Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kepergok Anak Saat Berhubungan Seks, Apa yang Harus Dilakukan?

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 07 Oct 2021 23:00 WIB

Ilustrasi perceraian
Ilustrasi kepergok anak saat berhubungan seks. Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn

Kepergok anak saat berhubungan seks menjadi salah satu hal yang mungkin paling ditakuti orang tua. Kejadian ini dikhawatirkan dapat memengaruhi kondisi psikis anak. Bunda pernah mengalaminya?

Dilansir Today's Parent, terapis pernikahan dan seks, Anna Toth, mengatakan anak-anak pada umumnya tak selalu trauma setelah memergoki orangtuanya berhubungan seks.

"Mereka mungkin terkejut atau justru mengira orangtuanya sedang berkelahi. Imajinasi anak mungkin membuat mereka memiliki berbagai macam kesimpulan sendiri," ujar Toth.

Menjelaskan kepada anak tentang situasi tersebut menurut Toth memerlukan berbagai cara. Semua disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan usia anak.

Hal serupa disampaikan oleh konsultan seks, Deborah Roffman. Dikutip dari Fatherly, penulis 'Talk to Me First: Everything You Need to Know to Become Your Kids’ ‘Go-To’ Person About Sex' tersebut menuturkan pentingnya orang tua tetap tenang agar anak tak ikut panik.

"Hal pertama yang perlu dilakukan orang tua adalah rileks. Sikap tenang menjadi kunci untuk meredakan situasi canggung ini," tutur Roffman.

Setelah itu, sampaikan bahwa Bunda sedang memiliki waktu pribadi satu sama lain. "Anak usia 6 tahun mungkin akan lebih memahami arti kata tersebut dibandingkan anak usia 4 tahun," imbuhnya.

Banner Pesan Novel Baswedan untuk Istri

Jangan lupa perhatikan emosi anak melalui ucapan atau ekspresi wajahnya. Jika anak tampak baik-baik saja, maka tidak perlu bicara terlalu banyak, Bunda.

Yang paling penting, hindari berbohong atau membuat alasan yang terlalu mengada-ada. Ketidakjujuran justru akan membuat anak semakin bertanya-tanya dan kecewa nantinya.

Memarahi anak karena mendadak masuk ke dalam ruang tidur juga sebaiknya tidak dilakukan. Dikhawatirkan ini dapat membuat psikis anak terganggu.

Menurut psikiater Lea Lis, MD, tidak peduli berapa usia anak saat berada dalam situasi tersebut, hindari berteriak, marah, atau terlihat canggung.

"Seks itu wajar, yang perlu diperhatikan adalah reaksi orang tua. Anak-anak bisa dengan cepat menangkap reaksi emosional orang tuanya. Jadi semakin aneh responsnya, anak akan semakin takut," pesan Lis.

Pernah mengalami kondisi ini dan masih merasa bersalah, Bunda? Simak tips menghadapinya di halaman berikut, yuk!

Simak juga video 4 kelebihan melakukan hubungan seks saat hamil berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




TIPS KOPING KEPERGOK ANAK SAAT BERHBUNGAN SEKS

Ilustrasi pasangan bertengkar

Ilustrasi kepergok anak saat berhubungan seks. Foto: Getty Images/iStockphoto/rudi_suardi

Tips koping saat pernah kepergok anak berhubungan seks

Jika Bunda sebelumnya pernah kepergok anak saat berhubungan seks, sering kali timbul rasa trauma. Berikut tips untuk mengatasinya:

1. Jangan lupa mengunci pintu agar tak terulang

Jangan lupa untuk selalu mengunci pintu saat hendak berhubungan seks. Selain mencegah kejadian yang sama terulang kembali, ini juga dapat mengajari anak pentingnya privasi.

Anak akan belajar untuk menghargai privasi dan terbiasa mengetuk pintu sebelum masuk ke kamar tidur orang tua.

2. Hindari terlalu merasa bersalah

Overthinking atas kejadian yang sudah berlalu tidak dapat mencegahnya terjadi, jadi lebih baik jangan terlalu dipikirkan ya, Bunda.

Meski mungkin terasa memalukan, tetapi umumnya anak tidak menyadari apa yang sedang terjadi atau bahkan tidak memikirkan lebih lanjut. Terlebih jika usianya masih sangat kecil.

3. Tak perlu terlalu canggung

Berikan penjelasan sesuai tahap usia anak. Tidak perlu merasa terlalu canggung, terutama pada hal-hal yang tidak perlu diingat atau dibicarakan pada anak.

Psikolog Holly Robinson menyebutkan bahwa sebenarnya hal terpenting bagi anak usia berapa pun adalah merasa dicintai dan aman. Jadi jika anak tampaknya lupa, maka agaknya ia baik-baik saja. 

"Jika ada yang kecewa dengan pengalaman ini, kemungkinan besar orang tua dan bukan anak. Hindari terlalu merasa bersalah. Fokus pada komunikasi pada anak dan cobalah lebih berhati-hati agar kejadian serupa tak terjadi lagi," tutur Robinson, dilansir Psychology Today.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda