Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Alocasia, Tanaman Hias Daun yang Sering Dikira Sama dengan Keladi

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 23 Aug 2021 04:00 WIB

A woman is spraying Liquid fertilizer for the foliar feeding on the alocasia sanderiana bull or alocasia bambino in a clay pot and accessories on the table
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Melihat bentuknya, Bunda yang baru berkecimpung dalam bidang tanaman hias mungkin sulit membedakan antara Alocasia dan keladi. Abdul Kadir dalam bukunya Alocasia 78 Jenis menjelaskan memang Alocasia, Colocasia, dan Caladium, sering disebut keladi. Padahal ketiga jenis tanaman hias ini berbeda, Bunda.

Alocasia satu keluarga dengan Caladium, Aglaonema (Sri Rejeki), dan Anthurium. "Alocasia mudah dibedakan dengan Caladium dengan melihat daun dan umbinya. Alocasia tidak memiliki umbi yang terhubung langsung dengan batang (kecuali A. "Hilo Beauty")," kata Abdul.  

Pada Alocasia, yang terbenam di dalam media tanam itu bonggol. Sedangkan Caladium memiliki umbi, tapi tidak memiliki bonggol. Selain itu, daun Caladium tipis dan bisa berwarna-warni, sedangkan daun Alocasia lebih tebal dan bervariasi berkisar antara hijau, kuning, krem, dan perak.  

Berbicara tentang daun, daya tarik Alocasia ini memang pada keindahan daunnya, Bunda. Permukaan daunnya ada yang teksturnya timbul, corak warna pada daunnya juga begitu mempesona. Meski begitu, ada juga jenis Alocasia yang tangkai daunnya terlihat Indah, terkesan seperti sisik ular atau berwarna yang tidak lazim.

Nah, bagaimana kalau daun Alocasia pada berguguran? Alocasia milik Bunda mungkin pernah mengalaminya. Ini bisa karena Alocasia sedan dalam fase dorman.  

Dorman merupakan keadaan yang membuat tanaman merontokkan daun-daunnya, walau sebenarnya tidak mati.  Abdul bilang, pada masa seperti itu bonggol tetap tumbuh dan suatu saat akan menumbuhkan tunas baru.  

banner bule austria nikahi tukang sapu

Pemicu dorman pada Alocasia antara lain perubahan suhu dan kelembapan.  Itulah sebabnya apabila Bunda bisa mengatur agar suhu dan kelembapan lingkungan tidak berubah drastis, kemungkinan dorman bisa dihindari.  

“Musim kemarau sering membuat Alocasia mengalami dorman. Pasalnya, Alocasia mengalami kekeringan pada media tanam karena keterlambatan penyiraman. Oleh karena itu, dengan mengatur media agar tidak sampai kering maka masa dorman dapat disiasati," ujar Abdul.

Apabila Alocasia terlanjur mengalami dorman, Bunda bisa mengupayakan agar tanaman hias segera menumbuhkan daunnya. Caranya, coba bongkar pot dan keluarkan bonggolnya.

Keringkan sekitar 1 jam. Baru setelah itu ditanam kembali dan dan disiram paling tidak sekali dalam sehari. Nantinya, tunas daun akan bermunculan dalam waktu yang tidak lama.

Ketahui karakteristik tanaman hias Alocasia di halaman berikutnya.

Simak cara merawat tanaman hias ara biola di video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



KARAKTERISTIK ALOCASIA

exotic plant

Foto: Getty Images/iStockphoto/Firn

Untuk Bunda yang ingin merawat tanaman hias daun Alocasia, beberapa hal ini perlu diperhatikan:

1. Kebutuhan cahaya

Alocasia merupakan tanaman yang tumbuh dengan sinar matahari parsial. Jika Alocasia kekurangan cahaya, tangkainya akan memanjang dan daun mengarah ke sumber cahaya sehingga pertumbuhannya kurang bagus (tidak simetris).  

Berdasarkan ketahanan terhadap sinar matahari secara langsung, Alocasia dapat dibedakan menjadi dua jenis: 

  • Jenis yang dapat beradaptasi dengan sinar matahari secara langsung
  • Jenis yang menyukai cahaya matahari secara tidak langsung (menyukai tempat teduh).  

Contoh Alocasia yang dapat terkena sinar matahari secara langsung adalah A.microrrhizos dan A. portei.Alocasia. Adapun Alocasia yang tumbuh pendek seperti A. nebula dan A. 'Silvery Dwarf' menyukai keteduhan.  Penempatan tanaman ini pada area terbuka akan membuatnya terbakar. 

Untuk Alocasia yang suka tempat-tempat teduh yang dipelihara di ruang terbuka, di atasnya perlu diberikan naungan dengan menggunakan jaring 50% hingga 65% guna mengurangi intensitas cahaya matahari.

2. Suhu dan Kelembapan

Suhu minimum agar Alocasia bisa tumbuh dengan baik adalah sekitar 16°C, sedangkan suhu tertinggi sekitar 24°C. Namun, di alam suhu tertinggi yang dialami Alocasia berbeda-beda, tergantung ketinggian lokasi diukur dari permukaan laut.  

Alocasia yang hidup di daerah pegunungan tentu terbiasa dengan suhu yang rendah, sedangkan yang tumbuh di daerah rendah terbiasa dengan suhu yang lebih tinggi.  kelembaban yang cocok untuk pertumbuhannya tidak sebesar 50%. Kelembaban perlu dijaga terutama saat suhu tinggi (musim kemarau).  

Untuk menjaga kelembaban tetap baik, Bunda bisa melakukan pengabutan. Maksudnya, dengan menggunakan sprayer di sekitar tanaman. Atau meletakkan Alocasia di dekat kolam.

Cara lain, memberikan tatakan di bawah pot dan mengisi tatakan tersebut dengan air. Namun, Bunda perlu memperhatikan agar air tidak boleh menyentuh alas pot. Hal ini bisa dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan batu-batu kecil pada tatakan sehingga alas pot hanya menyentuh batu-batu tersebut dan tidak menyentuh air.

3. Media tanam

Secara umum Alocasia menyukai media yang bersifat porous tetapi kaya humus. Media tanam harus mudah meniriskan air apabila air terlalu banyak, misalnya pada musim penghujan. Genangan air pada pot dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan akar membusuk dan kemudian membuat daun menguning dan layu.

Apabila kondisi ini dibiarkan berlangsung lama, Alocasia bisa mati karena bonggolnya juga ikut mati.  

Media yang porous, tapi kaya humus dapat diperoleh dengan menggunakan campuran beberapa bahan. 

Beberapa komposisi yang dapat digunakan, seperti;

  1. Humus daun bambu (andam): cacahan pakis agak halus (1:1)
  2. Humus daun bambu (andam): sekam yang telah dilapukkan: pupuk kandang (2:1:1),
  3. Sphagnum moss: humus  daun bambu: pupuk kandang: pasir (1:2:1:1) 

Usahakan menggunakan media tanam yang steril. Tujuannya adalah untuk mencegah dari gangguan seperti cendawan atau bahkan telur siput. Untuk membuat steril, media tanam dapat diguyur dengan air panas dan baru digunakan setelah kondisinya dingin.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda