Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Salah Kaprah Menabung dengan Arisan, Kupas Tuntas Risikonya Bersama Pakar Yuk Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 03 Nov 2021 10:17 WIB

a group of asian chinese female friends having social gathering in apartment eating pizza in dining room at night
Ilustrasi Arisan/Foto: iStock

Ada banyak cara menabung yang bisa Bunda lakukan, nih. Namun, masih banyak orang yang salah mengartikan kalau kegiatan arisan adalah salah satu cara untuk menabung.

Bunda mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata 'arisan', ya? Arisan ini adalah kegiatan mengumpulkan uang dari beberapa orang yang jumlahnya sudah ditentukan di awal. Biasanya, setiap bulan akan ada kegiatan 'kocok arisan' untuk mengetahui siapa yang akan menerima uang yang sudah dikumpulkan sebelumnya.

Sayangnya, kegiatan arisan belum bisa dijadikan sebagai cara untuk menabung atau berinvestasi, Bunda. Hal ini turut diungkapkan oleh seorang Financial Planner, Annisa Steviani.

Menurutnya, uang yang didapatkan dari arisan biasanya hanya habis untuk menjamu para tamu yang ikut arisan, Bunda. Karena itu, uang yang diberikan di awal tidak akan bertambah.

"Uang arisan biasanya habis untuk menjamu makan peserta arisan lain. Uang arisan bukan investasi karena berbulan-bulan jumlahnya tetap padahal uang yang sama kalau masuk reksa dana pasar uang ada returnnya," ucapnya dilihat dari laman Instagram @annisast.

Banner Pasutri Pekalongan

Karena bukan termasuk ke dalam investasi, maka uang yang digunakan untuk membayar arisan tidak boleh diambil dari pos investasi, Bunda. Kalau Bunda ingin ikut arisan, Bunda perlu ambil dari pos sosial atau lifestyle.

"Arisan lebih cocok masuk pos sosial atau lifestyle, bukan investasi. Otomatis, porsinya lebih kecil dari porsi investasi. Ya kecuali pos lifestyle kamu lebih besar dari pos investasi," papar Annisa kemudian.

Tak hanya itu, ternyata arisan yang Bunda ikuti enggak boleh terlalu memaksakan keuangan, nih. Arisan juga perlu batasan, Bunda.

"Kalau aku enggak punya teman enggak apa-apa. Masa iya ngeluarin uang (yang dipaksakan) hanya demi teman? Yakin itu teman? Teman kok memberatkan?" imbuhnya.

Meski begitu, Annisa mengungkap kalau arisan juga bisa dianggap sebagai tabungan kalau memiliki tujuan tertentu, Bunda.

"Nabung atau investasi itu ada tujuannya. Kamu arisan untuk apa? Misal ikut arisan niatnya mau beli HP atau laptop baru. Tentu boleh. Tapi kalau cuma untuk habis di makan menjamu teman, nabungnya sebelah mana?" lanjut wanita yang akrab disapa Ica ini.

Menurut Annisa, arisan ini memiliki beberapa jenis dan banyak risiko negatifnya, Bunda. Kira-kira apa saja, ya?

Klik baca halaman berikutnya untuk mengetahui selengkapnya, yuk!

[Gambas:Video Haibunda]




JENIS DAN RISIKO NEGATIF ARISAN

Young Malaysian girls talking to each other and enjoy the gathering.

Ilustrasi Arisan/Foto: iStock

Arisan ternyata bisa berbagai macam bentuknya, Bunda. Meski tak tahu pasti, namun Annisa mengungkap kalau arisan bisa terlaksana dengan bentuk uang atau barang.

"Aku enggak sepenuhnya paham model-model arisan apa saja persisnya. Tapi yang jelas selain arisan dalam bentuk uang, ada juga arisan dalam bentuk barang seperti arisan buku anak, arisan mainan anak, dan lain-lain," katanya saat diwawancara langsung oleh HaiBunda beberapa waktu lalu.

"Arisan ada juga yang dapatnya alat rumah tangga seperti blender, magicom, dan lainnya," sambung Annisa kemudian.

Sementara itu, arisan sendiri memiliki risiko negatif yang mungkin bisa terjadi pada Bunda, nih. Misalnya saja saat bandarnya kabur atau arisan bubar sebelum semua peserta menang arisan. Hal ini kemudian membuat Bunda perlu pastikan kalau arisan tidak mengganggu pos investasi.

"Padahal arisan risikonya tinggi juga lho, banyak cerita bandarnya kabur, atau bubar sebelum semua peserta menang arisan," paparnya.

"Lalu juga batasi dengan siapa kita akan ikut arisan. Keluarga, tetangga, atau rekan kerja masih oke tapi kalau arisan online, dengan bandar arisan yang tidak kita kenal dekat, risikonya terlalu besar."

Sebagai pakar keuangan, Annisa memberikan rekomendasi lain untuk mengatur keuangan agar Bunda bisa mendapatkan barang yang diinginkan, nih. Caranya adalah dengan investasi jangka pendek di reksa dana pasar uang.

"Caranya gampang. Tentukan nilai barang yang kamu inginkan, lalu tarik mundur kira-kira harus menabung berapa per bulan untuk bisa mencapai tujuan tersebut," jelas Annisa.

"Uangnya dimasukkan ke reksa dana pasar uang, return-nya bisa dijadikan bonus saja. Dibanding uangnya dipakai arisan, risikonya besar, di akhir kita hanya akan mendapat uang yang kita tabung aja kan," sambungnya kemudian.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda