Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

WHO Melacak Sebaran COVID-19 Varian Mu, Tersebar di 43 Negara Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Sep 2021 13:32 WIB

Stay at home quarantine coronavirus pandemic prevention.Mother and daughter in protective medical masks standing near on window and looks out window.
ilustrasi COVID-19/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Richard Maguluko

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melacak varian COVID-19 baru yang disebut Mu, Bunda. Varian ini disebut bisa menghindari kekebalan yang diberikan oleh vaksin dan infeksi sebelumnya.

Varian uang juga dikenal sebagai B.1.621, pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada bulan Januari. Sekarang telah terdeteksi di 43 negara dan ditambahkan ke daftar variant of interests WHO pada 30 Agustus.

"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," tulis WHO dalam pembaruan mingguan COVID-19 pada 31 Agustus.

WHO menulis, data awal menunjukkan bahwa varian Mu mungkin dapat menghindari antibodi pada tingkat yang mirip dengan varian Beta, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.

Varian Beta, juga dikenal sebagai B.1.351, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan telah menunjukkan beberapa kemampuan untuk menghindari kekebalan yang diberikan vaksin.

Banner tanaman hias pembawa hoki

Pada 29 Agustus, prevalensi global varian Mu masih kurang dari 0,1 persen. Tetapi prevalensinya di Amerika Selatan telah meningkat secara konsisten. Lalu, WHO mencatat, sekarang menjadi 39 persen kasus di Kolombia dan 13 persen kasus di Ekuador.

Menurut Outbreak.info, database open-source yang dioperasikan oleh Scripps Research, lebih dari 4.700 kasus varian Mu telah diidentifikasi di seluruh dunia melalui pengurutan genom.

AS telah mengidentifikasi 2.011 dari kasus ini, dengan 348 kasus di California. Hingga 2 Agustus pagi, hanya satu negara bagian yaitu Nebraska, yang belum melaporkan kasus varian Mu.

Menurut WHO, studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami karakteristik fenotipik dan klinis varian ini. WHO juga sedang memantau sembilan varian dengan mutasi genetik.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga efek samping pasca vaksin COVID-19 pada ibu menyusui:

[Gambas:Video Haibunda]



VARIAN MU BANYAK DITEMUKAN DI BENUA AMERIKA

Stay at home quarantine coronavirus pandemic prevention.Mother and daughter in protective medical masks standing near on window and looks out window.

ilustrasi anak menggambar virus/ Foto: Getty Images/iStockphoto/virojt

"Saat ini, sepertinya ada penyebab keprihatinan yang nyata di AS, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan, tetapi seperti yang kita lihat dengan Delta, varian ampuh yang dapat melintasi dunia dalam sekejap mata," Danny Altmann, PhD, seorang ahli imunologi di Imperial College London, mengatakan kepada The Telegraph.

Menurut WHO, studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami karakteristik fenotipik dan klinis varian ini, Bunda. WHO sedang memantau sembilan varian dengan mutasi genetik yang dapat membuatnya lebih menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah, dan membuat mereka (virus) kebal vaksin.

"Mu terlihat berpotensi bagus dalam penghindaran kekebalan," kata Altmann, dikutip dari WebMD.

"Bagi saya, ini adalah pengingat yang jelas bahwa ini belum berakhir. Di planet dengan 4,4 juta lebih infeksi baru per minggu, ada varian baru bermunculan setiap saat, dan sedikit alasan untuk merasa puas diri," ujarnya.

Bagaimana dengan Eropa dan Asia? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

KEBERADAAN VARIAN MU DI EROPA DAN ASIA

Stay at home quarantine coronavirus pandemic prevention.Mother and daughter in protective medical masks standing near on window and looks out window.

ilustrasi bunda pakaikan masker ke anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/virojt

Tak cuma di Amerika, Bunda. Varian Mu juga menyebar di sejumlah negara di Eropa, seperti di Inggris dengan total 45 kasus, disusul Spanyol ada 11 kasus, Jerman dengan 7 kasus, Italia dengan 63 kasus, Polandia dengan 6 kasus, Romania dengan 1 kasus, dan Prancis dengan 11 kasus.

Turki juga mendeteksi varian Mu. Namun, sejauh ini baru ada dua kasus. Lalu, di Asia, Jepang melaporkan dua kasus pertama varian Mu pada 2 Agustus. Japan Times melaporkan, Kementerian Kesehatan Jepang mendeteksi varian Mu dari seorang perempuan berusia 40-an yang tiba dari Uni Emirat Arab pada 26 Juni lalu.

Dilansir CNNIndonesia.com, varian B.1.621 juga terdeteksi pada seorang perempuan berusia 50 tahun yang tiba dari Inggris pada 5 Juli lalu, Bunda.

Kehadiran Mu menjadi perhatian setelah WHO mengumumkan bahwa mereka sedang terus memantau varian baru virus corona tersebut. WHO memasukkan varian Mu ke dalam kategori Variant of Interest (VOI).


(aci/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda