Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Jenis Masker dalam Rangkaian Skincare Harian, Seberapa Sering Bisa Dipakai?

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 20 Sep 2021 06:10 WIB

Beautiful young woman sitting in bathtub with sheet mask on face. Close up portrait of pretty girl in bath towel on head and doing beauty treatment. Home bathroom interior. Spa procedure. Skincare
Foto: iStock

Penggunaan masker dalam rutinitas skincare memang penting. Selain menjaga kelembapan, masker juga dapat memberikan nutrisi agar kulit tetap sehat. 

Kendati demikian, beda jenis masker maka beda pula batas aman penggunaannya. Ya, jika masker dipakai berlebihan efeknya justru dapat merusak kesehatan kulit lho, Bunda.

Dikutip dari Healthline, menentukan frekuensi pemakaian masker bergantung pada kebutuhan dan kondisi kulit masing-masing. Selain itu, ditentukan pula oleh jenis masker yang Bunda gunakan. 

Beberapa masker paling baik digunakan sekali seminggu. Sementara yang lain dapat digunakan lebih sering, bahkan hingga 3 kali seminggu.

Frekuensi penggunaan masker dalam rutinitas skincare

Tidak seperti bagian lain dari rutinitas skincare, seperti pelembap atau serum, masker wajah biasanya tidak memberikan hasil jangka panjang.

Manfaat jangka pendek penggunaan masker di antaranya dapat membuat kulit glowing dan meredakan peradangan atau iritasi.

Kebanyakan masker wajah dapat digunakan sekitar sekali seminggu. Namun, beberapa jenis kulit mungkin bisa mendapat manfaat lebih banyak dari penggunaan yang lebih sering pula.

Jenis-jenis masker dan frekuensi penggunaan amannya

Berikut beberapa jenis masker dan frekuensi penggunaan aman yang direkomendasikan:

1. Masker clay 

Masker jenis clay dan mud memiliki konsistensi kental, dengan warna kehijauan, cokelat atau bahkan abu-abu. Masker ini dikenal karena efek detoksifikasi, yakni mampu menarik minyak dan kotoran dari pori-pori.

Karena hasil pemurniannya, masker clay dapat dikatakan sebagai jenis masker terbaik untuk kulit yang rentan berjerawat, berminyak, kombinasi, atau kusam.

Namun karena masker ini bekerja efektif mengeluarkan minyak, mereka hanya boleh digunakan maksimal tiga kali seminggu, dengan masing-masing 15 menit saja. 

2. Masker charcoal

Di bidang medis, charcoal alias arang aktif telah digunakan selama bertahun-tahun untuk detoksifikasi tubuh dari racun dan overdosis zat tertentu.

Dalam skincare, masker charcoal dipercaya dapat menghilangkan kotoran dan membantu mengatasi jerawat. Masker ini paling cocok untuk jenis kulit yang rentan berjerawat, berminyak, dan kombinasi.

Mirip dengan masker clay, masker charcoal sebaiknya digunakan 1-2 kali seminggu, masing-masing 15 menit saja.

Jika Bunda memiliki kulit lebih sensitif, maka penggunaan masker charcoal maksimal sekali seminggu, ya.

Simak informasi lanjutan soal frekuensi aman pemakaian masker dalam rutinitas skincare di halaman berikutnya, Bunda!

Masih bingung kenapa Bunda perlu memakai sunscreen tiap hari? Cari tahu jawabannya di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



BATAS PENGGUNAAN MASKER GEL, PEEL OFF, DAN SHEET MASK

Beautiful young woman sitting in bathtub with sheet mask on face. Close up portrait of pretty girl in bath towel on head and doing beauty treatment. Home bathroom interior. Spa procedure. Skincare

Foto: Getty Images/iStockphoto/deniskomarov

3. Krim atau gel

Masker wajah bertekstur krim mampu menghidrasi kulit dengan mengisi sel-sel yang kering secara mendalam. Pun demikian masker gel, mereka sama-sama dapat menghidrasi kulit tanpa membuatnya terasa lengket.

Umumnya, masker krim dan gel baik untuk semua jenis kulit. Namun jenis masker ini paling efektif digunakan pada jenis kulit kering, kusam akibat sinar matahari, atau sensitif.

Sebagian besar masker krim dan gel dapat digunakan hingga tiga kali seminggu. Beberapa formula bahkan dapat digunakan setiap malam sebagai overnight mask.

4. Masker exfoliating dan peel-off

Masker peel-off digunakan dalam bentuk gel, yang kemudian mengering dan dapat dibuka kembali. Saat masker terkelupas, kotoran dan minyak yang menyumbat pori-pori pun ikut terbawa. 

Masker ini paling baik untuk kulit yang bertekstur kasar, tidak rata dan kulit kusam. Beberapa masker peel-off memiliki kandungan asam alfa hidroksi (AHA) dan asam beta hidroksi (BHA) yang dapat mengiritasi kulit sensitif.

Karena formula masker peel-off dan exfoliating lebih 'agresif' daripada jenis masker wajah lainnya, penggunaannya dalam rutinitas skincare pun maksimal sekali seminggu.

5. Sheet mask

Sheet mask adalah potongan masker berbahan kain mirip kapas sekali pakai. Lembaran masker ini memiliki kandungan serum, ayng dapat menempel di kulit guna 'menyegel' serum dan memberikan kelembapan ekstra. 

Untuk kebutuhan rutinitas skincare, sheet mask tersedia dalam berbagai formula untuk semua jenis kulit. Mulai dari sheet mask dengan AHA atau BHA yang dibuat untuk mengelupas tekstur kasar, hingga sheet mask berbahan ceramide yang dapat menghidrasi kulit kering.

Maka dari itu, semua jenis kulit umumnya bisa menggunakan sheet mask. Penting untuk membaca kandungannya dalam label kemasan, sehingga Bunda bisa menemukan sheet mask untuk skincare terbaik untuk kebutuhan kulit.

Sheet mask dapat digunakan setiap hari sebagai pengganti step serum dalam rutinitas skincare. 

Demikian ulasan tentang ragam masker dan frekuensi tepat menggunakannya. Mana jenis masker yang selalu Bunda gunakan?


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda