support saya, suami juga.

"Terus ya anak. Baru melahirkan waktu itu ya. Ya sudah, akhirnya kami mempunyai beberapa titik (bisnis) di Kute," sambungnya.

Luhde Menzel kini tak lagi mengalami kesulitan seperti dahulu, Bunda. Meski saat ini ia mengakui adanya penurunan karena COVID-19, ia merasa wajar namun tetap optimis.

Baginya, pengalaman masa lalu menjadi pelajaran yang amat berharga. Baginya, tetap jalani hidup dengan semangat, fokus, berdoa, dan berusaha agar mendapatkan yang terbaik.

"Mungkin ya dengan semangat dan fokus. Tetap yang namanya kita hidup harus berdoa dan berusaha," tuturnya.

Cerita selanjutnya simak di halaman berikut ya, Bunda.