Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kenapa Jantung Deg-degan Saat Nonton Greysia-Apriyani di Final Olimpiade? ini Kata Dokter

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 02 Aug 2021 19:02 WIB

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu (Foto: Instagram @badmintonphoto_official/Yves Lacroix)
Jakarta -

Pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu kompak bikin masyarakat Indonesia 'jantungan'. Penonton Olimpiade Tokyo 2020 terbawa suasana hingga jantung terasa deg-degan.

Tak hanya penonton Indonesia saja yang dibuat 'jantungan'. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu juga terpacu adrenalin ketika bertanding di babak final. Mereka tak gentar melawan ganda putri China, Chen Qingchen dan Jia Yifan.

Penonton dibuat tegang ketika Greysia Polii mengganti raket di tengah pertandingan. Smes yang dilakukan oleh Greysia sempat dikembalikan oleh lawan. Namun penonton dapat bernapas lega ketika kok lawan melewati garis.

Serangan demi serangan dilakukan oleh Duo Srikandi. Hingga pada akhirnya, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sukses memenangkan dua pertandingan bulutangkis dengan skor 21-19 dan 21-15 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang pada Senin (2/8/21).

Bunda tentu merasa lega ketika Greysia dan Apriyani sukses meraih medali emas. Sensasi deg-degan yang sempat bikin 'jantungan' sirna seketika. Apa sih, yang sebenarnya bikin jantung bunda berdebar-debar sewaktu menyaksikan mereka?

Banner Potret Rumah Tengah Hutan Bule Jerman

Dokter spesialis olahraga dr Michael Triangto, SpOK menjelaskan, sensasi jantung deg-degan yang dialami penonton terjadi karena luapan emosi. Ketika menyaksikan Greysia dan Apriyani bertarung, tubuh dan pikiran penonton dipenuhi oleh emosi.

Luapan emosi yang dirasakan oleh penonton itulah yang membuat Bunda ikut merasakan ketegangan di lapangan. Penonton seolah-olah dapat merasakan ketegangan yang dialami oleh Greysia Polii dan Apriyani Rahayu ketika bertanding di babak final Olimpiade Tokyo 2020.

"Dalam keadaan normal, wajar terjadi karena emosi kita masuk sehingga sistem persarafan simpatis kita menjadi meningkat. Hormon adrenalin kita meningkat, naiklah tekanan darah," ujar dr Michael.

Hal ini sangat umum terjadi dan tidak membahayakan, namun Bunda harus berhati-hati apabila memiliki kondisi tertentu. Orang yang sistem kardiovaskularnya lemah sebaiknya lebih waspada ketika mengalami sensasi jantung berdebar-debar.

Kondisi jantung yang berdebar-debar tidak boleh diremehkan bagi mereka, Bunda. Sebab, hal ini dapat memicu masalah jantung. Berbeda dengan penonton, atlet yang bertanding penuh aksi di lapangan biasanya tetap sehat meski mengalami kondisi tersebut.

"Mereka (atlet) terlatih. Ini yang membedakan atlet sudah main berkali-kali, mungkin penonton pernah ada yang meninggal tapi atletnya enggak meninggal-meninggal karena mereka sudah terlatih baik fisiknya, organ-organnya, termasuk jantungnya, paru-parunya maupun emosinya, dia bisa menahan emosi," tuturnya.

Dokter juga punya pesan bagi penonton yang memiliki sistem kardiovaskular lemah. TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

(anm/anm)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda