MOM'S LIFE
Jadi Metode Pembayaran Populer, Pahami Risiko Pakai Paylater Yuk Bun
Asri Ediyati | HaiBunda
Jumat, 03 Dec 2021 09:20 WIBPaylater merupakan metode pembayaran paling cepat tumbuh di e-commerce yang terjadi selama satu tahun terakhir. Indiana Andamari, VP Marketing and Communications Kredivo menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkembangan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dimana e-commerce menjadi industri utama yang mendorong pertumbuhannya.
Laporan SEA e-Conomy tahun ini yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan pertumbuhan yang kuat di semua sektor ekonomi digital Indonesia, dengan pertumbuhan Gross merchandise value (GMV) sebesar 49 persen di tahun 2021 di banding tahun 2020, Bunda.
"Tentunya ini didasari oleh pergeseran dari offline ke online, yang dipercepat secara paksa oleh kondisi pandemi, sehingga orang-orang terpaksa mengadopsi internet dan berbelanja online," ujarnya di acara BFN 2021: Media Clinic #10 bersama Kredivo via Zoom, Kamis (2/12/2021).
Maka, tidak heran saat ini pertumbuhan ini didorong oleh e-commerce sebesar 52 persen, year on year (YoY), Bunda.
Kenapa paylater menjadi faktor yang krusial dalam pertumbuhan ini? Karena bisa dibayangkan ketika Bunda check out, Bunda perlu metode pembayaran yang relevan, simpel, dan praktis.
"Lalu begitu juga kenyamanan membayar nanti, enggak perlu ke kantor cabang atau convenience store terdekat, minimarket terdekat, apalagi cash. Cash kan harus cash on delivery (COD), itu sangat merepotkan kalau harus stay di rumah, menunggu paket di rumah. Permintaan ini pun semakin tinggi," ungkap Indiana.
Belum lagi, dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara, pengguna yang eligible untuk menggunakan kartu kredit di Indonesia masih sangat rendah.
Nah, soal kenapa paylater menjadi metode pembayaran populer di Indonesia. Menurut data 2021 e-Commerce Consumer Behavior Report Kredivo & Katadata, Indiana menjelaskan bahwa sebanyak 98 persen merchant online sudah menggunakan pembayaran digital dan 50 persen menyediakan pembiayaan Point of Sale (POS).
"90 persen pengguna e-commerce memang sudah aware dengan opsi pembayaran Paylater, dari report kami sendiri, 27 persen pengguna e-commerce sudah menggunakan paylater sebagai alternatif pembayaran cicilan selain kartu kredit. Dan 50 persen yang menggunakan merasa sangat puas," kata Indiana.
Meskipun paylater makin populer, Bunda perlu memahami pula risiko menggunakan metode pembayaran satu ini. Baca kelanjutannya di halaman berikut.
Simak juga cerita Felicia Putri, wanita muda berpenghasilan Rp400 juta per bulan:

SEBELUM PAKAI PAYLATER, PAHAMI RISIKONYA