Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Husband Stitch: Jahitan Tambahan pada Vagina yang Diklaim Puaskan Suami di Ranjang

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 27 Jan 2022 22:20 WIB

ilustrasi vagina
Ilustrasi berhubungan seks. Foto: iStock

Setelah melahirkan secara normal atau pervaginam, sebagian besar wanita meyakini bahwa ukuran vaginanya akan lebih 'longgar'. Seks pun dapat menjadi tak nyaman, terutama bagi suami. 

Maka dari itu, kemudian muncul istilah 'husband stitch', yang merupakan prosedur jahitan tambahan setelah persalinan normal dan dilakukan oleh dokter. Jahitan tambahan ini diklaim dapat membuat vagina menjadi lebih rapat, sehingga seks jadi lebih memuaskan bagi suami.

Meski begitu, sering kali tindakan ini dilakukan tanpa persetujuan Bunda dan justru dapat menimbulkan risiko. Pada tindakan husband stitch, jahitan tersebut melampaui dari yang sebenarnya diperlukan untuk memperbaiki robekan alami saat melahirkan atau luka dari episiotomi. 

Komplikasi husband stitch

Pada persalinan normal, adanya robekan vagina akan membutuhkan jahitan. Namun jika dilakukan husband stitch, wanita berisiko mengalami ketidaknyamanan saat berhubungan seks setelah melahirkan.

Jadi, yang terjadi justru keluhan seperti nyeri, risiko iritasi, tidak nyaman, serta stres saat hendak berhubungan seks. Komplikasi lain yang dapat terjadi akibat husband stitch di antaranya termasuk:

  • Nyeri pada luka persalinan
  • Perdarahan
  • Kebocoran urine atau feses
  • Muncul tanda-tanda infeksi, seperti keluar nanah, bau tidak sedap, atau pembengkakan pada vagina
  • Rasa sakit yang konstan saat penetrasi
  • Trauma emosional

Dikutip dari Medical News Daily, perlu Bunda ketahui bahwa husband stitch tidak termasuk tindakan medis yang disetujui.

Banner Nama Bayi Perempuan IslamiFoto: Novita Rizki/ HaiBunda

Asal mula prosedur husband stitch

Tindakan husband stitch mulai dilakukan pada pertengahan 1950-an. Saat memperbaiki robekan persalinan pervaginam atau episiotomi, dokter kandungan kala itu mengencangkan vagina dengan memberikan jahitan tambahan.

Dokter menyatakan prosedur ini dapat menjaga ukuran dan bentuk vagina, baik untuk meningkatkan frekuensi orgasme atau untuk meningkatkan kenikmatan suami dalam hubungan seksual.

Kendati demikian, tindakan ini sebenarnya tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan dari wanita tersebut. Sebab seperti diketahui, prosedur husband stitch memiliki berbagai risiko kesehatan. 

Klaim yang menyebutkan tindakan ini dapat membuat seks makin memuaskan bagi suami pun belum terbukti secara ilmiah.

Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Tonton juga video penyebab bunda sulit mencapai orgasme:

[Gambas:Video Haibunda]




BENARKAH HUSBAND STITCH MEMBUAT SEKS PASCAPERSALINAN JADI MEMUASKAN?

ilustrasi vagina

Ilustrasi jahitan tambahan pada vagina yang diklaim puaskan suami. Foto: Getty Images/iStockphoto/Circle Creative Studio

Klaim soal husband stitch soal seks makin memuaskan

Seperti disebutkan sebelumnya, husband stitch bukanlah prosedur medis yang resmi. Hingga saat ini, belum ada penelitian atau dokumen medis yang memverifikasi seberapa perlu dilakukan tindakan tersebut.

Klaim yang menyebutkan bahwa husband stitch dapat meningkatkan kenikmatan hubungan seks juga belum terbukti. Menjahit lubang vagina menjadi lebih rapat justru berisiko membuat hubungan seks jadi terasa menyakitkan, baik bagi suami maupun istri.

Jahitan tambahan juga sebenarnya tidak diperlukan, sebab vagina adalah otot yang fleksibel. Otot ini dapat mengembang selama proses persalinan, kemudian secara bertahap akan kembali ke kondisi sebelumnya. 

Jika Bunda merasa hubungan seks pascapersalinan terasa nyeri secara intens, bahkan dalam waktu yang cukup lama, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter.

Tindakan husband stitch sebenarnya tidak bisa dilakukan, terlebih tanpa persetujuan dari wanita tersebut.

Untuk bisa merapatkan kembali vagina setelah melahirkan dan membuat seks tetap nyaman, lebih baik lakukan olahraga dan latihan otot dasar panggul secara berkala. Termasuk seperti senam Kegel, squat atau yoga.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda