Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Saran Ahli soal Utang Piutang, Belajar dari Kasus Rachel Vennya & Medina Zein

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 01 Sep 2021 11:10 WIB

Portrait of worried young woman feeling stressed and desperate asking for help in paying bills, debts, tax expenses and accounting home finances with laptop. In online banking and financial problems.
Ilustrasi berutang/Foto: Getty Images/iStockphoto/sam thomas

Kemampuan financial setiap orang berbeda-beda, Bunda. Ada yang berkecukupan, menengah, hingga yang kurang mampu hingga memutuskan untuk berutang.

Utang merupakan kegiatan sesuatu yang dipinjam baik berupa benda maupun uang, Bunda. Orang yang meminjam uang adalah debitur.

Belum lama ini, kasus penagihan utang tengah viral di media sosial, Bunda. Bukan tanpa alasan, hal ini lantaran menyangkut seorang pengusaha sekaligus influencer Medina Zein yang diduga belum membayarkan utangnya kepada selebgram Rachel Vennya.

Kabarnya, Medina Zein telah membeli sebuah tas mewah dari Rachel Vennya. Karena nominal transfer per hari selalu dibatasi, karena itu Medina mencicil pembayaran tas tersebut.

Sayangnya, saat hari pembayaran tiba, Medina tertidur sehingga lupa membayarkan sisa utangnya. Melihat sebelumnya Medina aktif di media sosial, akhirnya Rachel pun menagihnya pada kolom komentar.

Banner resep Rp200 ribu

Menurut seorang financial planner, Annisa Steviani, kegiatan berutang adalah hal yang boleh dilakukan asalkan sifatnya produktif, Bunda. Utang produktif ini ada beragam, lho.

"Seperti utang KPR (karena jadi aset rumah), utang modal usaha, atau utang untuk membeli barang-barang yang membantu usaha, fotografer profesional berutang untuk membeli kamera misalnya," katanya beberapa waktu lalu pada HaiBunda melalui pesan teks.

Tak hanya itu, Annisa juga mengatakan bahwa ia tidak menyarankan utang yang sifatnya konsumtif. Hal ini karena menyangkut gaya hidup yang tidak ada habisnya.

"Kalau utangnya konsumtif, tidak disarankan karena gaya hidup tidak ada ujungnya, bisa-bisa hidup terlilit utang dan tidak bisa membayar," jelasnya.

Zaman modern saat ini, segala sesuatu bisa dimiliki dengan cara berutang, Bunda. Misalnya saja berbelanja di e-commerce, memesan makanan online, dan lain sebagainya. Hal ini lah yang kerap menjadi jebakan bagi beberapa orang.

Tips seputar utang piutang

Meski kini Bunda sudah dimudahkan untuk berutang, namun wanita yang akrab disapa Ica ini memberikan beragam tips seputar utang piutang, nih. Berikut ini deretan tips yang bisa Bunda pahami.

1. Pinjam ke bank

Saat terdesak dan membutuhkan pinjaman biaya, Bunda diperbolehkan untuk berutang, nih. Agar aman, Ica menyarankan agar Bunda berutang ke bank lantaran bisa mempermudah Bunda untuk melakukan pembayaran sesuai dengan kemampuan ekonomi yang dimiliki.

"Tapi kalau aku sarankan, utang ya ke bank. Bank bisa mengukur kemampuan pembayaran kamu dan kalau terjadi sesuatu seperti kehilangan penghasilan, bank bisa bantu untuk restrukturisasi utang," jelas Ica,

Sementara itu, Ica sangat melarang dan tidak merekomendasikan melakukan peminjaman secara online melalui aplikasi, Bunda. Biasanya, bunga yang diberikan terlalu besar sehingga akan mempersulit proses pelunasan.

"Yang harus dihindari adalah utang pada pinjol (pinjaman online) via aplikasi ya karena bunganya besar," katanya.

Klik baca halaman berikutnya, yuk.

Bunda, saksikan juga video aplikasi memasak yang bisa hasilkan uang berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



JANGAN BERIKAN PINJAMAN HINGGA BAYAR TEPAT WAKTU

Ilustrasi utang pinjaman online

Ilustrasi Utang/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

2. Jangan berikan pinjaman

Sejatinya, berutang adalah hal yang diperbolehkan, Bunda. Hanya saja utang harus memiliki tujuan serta proses peminjaman yang jelas.

Beberapa orang memutuskan untuk meminjamkan uang mereka kepada keluarga atau teman-temannya. Namun, Bunda pasti pernah mengalami saat-saat terlalu sulit untuk menagih utang pada seseorang.

Ica sendiri tak pernah menyarankan untuk memberikan pinjaman uang kepada teman atau keluarga, nih. Menurutnya, kalau memang ingin membantu, maka berikan seikhlasnya saja.

"Aku selalu bilang untuk setop memberi utang pada teman atau keluarga," kata Ica.

3. Berikan seikhlasnya

Bunda mungkin merasa kasihan kepada teman atau keluarga yang ingin meminjam uang, ya? Daripada meminjamkan, Ica menyarankan untuk memberikan bantuan seikhlasnya, Bunda. Hal ini untuk menghindari adanya kemungkinan uang Bunda tak bisa dikembalikan.

"Kalau memang kamu kasihan dan mau membantu, maka beri seikhlasnya nominal yang bisa kamu beri tanpa berharap kembali," tuturnya.

4. Pinjaman modal usaha

Menurut Ica, utang yang sifatnya untuk modal usaha diperbolehkan. Hanya saja, Bunda perlu pastikan adanya perjanjian tertulis yang menyatakan kapan uang akan kembali dan dengan cara yang bagaimana.

"Kecuali memang utangnya misal untuk modal usaha, kamu jadi pemodal, bisa dibikin perjanjiannya hitam di atas putih akan dikembalikan kapan dengan cara apa," sambung Ica.

5. Bayar tepat waktu

Ica juga mengatakan siapapun yang berani berutang maka harus berani membayar. Kalau tak ingin dipermalukan karena ditagih utangnya, si peminjam harus bisa membayarkan tepat waktu, Bunda.

"Berani berutang harus berani membayar. Agar tidak dipermalukan ya bayar tepat waktu. Dipermalukan ini kan banyak jenisnya ya, di-post di socmed (maka) dipermalukan di depan umum, di datangi ke rumah (maka) dipermalukan di depan keluarga, di datangi ke kantor (maka) dipermalukan di depan teman kantor, agar tidak terjadi ya bayarlah tepat waktu," tuturnya.

Bunda, simak juga video tanaman hias pembawa hoki menurut feng shui berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda