HaiBunda

MOM'S LIFE

4 Negara di Asia Alami Resesi Seks, Apa Penyebabnya?

Annisa A   |   HaiBunda

Minggu, 03 Oct 2021 18:45 WIB
Ilustrasi Resesi Seks/Foto: Getty Images/iStockphoto/tommaso79
Jakarta -

Anak merupakan generasi penerus bangsa. Namun belakangan ini, dunia tengah dihantui oleh fenomena resesi seks, khususnya di kawasan Asia.

Resesi memiliki arti kemerosotan. Dalam istilah ekonomi, kata resesi digunakan ketika terjadi pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun.

Makna resesi juga dapat digunakan untuk resesi seks. Menurut jurnalis senior CNBC International AS Jake Novak, resesi seks merujuk kepada bagaimana keinginan atau mood warga negara dalam hal melakukan hubungan seksual dan menikah.


Menurut pria yang memandu acara Novak Now itu, saat ini kedua hal tersebut sedang turun tajam. Fenomena ini disebutkan tengah menghantui kawasan Asia.

Resesi seks terjadi karena banyak hal, Bunda. Biasanya resesi seks muncul sebagai dampak dari sejumlah persoalan. Salah satu yang menjadi penyebab resesi seks belakangan ini adalah pandemi, Bunda.

Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia membuat masyarakat banyak mengalami kesurutan ekonomi. Dalam hal ini, COVID-19 tentu menjadi biang keladi yang mengganggu rencana pasangan untuk menikah.

Kondisi ekonomi yang tidak baik juga membuat banyak pasangan yang sudah menikah terpaksa menunda kehamilan untuk memiliki momongan.

Tak hanya pandemi COVID-19, perubahan iklim (climate change) juga disebut-sebut menjadi faktor pemicu resesi seks. Fenomena ini terjadi di sejumlah kawasan Asia, seperti China, Jepang, Korea Selatan, hingga Singapura.

Malasnya pasangan untuk punya anak di China membuat pemerintah memperbolehkan mereka untuk memiliki tiga anak sejak Mei 2021. Padahal selama ini, China mengontrol ketat jumlah penduduknya dengan hanya mengizinkan satu keluarga memiliki dua anak.

Dari sensus nasional yang dilaporkan 11 Mei lalu, tingkat pertumbuhan tahunan China rata-rata adalah 0,53 persen selama 10 tahun terakhir. Angga tersebut turun dari tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 0,57 persen antara tahun 2000 dan 2010.

Resesi seks di China terjadi akibat mahalnya biaya membesarkan anak di kota-kota besar. Perempuan secara alami menunda atau menghindari persalinan karena pemberdayaan mereka yang kian meningkat.

Akibatnya, hal-hal berbau seksual yang bisa menyebabkan hamil dihindari hingga angka kelahiran China terus menurun sejak 2017 lalu.

Hal serupa juga terjadi di 3 negara besar di Asia, Bunda. TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Simak juga video manfaat morning seks yang bisa bikin awet muda.

(anm/fir)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Felicya Angelista Terharu Dapat Kejutan Ultah dari Hito Caesar Usai Nonton Konser BLACKPINK

Mom's Life Amira Salsabila

Kata Kuasa Hukum soal Isu Orang Ketiga di Tengah Perceraian Raisa dan Hamish Daud

Mom's Life Amira Salsabila

Umrah Mandiri Resmi Dilegalkan, Ini Syarat dan Risiko yang Harus Diketahui Jemaah Indonesia

Mom's Life Amira Salsabila

Rata-Rata IQ Orang Indonesia Terendah di ASEAN, Apa Penyebabnya?

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks dan Waktu Pemberian yang Disarankan Dokter

Kehamilan Dr. Rizki Azenda, SpOG

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Nadia Soekarno Hamil dan Melahirkan di Swiss, Gratis tapi Fasilitasnya Istimewa

Kenali Epilepsi pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

Felicya Angelista Terharu Dapat Kejutan Ultah dari Hito Caesar Usai Nonton Konser BLACKPINK

Umrah Mandiri Resmi Dilegalkan, Ini Syarat dan Risiko yang Harus Diketahui Jemaah Indonesia

Kata Kuasa Hukum soal Isu Orang Ketiga di Tengah Perceraian Raisa dan Hamish Daud

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK