MOM'S LIFE
Ini 5 Hal Tak Terduga yang Bikin Sacha Stevenson Kangen Tinggal di Indonesia
Annisa Afani | HaiBunda
Minggu, 26 Dec 2021 09:37 WIBIndonesia memang memiliki hal berbeda yang tampaknya membuat banyak orang 'betah', Bunda. Misalnya saja Sacha Stevenson, YouTuber asing yang menikah dengan Angga, pria asal Bandung.
Sacha telah lama tinggal di Indonesia. Namun sejak beberapa waktu yang lalu, ia dan keluarga kecilnya memutuskan pindah ke negara asalnya, Kanada.
Meski kembali ke kampung halaman, Indonesia tampaknya sudah mendarah daging dengan wanita kelahiran 39 tahun silam tersebut. Bagaimana tidak, banyak hal yang ia keluhkan dari Kanada dan mengaku rindu dengan Tanah Air.
Belum lama ini, ia dan Angga kembali membagikan hal-hal tak terduga yang ia rindukan dari Indonesia, Bunda. Penasaran apa saja? Simak selengkapnya, ya.
1. Sepeda Motor
Sacha mengatakan bahwa hal yang paling kentara yakni soal sepeda motor, Bunda. Ia bahkan akui bahwa hal ini menjadi culture shock baginya, karena selama di Indonesia ia selalu mengandalkan transportasi tersebut.
"Mungkin ini culture shock ya namanya, ada beberapa hal yang bikin saya kangen atau seperti kenapa tidak begitu saja di Kanada (seperti Indonesia)," katanya, dikutip dari channel YouTube Sacha Stevenson pada Sabtu (25/12/2021).
"Ini brainstroming saja, ya. Tapi motor, aku tidak membicarakan motor gede, tapi selama di sini (Kanada) aku hanya melihat satu skuter," sambungnya.
Lebih lanjut, Sacha juga mengungkapkan bahwa sepeda motor menjadi salah satu terbaik. Selain hemat bahan bakar, ini juga bisa hemat waktu karena lebih mudah dibawa ke mana-mana.
"Motor cycle the most wonderful economic for transportation, for delivery a package. Dengan motor set-set-set, selesai. Di sini enggak ada, mau enggak mau harus pakai mobil pribadi," sesalnya.
2. Kayu jati
Selanjutnya soal bahan bangunan, Bunda. Hal ini menjadi topik yang diangkat oleh Angga. Pria Sunda tersebut akui bahwa rumah-rumah yang dibangun di sana tak menggunakan kayu yang kokoh, seperti di Indonesia.
"Saya sedikit banyak tahu material bangunan rumah, itu kan kayunya (di Kanada) ringan gitu, lho. Bukan kayak kayu keras yang kita punya di Indonesia," ujar Angga.
"Jelek, jelek kayak kayu apa pinus atau jati belanda buat pallet pallet barang, cuma beda ukurannya berbeda. Saya bisa hancurkan rumah (dengan kayu)karena gampang. Lunak kayunya, tinggal dicopot titik-titik pakunya ataupun masih ada pakunya cuma diskrub doang lalu didorong, hancur," tuturnya.
Angga lantas membandingkannya dengan yang dipakai di Indonesia. Di Tanah Air, kayu yang dipakai menggunakan jati sehingga bisa membuat bangunan menjadi lebih kokoh.
"Kalau kita (di Indonesia) nyabutin paku dari kayu jati atau kayu keras lainnya akan setengah mati dan saya pasti enggak bisa, gitu. Ya di sini kualitas kayunya enggak sebagus kita yang di Indonesia. Jadi saya kangen suasana rumah di Indonesia gitu, bentuk-bentuk rumahnya, kayunya, seperti itu," kata Angga.
Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, simak juga lima hal lain yang dikeluhkan Sacha Stevenson setelah pindah ke Kanada:
(AFN/fir)
DISPENSER HINGGA TAK PERLU KAUS KAKI