Cerita Kehidupan Wanita RI Jadi Tenaga Kesehatan di Australia, Berapa Gajinya?

Candys Miracel Chandra/Foto: YouTube CXO Media

Tak hanya di Indonesia, ada banyak universitas dan kampus-kampus bergengsi di berbagai negara di dunia, Bunda. Salah satu negara yang kerap menjadi incaran untuk menempuh pendidikan adalah Australia.

Candys Miracel Chandra adalah wanita yang turut menimba ilmu di Negeri Kanguru ini, Bunda. Candys memulai studinya di La Trobe University. Universitas ini merupakan salah satu universitas riset publik di Melbourne, Australia.

Pada tahun 2013, Candys datang pertama kalinya ke Australia, Bunda. Ia mengambil jurusan di bidang kesehatan yakni Fisioterapi.

"Aku pertama kali datang ke Melbourne itu tahun 2013 untuk studi di La Trobe University," katanya dilihat dari kanal YouTube CXO Media pada Jumat (22/20/2021).

Ia mengungkapkan jangka waktu atau minimal tahun yang bisa ditempuh selama menimba ilmu nih, Bunda. Untuk gelar sarjana biasanya ditempuh dalam waktu tiga tahun. Sementara gelar master bisa bertambah setahun, tergantung dengan jurusan yang diambil.

"Aku ingin cerita sedikit tentang menjadi pelajar. Di Australia itu kebanyakan kalo bachelor (menempuh pendidikan) 3 tahun. Kecuali kalian mau ambil extra kayak master itu bisa extra setahun atau dua tahunan. Tergantung profesi atau bidang kalian," imbuhnya.

Selama masa perkuliahan, Candys diwajibkan untuk menjalankan internship atau magang di berbagai instansi, Bunda. Mulai dari klinik hingga rumah sakit.

Setelah lulus pada tahun 2018, Candys pun langsung mendapatkan tawaran bekerja full time di tempat terakhirnya menjalankan masa magang.

"Jadi pas dulu jadi student aku harus magang di tempat berbeda. Di rumah sakit, klinik. Dan puji Tuhan di tempatku magang terakhir aku ditawari kerjaan langsung," paparnya.

"Aku ditawari kerjaan di sebuah healthcare company di Melbourne. Aku menikmati pekerjaan dan bertemu beda-beda orang yang berbeda pengalaman dan latar belakang itu sangat seru," sambung Candys kemudian.

Ternyata waktu kerja dan upah kerja antara pekerja full time dan part time di Melbourne cukup berbeda dengan Indonesia nih, Bunda. Penasaran dengan ketentuannya?

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, simak juga video 3 manfaat Si Kecil mengenal bentuk dan warna berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

KETENTUAN PEKERJA PART TIME DAN FULL TIME

Candys Miracel Chandra/Foto: YouTube CXO Media

Candys membeberkan ketentuan dan upah kerja yang akan diterima oleh pekerja part time dan full time di Australia nih, Bunda. Ia mengungkap bahwa pekerja part time saat kuliah maksimal memiliki waktu kerja sebanyak 20 jam per minggu.

"Kalau student visa itu juga ada ketentuan kerjanya. Kalian kalau misalnya lagi studi terus part time gitu bisa cuma kerja 20 jam seminggu. Itu kalau lagi masa-masa semesteran (masa perkuliahan)," jelas Candys.

"Tapi kalau lagi liburan panjang, liburan musim panas atau atau pertengahan semester gitu, itu unlimited. Pokoknya pas studi kalian enggak boleh kerja lebih dari 20 jam seminggu," sambungnya.

Berbeda dengan pekerja part time, pekerja full time memiliki waktu kerja yang lebih panjang, Bunda. Untuk seminggunya, pekerja full time di Australia memiliki waktu kerja maksimal 40 jam.

"Kalau kayak aku gini, full time, maksimum sampai 40 jam. Jadi sekarang aku kerjanya 37,5 jam per minggu," paparnya.

Berbeda dengan Indonesia, gaji pekerja part time di Australia ditentukan dengan usia, Bunda. Semakin tua usia pekerja, maka gaji yang didapatkan semakin besar.

"Untuk gaji misalnya ini bekerja casual atau part time, itu UMR nya tergantung umur. Umur 18 itu sekitar 19 sampai 20 dolar Australia (sekitar Rp200 sampai Rp210 ribu). Terus naik umur 19 gaji kalian beda lagi. Tapi untuk umur 21 ke atas itu sama semua. Jadi konstan," jelasnya.

Sementara itu, gaji yang didapatkan untuk pekerja full time tidak berdasarkan umur, Bunda. Gaji yang didapatkan sesuai dengan perjanjian kerja dengan perusahaan.

Candys juga sudah mendapatkan PR atau Permanent Recidency, Bunda. PR adalah sebuah status yang diberikan oleh Australia untuk warganegara asing yang sudah tinggal selama lebih dari 3 tahun.

Candys pun mendapatkan berbagai keuntungan, lho. Ia bisa bebas tinggal di Australia tanpa melepaskan kewarganegaraannya dan bebas bekerja full time. Hanya saja, Candys tidak memiliki suara saat diadakan pemilu.

Kalau memiliki waktu luang, Candys akan melakukan berbagai hal bersama teman-temannya nih, Bunda. Simak di halaman berikutnya, yuk!

TEMPAT CANDYS MENGHABISKAN WAKTU LUANG

Candys Miracel Chandra/Foto: YouTube CXO Media

Selama waktu liburan, Candys memanfaatkan waktunya untuk menghabiskan kegiatan bersama teman-temannya, Bunda. Salah satunya yang menjadi favoritnya adalah mencoba berbagai macam makanan dan aktivitas luar ruangan.

"Untungnya di Melbourne ada back ground yang beda-beda jadi berbeda makanan. Kita suka outdoor activities kayak hiking, camping juga," jelasnya.

Beberapa waktu lalu, Australia sempat berada di situasi bebas COVID-19 selama 62 hari, Bunda. Saat itu, banyak toko di pusat kota yang mulai dipenuhi antrean, terlebih karena ada diskon besar-besaran setelah natal.

"Setelah natal, semua toko-toko itu sale besar-besaran. Tapi kita tetap harus antre untuk masuk toko. Social distancing," kata Candys.

Selain mengunjungi pusat perbelanjaan, Candys dan teman-temannya juga suka bermain mini golf, Bunda. Ternyata Australia memiliki banyak arena untuk permainan yang satu ini, lho.

"Kemarin-kemarin sempat mini golf bareng sama teman-teman SMA. Mini golf memang banyak di sini (Australia)," imbuhnya.

"Kapan hari kita juga ke Night Market. Ada Spanish food, ada makanan Jepang juga. Terus terakhir ke restoran China. Itu yang terkenal (menu) menyerupai burung dara," sambungnya kemudian.

Tak lupa Candys juga kerap datang ke toko cokelat, Bunda. Di sana, ia dan teman-temannya pasti memesan es krim yang menjadi menu andalan dari toko tersebut.