Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Nikah di Arab Saudi, Suami Harus Punya Rumah & Mahar Rp189 Juta

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 07 Jan 2023 06:57 WIB

ilustrasi menikah
Ilustrasi Menikah/Foto: iStock

Syarat dan tata cara pernikahan di setiap negara dan budaya ternyata berbeda-beda nih, Bunda. Di negara Arab Saudi sendiri, tata cara yang dilakukan juga berbeda, lho.

Saat menikah, biasanya setiap calon suami akan memberikan mahar kepada calon istrinya. Kalau di Indonesia, mahar sendiri ditentukan langsung oleh keluarga atau mempelai wanita. Sedangkan di Arab, ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah mahar, Bunda.

"Yang saya tahu, orang Saudi itu (menghitung mahar) nomor satu keperawanan, harus gadis. Kalau yang laki-laki (harus) bujang. Dan yang saya tahu itu tergantung pada keturunannya, marga," ungkap wanita Indonesia yang pernah menikah dengan pria Arab, Fafa Hasan, dilihat dari kanal YouTube FITRIA DENAFA pada Rabu (8/9/2021).

"Dulu saya dengar kalau (calon istri) masih gadis ada yang ngasih mahar 50.000 riyal (sekitar Rp189 juta). Ada juga yang janda menikah lagi. Kalau janda kemungkinan 25-27 ribu riyal (Rp94-Rp102 juta)," sambungnya.

Banner Putri Ahok dan Puput

Tak hanya itu, Bunda. Kalau setelah menikah sang istri memutuskan untuk menggugat cerai ke pengadilan, maka mahar yang diberi saat menikah harus dikembalikan, lho.

"Ada teman saya sendiri, dia cerai dengan suaminya, dia gugat ke pengadilan. Kata dia 'Saya masih susah untuk kembalikan maharnya', lalu kata saya 'Lho, kok ada mahar dibalikin? Kan sudah hidup bersama'. Aslinya katanya di Al-Qur'an itu memang ada, ya. Tapi saya enggak tahu ayatnya," tutur Fafa.

"Katanya memang harus dikembalikan kalau si perempuan yang menggugat. Tapi misal kita ambil mahar 50 (ribu riyal). Kita hidup (bersama) berapa tahun, perjalanan mereka itu seperti apa, dan masalahnya seperti apa. Jadi sama pengadilan 'Oh kamu harus kembalikan segini'," tambahnya.

Menurut Fafa, perceraian di Arab Saudi tak bisa sembarangan, Bunda. Tujuan dan alasan bercerai juga harus jelas. Sama seperti di Indonesia, pengadilan di Arab juga membiarkan si penggugat dan yang digugat untuk melakukan proses mediasi.

Saat melamar calon istri, ternyata calon suami Arab Saudi harus punya rumah terlebih dahulu nih, Bunda.

Klik baca halaman berikutnya, ya.

Bunda, simak juga video kemesraan Engku Emran dan istri baru berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PRIA YANG MELAMAR WANITA DI ARAB HARUS PUNYA RUMAH

ilustrasi menikah

Ilustrasi Menikah/Foto: iStock

Pernikahan di Arab Saudi dan di Indonesia ternyata memiliki sedikit perbedaan, Bunda. Kalau di Indonesia, calon pengantin yang belum punya rumah sendiri dan pekerjaan yang tetap masih boleh menikah. Namun, Arab ternyata lebih tegas tentang hal ini.

"Kalau orang Saudi pertama minta ke keluarga perempuan pasti yang ditanya latar belakangnya apa, pekerjaan kamu apa, apakah kamu bisa menghidupi anak saya, terus kamu kuat ngasih mahar ke anak saya berapa, lamarannya berapa, undangannya berapa," ungkap Bunda satu anak ini.

"Jadi dari pertama sudah ada perjanjian. Minimal punya rumah dan isinya," sambungnya.

Meski begitu, tak semua calon mempelai pria dapat menyanggupi apa yang diminta oleh keluarga calon mempelai wanita, Bunda, terlebih dalam urusan memberi rumah dan isinya. Saat ini terjadi, maka keluarga dari pihak wanita akan membantu.

Tak hanya itu, rumah yang dimaksud tak harus rumah sendiri, Bunda. Calon pengantin bisa mengontrak rumah terlebih dahulu karena yang terpenting tidak tinggal bersama orang tua.

Fafa sendiri menjelaskan bahwa orang Arab lebih mementingkan punya kendaraan mobil daripada rumah nih, Bunda. Menurutnya, banyak orang Arab yang punya mobil bagus dan mahal namun masih hidup mengontrak.

Sebelum menikah, keluarga calon suami juga perlu tahu setiap detail dari tubuh sang calon istri nih, Bunda. Karena itu, keluarga akan mengirimkan adik atau seorang wanita dari calon suami yang akan memeriksa keseluruhan calon istri.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

TRADISI MEMERIKSA TUBUH CALON ISTRI

Pasang Cincin on Javanese Wedding. Traditional Javanese Groom Puts a Ring On The Bride

Ilustrasi Menikah/Foto: iStock

Meskipun belum halal dan tak bisa melihat seluruh anggota tubuh calon istrinya, calon suami di Arab tetap harus mengetahui kekurangan dari wanita yang akan hidup bersamanya ini, Bunda.

Untuk mengetahui itu, keluarga akan mengirimkan adik sang calon suami atau wanita lain dari keluarga untuk memeriksa setiap detail dari calon istri. Tak hanya itu, ibunda dari calon istri juga harus jujur dan memberitahukan kekurangan sang istri kepada keluarga laki-laki.

"Misalnya saya orang Saudi mau nikah. Ibu saya itu harus kasih tahu ke orang tua laki-laki bahwa saya itu kejelekannya ini, kebaikannya ini. Kamu mau ya ayo, kamu enggak mau ya enggak apa-apa," kata Fafa.

Tak hanya dari keluarga wanita, pihak mempelai pria juga harus berkata jujur dan memberitahukan kelebihan serta kekurangannya, Bunda.

Meski keluarga laki-laki mengirimkan seorang wakil untuk memeriksa sang wanita, bukan berarti sang wanita harus membuka seluruh pakaian, Bunda. Mereka hanya akan diberikan pertanyaan tentang hal-hal tertentu yang berhubungan dengan tubuhnya dan harus menjawab dengan jujur.

"Jadi bukan disuruh lihat badannya (calon istri) seperti apa, bukan. Jadi intinya ditanyakan kenapa ini begini, ini begitu. Cuma menilai saja, bukan berarti disuruh lihat badan, enggak," jelas Fafa.

Bunda, lihat juga video fakta perjalanan cinta Raisa dan Hamish Daud berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda