Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Wanita Batak Cerai dari Bule Kaya karena Disebut Lintah, Hidupnya Kini...

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 21 Aug 2021 14:10 WIB

Rohani
Rohani/ Foto: Instagram @hani_ringo

Bunda ingat cerita Rohani Siringoringo? Wanita Batak asal Sumatra Utara itu pernah memiliki pengalaman tak menyenangkan saat menikah dengan bule Swiss kaya.

Singkat cerita, saat itu ia mengalami keributan. Tak hanya pada sang suami, ia juga memiliki hubungan yang tak mulus dengan mertua, khususnya ayah sang suami.

Kala itu, ia pun meminta pisah rumah dan memilih untuk menyewa apartemen baru. Meski berpisah, nyatanya masalahnya dengan sang mantan saat itu belum selesai.

"Setelah saya tinggal di apartemen baru, (mantan) suami saya sering telepon," ungkapnya, dikutip dari channel YouTube Ucok 'n' Butet Family di Swiss pada Sabtu (21/8/2021). 

banner bule austria nikahi tukang sapu

"Dia pada awalnya ramah lewat telepon. Dia nanya apa kabar saya, apakah saya senang tinggal di apartemen baru, atau apakah saya mau kembali ke rumah dia," sambungnya.

Kembali dihubungi tak membuat Rohani berubah pikiran. Ia tetap dengan pendirian tak mengatakan bahwa ia akan tinggal di tempat barunya.

"Tapi saya tetap memilih untuk tinggal di apartemen baru yang sudah saya tempati," katanya.

Kontak saat itu bukan juga yang terakhir. Beberapa waktu setelahnya, Rohani kembali dihubungi, Bunda. Bule kaya itu menawarkan diri untuk membantu dirinya berbelanja.

"Lalu satu saat dia telepon saya lagi, bertanya kapan saya akan keluar untuk belanja. Dia menawarkan untuk ikut dan membantu supaya saya tidak keberatan (membawa barang."

"Tapi setelah itu, ia meminta imbalan agar saya tidur dengannya. Saya menolak dan dia marah bilang saya tidak tahu berterima kasih."

"'Kalau bukan karena saya, kamu tidak bisa di Swiss. Kalau bukan bantuan saya, kamu tidak bisa dapat pendidikan hingga menjadi asisten dokter gigi. Kamu tidak bisa berterima kasih. Saya berhak meminta itu (tidur bersama) karena saya suami kamu'," katanya Rohani, mengingat kata-kata mantan suaminya.

Untungnya, masa-masa kelam itu bisa Rohani lalui dengan baik, Bunda. Dengan kesabaran dan ketabahannya, kini ia hidup dengan lebih tenang dan bahagia.

Tak hanya itu, ia juga telah memiliki keluarga baru, lho. Enggak seperti mantan suami yang menolak untuk memiliki anak karena beberapa alasan, kini Rohani dan sang suami telah dikaruniai sepasang anak yang lucu.

Kebahagiaan rumah tangga yang Rohani jalani saat ini pun kerap ia bagikan YouTube dan media sosial Instagram. Salah satunya saat peringatan ulang tahun pernikahannya dengan potret sang suami tengah mencium pipinya.

"Tiba-tiba suamiku datang mencium ku dan membisikkan sepatah kata ke kuping ku, '' Terimakasih buat 13 Tahun yg terindah, sayang'. Dan suamiku kasi bunga ke tangan ku," ceritanya, dikutip dari akun Instagram @hani_ringo.

Tak hanya pada sang suami, Rohani juga merasakan hidup yang lebih tentram karena memiliki hubungan yang baik dengan mertua. Rohani bahkan ungkap bahwa ia kerap dikunjungi oleh ibu mertuanya, lho.

"Aku itu sering bangat dikunjungi mertuaku dan mertuaku sangat suka datang ke rumah ku loh...," tuturnya sambil memamerkan saat keduanya potret piknik bersama.

Rohani pada awalnya tak berniat untuk mengungkit atau membeberkan aib rumah tangganya. Ia semata-mata ingin membuka realita bahwa menikah beda negara itu penuh tantangan.

Seperti apa kisah masa lalu rumah tangga Rohani? Simak di halaman berikut ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



MASA LALU KELUARGA ROHANI SIRINGORINGO

Rohani

Rohani/ Foto: Instagram @hani_ringo

Rohani ungkap bahwa ia semata-mata ingin membuka realita. Menyadarkan bahwa sebetulnya, menikah dengan bule atau berbeda negara itu penuh tantangan seperti yang ia alami dahulu.

"Saya mau berbagi kisah saya yang nyata sebagai seorang wanita yang miskin menikah dengan seorang bule yang kaya dan akhirnya cerai," ujarnya.

"Kalian harus mengetahui (sebelumnya), perbedaan budaya bisa mengakibatkan sebuah masalah yang kita tidak pernah bayangkan sebelumnya. Tapi tidak semuanya masalah muncul. Ada juga kebahagiaan-kebahagiaan positif," ujarnya.

Singkat cerita, Rohani adalah putri seorang yatim piatu. Ayahnya adalah seorang yatim piatu, jadi saat ayahnya kelas 3 SD, orang tuanya meninggal.

"Sesudah kakek nenekku meninggal, rumah kakek nenekku diambil opungku karena bapakku masih kecil, yang lain juga masih kecil-kecil. (Ia) mengambil harta kakek nenekku dengan sesuka mereka," kata Rohani.

Sang ayah terpaksa tak lanjutkan sekolah. Begitu beranjak dewasa dan menikah, mereka memulai hidupnya dengan merantau ke hutan, keluar dari Pulau Samosir. Mereka berhasil membuat rumah sendiri, dan memiliki ladang padi, cabai.

"Orang tua saya di hutan berhasil. Dan ternyata suatu saat Bapak saya sakit, saat dia sakit mereka pergi kembali ke Samosir, untuk membawa bapakku berobat," kata Rohani.

Karena rumah di hutan dan ladang tak bisa ditinggal lama, sang ibunda kembali. Namun, nasibnya kurang beruntung, ia kena tipu oleh orang. Akhirnya mereka termasuk Rohani memutuskan untuk kembali ke Samosir.

Maju ke 2003, Rohani saat itu baru saja tamat SMA. Di tahun itu pula, ia bertemu dengan bule kaya yang jadi calon suaminya di Samosir. Pria bule tersebut tak pandang status meski rumah Rohani saat itu masih berupa gubuk.
Komunikasi mereka terus berjalan dan di 2004, Rohani ikut sang kekasih dan berhasil melanjutkan studi ke Swiss.

"Ternyata begitu sampai di Swiss, kita dianjurkan untuk menikah karena tidak bisa tinggal di Swiss untuk kuliah. Tapi kalau saya nikah saya bisa tinggal di Swiss. Dan akhirnya kami menikah secara sipil," ungkap Rohani.

Rupanya ayah bule kaya juga tak merestui. Namun, keduanya nekat kembali ke Indonesia dan menikah secara sederhana di Samosir. Namun sebelum menikah, bule kaya itu harus memiliki marga. Orang tua bule kaya itu semakin marah dan tidak terima anaknya diberi marga.

Bahkan saking tak direstuinya, uang Sinamot (harga yang diberikan pada pihak perempuan sebelum menikah) itu keluar dari tabungan Rohani sendiri.

"Saat saya menikah dengan dia, yang bayar kerugian itu lebih banyak dari saya sendiri. Jadi saya itu sangat beruntung, sebelum membuat pernikahan secara adat dan secara gereja di kampung itu, saya sudah sempat kerja di Swiss dan menabung. Sehingga uang Sinamot yang saya pakai Rp40 juta dari tabungan sendiri," kenang Rohani.

"Sebenarnya mertuaku dulu yang laki-laki tidak merestui hubungan saya dengan anaknya. Sebelum saya datang ke Swiss, mantan saya itu kan menceritakan ke bapaknya kalau dia punya cewek orang Batak. Dan reaksi bapaknya saat itu langsung menolak," ungkapnya.

Usai dua tahun menikah, sang suami bule kaya mulai berubah pikiran. Ia tidak ingin memiliki anak dari pernikahannya. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

PRIA BULE KAYA TEGA SEBUT KELUARGA ROHANI BAK LINTAH

Rohani

Rohani/Foto: Instagram @hani_ringo

Dua tahun menikah, sang suami bule kaya rupanya terpengaruh dengan keluarga yang tak merestuinya. Ia mulai berubah pikiran. Ia tidak ingin memiliki anak dari pernikahannya.

"Sesudah ia mengungkapkan perubahan untuk tidak punya anak, saya juga jadi berubah perasaan sama dia. Saya jadi tidak percaya lagi sama dia dan saya itu sering menolak dia bermesraan dan kalau dia meminta tidur bersama saya, saya itu sering menolak dan akhirnya kami pun jadi sering berantem," kata Rohani.

Padahal, sebelum kejadian tersebut. Diakui Rohani, ia sangat bahagia. Di 2006, mereka mulai bertengkar dan karena terlalu sering, Rohani jadi sering jatuh sakit.

"Akhirnya saya pun meminta pisah rumah saat itu dan saya mencari apartemen yang bisa saya bayar," ungkapnya.

Amarah Rohani memuncak ketika Rohani disebut mantan suaminya itu miskin. Terlebih kedua orang tuanya juga disebut 'lintah' oleh sang mantan suami ketika Rohani pun bercerai usai melewati beberapa sidang pada 2009.

"Akhirnya saya meminta cerai. Jadi saat saya meminta cerai, dia itu mengancam saya."


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda