Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Astrid Kuya Mualaf, Mukenah & Sajadah Sampai Dibuang Ortu

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Aug 2021 15:12 WIB

Astrid Uya
Astrid Uya/Foto: Instagram @astridkuya

Pengalaman pindah agama atau keyakinan setiap orang berbeda-beda, Bunda. Seperti yang dialami oleh istri Uya Kuya, yakni Astrid Margaretha atau Astrid Kuya, nyatanya ia menyimpan cerita saat menjadi seorang mualaf.

Astrid memaparkan bahwa dahulu, banyak yang menduga dirinya pindah agama karena pasangan. Padahal, hal tersebut tak benar sama sekali.

"Banyak yang tahu aku mualaf itu karena pernikahan, padahal bukan," ungkapnya, dikutip dari channel YouTube Venna Melinda Channel pada Jumat (27/8/2021).

Bunda dua orang anak itu mengaku bahwa ia menjadi mualaf ketika masih menginjak bangku perkualiahan. Lebih tepatnya ketika ia masih di semester 4, atau tingkat 2.

"Aku dari kuliah semester 4, tingkat 2 sudah berpindah keyakinan," tuturnya.

Perkembangan Janin Usia 2 BulanPerkembangan Janin Usia 2 Bulan/ Foto: Mia Kurnia Sari

Masa-masa tersebut tentunya ia belum bertemu dengan sang suami. Artinya, ia memilih menjadi umat Muslim murni dari hati.

"Jauh sebelum ketemu Uya. Bukan karena Uya, tapi dari hati."

"Uya baru tahu saat mau menikah," sambungnya.

Terkait kisah pindah agama tersebut, Astrid mengatakan bahwa ia dan sang ibunda pernah alami drama. Ketika ibundanya tahu, alat shalat Astrid seperti mukenah dan sajadah dibuang, Bunda.

"Sebenarnya saat aku pindah agama, orang tua tahu karena enggak mungkin orang tua enggak tahu.'

"Mukenah ku dibuang, sajadah dibuang, 'Buat apa ini?'," kenangnya.

Astrid ungkap bahwa pengalaman tersebut mungkin juga pernah dialami oleh orang lain yang melewati fase seperti dirinya. Tentunya ada keluarga yang menentang dan menolak hal tersebut pada awalnya.

"Pernah kayak gitu, aku pernah alamin. Beberapa orang yang pindah keyakinan pasti pernah alami itu, yang dituntut keluarga, diomeli keluarga, pasti ada," katanya.

Ibunda Astrid kala itu juga menolak anaknya yang berganti agama. Ia bahkan menuntut Astrid untuk mengikuti agamanya selama tinggal di rumah mereka.

"Cuma mama bilang, 'Selama kamu tinggal di rumah saya, kamu tanggung jawab saya. Kamu harus ikuti keyakinan saya'," ungkap dia meniru ucapan sang ibunda.

Akan tetapi kerasnya hati ibunda Astrid pada akhirnya melunak. Ia kemudian sadar bahwa anaknya tak lagi mengimani kepercayaan yang sama, dan telah menemukan calon suami yang sejalan dengan dirinya.

"Tapi pas mau menikah, mama tau kalau anaknya (benar-benar) sudah pindah keyakinan. Calon suaminya Muslim, jadi ya monggo silahkan," ungkapnya.

Bagi Astrid, menikah dengan Uya Kuya juga menjadi pilihan yang tepat, Bunda. Karena tak hanya bertanggung jawab, Uya juga diakui Astrid mampu membimbing dan menjadi imam yang baik bagi ia dan anak-anaknya, terutama di masa pandemi saat ini.

"Pandemi punya berkah sendiri buat kita, selama berapa puluh tahun jarang shalat bareng. Pas pandemi ini shalat bareng-bareng terus berjamaah," katanya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, tonton juga kiat mengenalkan agama pada anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

SEORANG GADIS DICACI MAKI KARENA PINDAH AGAMA DITUDING PENGARUH PACAR

Asia, Thailand, Praying, One Woman Only, Bible

Ilustrasi berdoa/Foto: Getty Images/iStockphoto/Byjeng

Tak hanya Astrid Uya, pengalaman tak enak usai pindah agama juga dialami oleh seorang netizen bernama Selpi Rusmiyati di akun TikTok miliknya.

Pengakuan Selpi ini langsung viral di media sosial. Melalui akun TikToknya, wanita tersebut menceritakan bagaimana pengalaman saat dirinya mantap berpindah keyakinan.

"Dulu aku Islam, tidak mudah untuk menjadi anak Tuhan Yesus," tuturnya, dikutip dari akun @sellvir_ pada Selasa (13/7/2021).

Lebih lanjut, Selpi mengatakan bahwa awalnya, dia mendapat banyak cacian hingga makian. Meski begitu, ia tetap mendengar ucapan-ucapan negatif tersebut dengan sabar.

"Hinaan, cacian, makian, omongan yang tidak enak didengar," ungkapnya.

Tak hanya dari lingkungan di sekitar, orang tuanya sendiri pun turut menolak pilihan Selpi, Bunda. Mereka menolak perbedaan yang Selpi putuskan untuk hidupnya.

"Orang tua tidak menerima, dengan perbedaan saya," katanya.

Belum lagi, Selpi dituduh pindah agama karena kekasihnya. Padahal, Selpi sendiri tahu bahwa pilihan berlandaskan hal tersebut akan berakhir tak baik.

"Banyak yang bilang karena pasangan saya, saya masuk Kristen. Gaess kalau saya masuk Kristen karena pasangan, saya percaya ujung2 ny akan hancur," tuturnya.

Cobaan demi cobaan yang terus menghampirinya terus ia lewati. Tak lupa, ia juga bersyukur karena memiliki beberapa orang baik yang mendukung dan mendoakannya.

Simak cerita selanjutnya di halaman berikut ya, Bunda.

SELPI YAKIN DAN MEMILIKI TEKAD MENGENAL YESUS

Asia, Thailand, Praying, One Woman Only, Bible

Ilustrasi berdoa/Foto: Getty Images/iStockphoto/Byjeng

Dengan begitu, ia pun semakin membulatkan tekad untuk datang ke Gereja. Tujuannya, ia ingin mengenal lebih dalam tentang Tuhan Yesus.

"Puji Tuhan nya melewati banyak doa dan dorongan orang baik, dan dipertemukan dengan kedua orang ini, saya memberanikan diri datang ke gereja."

"Karena keingintahuan saya tentang Yesus," sambungnya.

Keputusan yang Selpi ambil ini membuatnya semakin yakin, Bunda. Hingga tak terasa, proses mengenal Yesus berjalan selama dua tahun, dan ia pun memutuskan untuk dibaptis.

"Selama 2 tahun saya gereja dan baru memutuskan Baptis Selam tanggal 24 Agustus 2019," ungkapnya.

Bagi Selpi, beragam kejadian yang ia alami selama mencari jati diri dan keyakinan ini dianggap sebagai ujian. Meski berat ia tak pernah merasa kecewa dengan pilihan hidupnya yang baru tersebut, Bunda.

"Puji Tuhan selama ini meski banyak ujian berat yang saya dapat, itu cara Tuhan Yesus memproses hidup saya yang baru. Dan saya tidak kecewa dengan hidup saya yang baru," akunya.


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda