Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Benarkah Diet Mediterania adalah Cara Menurunkan Berat Badan Paling Sehat? Ini Penjelasannya

Bella Barliana   |   HaiBunda

Minggu, 26 Dec 2021 06:30 WIB

Young happy woman dressed in yellow bathrobe enjoys healthy breakfast and reading on phone at home. Morning affairs and routine
Ilustrasi diet. Foto: Getty Images/iStockphoto/RossHelen

Apakah Bunda pernah mendengar jenis diet Mediterania? Dilansir dari Medical News Today, orang yang mengikuti diet Mediterania berarti makan dengan cara yang biasa dilakukan orang-orang di wilayah Mediterania.

Makanan tradisional dari wilayah Mediterania meliputi sebagian besar produk segar, biji-bijian, dan kacang-kacangan, serta beberapa lemak dan ikan yang sehat.

Melansir dari Healthline, Para peneliti mencatat bahwa orang-orang yang berada di negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania, termasuk Prancis, Spanyol, Yunani, dan Italia memiliki tubuh yang sangat sehat dan memiliki risiko rendah dari banyak kondisi kronis.

Sejumlah penelitian kini menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat membantu penurunan berat badan dan membantu mencegah serangan jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan kematian dini. The American Heart Association mencatat bahwa rata-rata diet Mediterania mengandung persentase kalori yang tinggi dari lemak.

Meskipun lebih dari setengah kalori dari lemak berasal dari lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun, diet ini mungkin tidak tepat untuk orang yang perlu membatasi asupan lemaknya. Jika Bunda ingin mencoba menerapkan diet ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Banner Cara Membuat Bakwan Jagung

Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam diet Mediterania, mulai dari makanan yang harus dimakan, hingga contoh menu untuk seminggu. Simak selengkapnya, yuk.

Makanan yang perlu dimakan

Jenis makanan yang termasuk dalam diet Mediterania masih kontroversial, hal ini disebabkan adanya variasi antar negara. Meskipun demikian, gaya hidup Mediterania juga melibatkan aktivitas fisik secara teratur dan meminimalkan tingkat stres.

Bunda dapat mencampurkan buah dan sayuran segar, beku, kering, dan kalengan, tetapi periksa label paket untuk tambahan gula dan natrium. Idealnya, Bunda harus mendasarkan diet pada makanan Mediterania berikut ini:

  1. Sayuran: tomat, brokoli, kangkung , bayam, bawang, kembang kol, wortel, kubis Brussel, mentimun, kentang, ubi jalar, lobak.
  2. Buah-buahan: apel, pisang, jeruk, pir, stroberi, anggur, kurma, buah ara, melon, persik.
  3. Kacang-kacangan, biji-bijian, dan selai kacang: almond, kenari , kacang macadamia, hazelnut, kacang mete, biji bunga matahari, biji labu, mentega almond, selai kacang.
  4. Kacang-kacangan: buncis, kacang polong, lentil, kacang-kacangan, kacang tanah, buncis.
  5. Biji-bijian utuh: gandum, beras merah, gandum hitam, barley, jagung, soba, roti gandum dan pasta.
  6. Ikan dan makanan laut: salmon , sarden, trout, tuna, mackerel, udang, tiram, kerang, kepiting, remis.
  7. Unggas: ayam, bebek, kalkun.
  8. Telur: ayam, puyuh, dan telur bebek.
  9. susu: keju, yogurt, susu.
  10. Bumbu dan rempah-rempah: bawang putih , kemangi, mint, rosemary, sage, pala, kayu manis, merica.
  11. Lemak sehat: minyak zaitun extra virgin, zaitun, alpukat, dan minyak alpukat.

Lanjut baca halaman berikutnya untuk makanan yang harus dibatasi saat jalani diet mediterania, ya, Bunda.

Ivan Gunawan berhasil turunkan BB sampai 40 kg, diet seperti apa yang dijalani? Cek di sini:

[Gambas:Video Haibunda]




MAKANAN YANG HARUS DIBATASI SAAT DIET MEDITERANIA

Ilustrasi wanita diet

Ilustrasi diet. Foto: Getty Images/iStockphoto/macniak

Selain makanan yang dianjurkan dikonsumsi, tentu ada jenis makanan yang perlu dibatasi jika Bunda menjalankan program diet tertentu, termasuk diet mediterania. Bunda harus membatasi makanan dan bahan olahan ini saat mengikuti diet Mediterania:

  1. Gula tambahan: gula tambahan ditemukan di banyak makanan tetapi terutama tinggi soda, permen, es krim, gula meja, sirup, dan makanan yang dipanggang.
  2. Biji-bijian olahan: roti putih, pasta, tortilla, keripik, kerupuk.
  3. Lemak trans: ditemukan dalam margarin, gorengan, dan makanan olahan lainnya.
  4. Minyak olahan: minyak kedelai, minyak canola, minyak biji kapas, minyak biji anggur.
  5. Daging olahan: sosis olahan, hot dog, daging deli, dendeng sapi.
  6. Makanan olahan tinggi: makanan cepat saji, makanan ringan, popcorn microwave, granola bar.

Perlu diingat, alangkah lebih baik jika Bunda menjalani program diet dalam pengawasan ahli gizi. Sebab, diet yang dijalani harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh Bunda agar berjalan dengan efektif dan tidak mengganggu kesehatan.

Berkonsultasi dengan ahli juga akan membantu Bunda mendapatkan menu dan porsi pasti yang bisa Bunda konsumsi setiap kali makan. Jadi, jangan sembarangan, ya!


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda