
moms-life
Pasangan RI Hidup di Denmark, Ungkap Alasan Kenapa Jadi Salah Satu Negara Terbahagia Sedunia
HaiBunda
Rabu, 13 Oct 2021 20:16 WIB

Tahukah Bunda bahwa Denmark merupakan salah satu negara yang dinilai miliki masyarakat paling bahagia di dunia? Bahkan, hal tersebut juga diungkap oleh PBB dan masuk dalam urutan tiga besar.
Peringkat tersebut pun tampaknya bertahan lama, lho. Karena ternyata, ini berlaku sejak lebih dari 40 tahun yang lalu.
"Dari PBB, selama 40 tahun ke belakang Denmark menempati peringkat tiga besar. Denmark juga pernah nomor satu pernah nomer 2 dan sekarang nomor dua di bawah England, untuk negara yang paling bahagia di dunia " tutur Kevin dan Gita, dikutip dari channel YouTube Cerita dari Denmark pada Selasa (12/10/2021).
Enggak hanya ungkap sebagai negara paling bahagia, pasangan suami istri itu juga memberikan beberapa alasan mengapa negara tersebut bisa masuk dalam peringkat tersebut.
"Setelah kami cari tahu, baca-baca dan dari pengamatan kami selama tinggal di sini, ada lima faktor yang membuat orang Denmark itu bahagia," kata Gita.
"Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan nilai dan budaya orang Denmark ya, Guys. Dan mirisnya, setelah kami amati nilai-nilai tersebut kurang membudaya di Indonesia," sambung Kevin.
Bunda penasaran apa saja alasan yang sudah Kevin dan Gita rangkum dalam konten yang mereka bagi tersebut? Selengkapnya simak sebagai berikut ya.
1. Kepercayaan
Tak dapat dimungkiri, kepercayaan memang menjadi salah satu hal yang membuat hati siapapun merasa tenang dan nyaman ya, Bunda. Dan faktanya, hal tersebut pun juga menjadi hal yang lumrah dan dimiliki oleh masyarakat setempat di sana, lho.
"Pertama adalah trust atau kepercayaan. Tingkat kepercayaan di sini sangat tinggi ya, Guys," kata Gita.
"Orang Denmark tuh saling percaya satu sama lainnya dalam hal apapun. Mau urusan pribadi, pertemanan, mau urusan bisnis dan urusan dengan pemerintah, mereka percaya satu sama lain," sambungnya.
Dari kepercayaan tersebut, semua orang di Denmark lantas selalu dianggap jujur. Setiap orang dengan bebas dan aman karena merasa tak pernah dikecewakan oleh hal tersebut.
"Di sini semua orang dianggap jujur," kata Kevin.
Nah Bunda, kepercayaan ini tentunya bukan ada karena tiba-tibanya. Ini menjadi tabiat dan identitas setiap orang karena didikan yang tepat sejak kecil.
"Nilai kepercayaan ini tidak datang tiba-tiba ya, Guys. Nilai ini diturunkan dari generasi ke generasi mereka. Dari kecil diajarkan oleh orang tuanya, gurunya, untuk menjadi orang yang dapat dipercaya," kata Gita.
"Ada orang yang bilang 'Do what you say, say what you do'. Artinya kerjakan apa yang kamu katakan dan katakan apa yang kamu kerjakan," sambung Kevin.
Lebih lanjut, tingkat kepercayaan yang tinggi ini juga menjadikan Denmark memiliki indeks korupsi paling rendah lho, Bunda. Ujung-ujungnya, kepercayaan tersebut membuat setiap orang tak saling curiga, was-was, sehingga bisa hidup lebih tenang dan bahagia.
"Karena tingkat kepercayaan dan kejujuran yang tinggi di Denmark, maka indeks korupsi Denmark paling rendah sedunia."
"Nilai kepercayaan ini menimbulkan rasa damai karena orang-orang jadi enggak berpikir negatif, enggak suudzon sama orang, enggak waswas. Makanya ini adalah salah satu faktor yang bikin orang Denmark bahagia," lanjut Gita.
Simak alasan lainnya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, tonton juga lima kebiasaan aneh orang Indonesia di mata bule Belgia dalam video berikut:
KESETARAAN SOSIAL HINGGA KEAMANAN
Potret di Denmark/Foto: Instagram @gita_larasati
2. Kesetaraan sosial
Untuk Bunda ketahui, wajib pajak di Denmark itu amat tinggi, lho. Namun, hal tersebut nyatanya tak membuat warga di sana lupa atau menghindar dari kewajibannya tersebut.
"Pajak tinggi ya, Guys. Tapi orang-orang Denmark itu tetap rela dan happy saja untuk bayar pajak yang tinggi.
"Karena mereka merasa itu adalah bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab untuk menciptakan kesejahteraan bersama dan kesejahteraan itu bisa dicapai dengan pajak.
"Dengan membayar pajak yang tinggi, tapi apa yang mereka dapatkan pun juga setimpal. Seperti fasilitas kesehatan yang gratis, fasilitas pendidikan gratis terus untuk mahasiswa juga dibayar ya, dikasih uang saku dan semua lansia di sini mendapatkan uang pensiun serta perawatan yang disediakan oleh pemerintah," papar Kevin dan Gita dengan antusias.
Bukan apa-apa, Bunda. Pajak yang dibayar oleh masyarakat ini juga terbukti banyak memberi manfaat. Ini termasuk bagi orang-orang yang tak bisa bekerja, atau yang belum mendapatkan pekerjaan.
"Ini juga berfungsi sebagai social safety net ya , Guys. Jadi untuk orang-orang yang tidak bisa bekerja karena terlalu muda, terlalu tua, sedang sakit atau yang kehilangan pekerjaan, mereka mendapat bantuan dari pemerintah.
"Untuk orang yang kehilangan pekerjaan mereka akan diberikan gaji selama maksimal dua tahun, tapi selama itu mereka juga harus berusaha aktif mencari pekerjaan dan diberikan pelatihan-pelatihan atau kursus-kursus gitu dari pemerintah."
"Jadi disini semakin gede penghasilan kamu, maka pajaknya semakin besar ya. Dan hasilnya adalah kesenjangan sosial di sini sangat rendah," sambut Kevin lagi.
3. Keamanan
Dengan kepercayaan yang tinggi, maka ini juga berkaitan dengan keamanan yang tercipta dalam lingkungan di Denmark, Bunda. Dari hal ini pula, negara dengan penduduk sebanyak 5,8 juta ini masuk dalam kelompok dengan kriminalitas paling rendah.
"Denmark adalah negara yang sangat aman dan tingkat kriminalitasnya sangat rendah," kata Gita.
Bukti keamanan yang terjaga ini juga bisa dilihat dari keseharian orang-orang di sana. Mulai dari anak-anak yang terlihat bepergian sendirian tanpa didampingi orang tua, hingga bayi yang ditinggal di luar ruangan pun akan tetap terjaga.
"Sebagai contoh, di sini sering lihat anak-anak masih kecil atau masih SD gitu pergi sendiri tanpa didampingi orang tua. Mereka naik di bus atau naik kereta sendiri gitu."
"Terus ada bayi di stroller yang ditinggalkan di luar, sementara orang tuanya makan-makan di dalam restoran. Itu sudah biasa, orang tuanya tidak khawatir karena mereka tahu kalau bayi itu bakal aman tidak akan diculik atau bagaimana," kata Gita.
Anak-anak yang bebas berkeliaran ini nyatanya juga dijaga oleh masyarakat sekitar, Bunda. Mereka aman bukan karena dipantau dari jauh oleh orang tua mereka sendiri, namun juga turut dijaga oleh orang dewasa yang berada di sekitarnya.
"Karena bukan orang tuanya saja yang menjaga mereka, tapi semua orang ikut menjaga mereka gitu kalau mereka ada apa-apa," sambung Kevin melengkapi penjelasan istrinya.
Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
KEBEBASAN JALANI HIDUP HINGGA BERSYUKUR
Gita dan Kevin di Denmark/Foto: Instagram @gita_larasati
4. Kebebasan
Tak seperti kebanyakan tabiat dari orang tua serta lingkungan di negara lain, masyarakat di Denmark justru menerapkan kebebasan pilihan hidup bagi setiap orang lho, Bunda. Bahkan, hal tersebut juga sudah ditanam pada anak sejak dini.
Hal yang paling kentara yakni soal pilihan menjalani hidup saat dewasa. Setiap anak, akan mendapat dukungan dari orang tua hingga lingkungan terhadap apapun pilihannya.
"Kebebasan untuk menjalani hidup sejak dini. Anak-anak sudah dibebaskan oleh orang tuanya untuk memilih apa yang mereka inginkan, apa yang mereka sukai, dan menentukan ingin jadi apa mereka nanti kelak," papar Gita.
"Ada sebuah cerita, ada orang tua yang sangat bangga dan happy karena anaknya akhirnya menemukan apa yang ingin dia lakukan. Saat itu orang tuanya bertanya sama anaknya, 'Kamu memangnya mau jadi apa?' Anak itu menjawab, 'Aku ingin jadi tukang pengangkut sampah'," cerita Gita.
Bagi sebagian orang, mungkin hal tersebut akan membuat si anak ditertawakan. Atau bahkan yang lebih buruk, pekerjaan tersebut justru dipandang dengan sebelah mata ya, Bunda?
Akan tetapi, hal tersebut tak berlaku di Denmark, lho. Bagi masyarakat di sana, semua pekerjaan atau profesi itu dianggap sama pentingnya. Anak-anak sudah diajari bahwa tak ada pekerjaan yang rendah atau tinggi.
"Di sini, semua profesi itu dianggap sama, Guys. Orang tua sudah mengajarkan pada anaknya kalau profesi itu sama pentingnya, tidak ada profesi yang lebih tinggi atau lebih rendah," papar Kevin.
5. Danish Hygge
Dalam bahasa Denmark, 'Danish Hygge' itu memiliki arti dan menggambarkan suasana hati yang tenteram, damai, dan rileks, Bunda. Dan bagi warga setempat, hal tersebut bisa diperoleh tanpa harus dengan kemewahan.
"Ini enggak harus didapatkan dengan kemewahan ya, Guys. Tidak harus beli barang mewah, harus punya uang banyak, tapi lebih kepada hal-hal kecil yang kita lakukan sepele, biasa saja, tapi mereka sangat memaknai hal itu," kata Gita.
Bagi orang Denmark, untuk dapatkan perasaan Danish Hygge bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.
"Contohnya kumpul-kumpul bersama keluarga atau teman, terus sampai santai sambil nonton TV, baca buku, berkebun, pokoknya hal-hal simpel lah yang menurut kita biasa saja, tapi mereka sangat memaknai hal tersebut," ujar Gita.
"Karena orang Denmark lebih punya seni untuk bersyukur terhadap apa yang mereka punya dan apa yang mereka lakukan, intinya bersyukur," kata Kevin.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
3 Kalimat yang Sering Diucapkan Warga Finlandia dan Denmark agar Bahagia

Mom's Life
7 Rahasia Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Bisakah Indonesia Terapkan?

Mom's Life
4 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang yang Tinggal di Negara Paling Bahagia di Dunia

Mom's Life
Kisah Psikolog yang Tinggal di Negara Paling Bahagia, Penduduknya Tidak Pernah Lakukan Ini

Mom's Life
7 Negara Paling Bahagia di Dunia 2023, Finlandia Masih Juaranya


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Nadya WNI yang Tinggal di Campervan, Keliling Eropa kini Kunjungi Desa Indah & Bebas Sampah di Italia
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda