Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Punya Tanah Puluhan Hektare, Pasangan Lansia Pilih Hidup Sederhana di Hutan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 26 Jan 2022 18:30 WIB

Rumah wanita keturunan Belanda di Garut
Rumah sederhana lansia di tengah hutan/Foto: YouTube: Alman Mulyana

Ada banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia dari Tanah Sunda berikut.

Keduanya merupakan sosok yang sederhana, Bunda. Mereka bahkan tinggal di satu gubuk di tengah hutan, lho.

Namun jangan salah, keduanya sebetulnya hidup amat berkecukupan. Mereka punya tanah yang dimanfaatkan untuk berkebun dan sawah seluas puluhan hektare.

Kehidupan nenek yang disapa Mak Neng dan sang suami, dipanggil Kakek, dibagikan oleh YouTuber Alman Mulayana. Dalam konten tersebut, ia menyusuri jalanan setapak yang panjang untuk sampai ke kediaman mereka.

"Kurang lebih sekilo jalan ke rumah kakek," tutur Alman, dikutip dari channel YouTubenya, Selasa (25/1/2022).

Saat bertemu dengan Mak Neng, sosok sepuh itu tampak sedang memegang jantung pisang dengan beberapa kayu bakar. Diketahui, itulah bahan makanan yang akan ia konsumsi bersama sang suami di hari yang sama.

"Jantung cauk (jantung pisang), buat makan," katanya.

Sambil berjalan bersama menuju rumah Mak Neng, Alman juga menunjukkan beberapa hal lainnya, Bunda. Mulai dari banyaknya sumber mata air, kolam ikan, serta beberapa peternakan milik Mak Neng dan Kakek.

"Ini sayuran tinggal tanam, ada lengkuas, bawang, semuanya tumbuh subur dan tinggal ambil."

"Kalau mau telur, ada. Ini kandang ayam, lihat ada telurnya. Di sini juga, Masyallah Tabarakallah."

"Ini juga ada kandang kambingnya. Untuk pupuknya juga ada (dari kotoran kambing)," beber panjang lebar.

Dengan banyaknya sumber penghasilan alam yang diperoleh Mak Neng dan Kakek, Alman sebut mereka hidup beruntung. Sebab bagaimana pun, semuanya mereka manfaatkan dengan gratis.

Bunda pasti penasaran soal listrik, bukan? Di tengah hutan tanpa kabel listrik di kampung, Mak Neng dan Kakek tetap bisa menerangi rumah dengan lampu, kok.

Caranya bagaimana? Mereka memanfaatkan panel surya. Kakek ungkap bahwa panel listrik itu sudah lama ia beli dan alat tersebut terbilang awet. Ia hanya perlu mengganti aki beberapa kali.

Keduanya hidup di tengah hutan sejak puluhan tahun yang lalu, Bunda. Mak Neng yang kini sudah berusia 70 tahun, tampak masih segar dan aktif dengan beragam aktivitasnya.

Begitu pula dengan Kakek. Ia bercerita bahwa tinggal di hutan membuatnya merasa betah karena hati lebih bahagia.

"Hati senang."

"Hidup sederhana..." tutur Kakek dalam Bahasa Sunda.

Simak kelanjutannya di halamanan berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga empat langkah menanam seledri dengan manfaatkan pangkalnya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KETURUNAN BELANDA KAYA RAYA HIDUP SEDERHANA DI KAMPUNG

Rumah wanita keturunan Belanda di Garut

Kisah keturunan Belanda hidup di kampung/Foto: YouTube: Alman Mulyana

Tak hanya Mak Neng dan Kakek, ada pula masyarakat lain yang menjalani hidup dengan sederhana di kampung. Mereka adalah warga keturunan Belanda dan tinggal dengan sederhana di sebuah kampung di Garut, Jawa Barat.

Usut punya usut, mereka juga tak kalah kaya seperti orang-orang di perkotaan, Bunda. Mereka adalah pemilik tanah yang amat luas dan tentu bernilai fantastis.

Keberadaan keluarga ini juga diungkapkan Alman Mulyana. Melalui channel YouTubenya, pria tersebut mengunjungi rumah seorang wanita tua yang dibangun di tengah-tengah tanah luas yang berasal dari warisan turun temurun.

"Jadi tuan tanah, tanahnya luas di mana-mana, tapi hidupnya sederhana," tutur Alman.

"Ini yang lahan kosong saja berapa ribu meter. Luas sampai ke sana," sambil menunjukkan hamparan tanah kosong di depannya.

Alman menceritakan bahwa keluarga ini memang dikenal kaya raya, Bunda. Walau begitu, mereka tak menunjukkannya sama sekali. Keluarga ini bahkan hanya tinggal dalam rumah yang dibangun dengan amat sederhana.

Mereka tinggal di pinggiran sebuah kampung di Garut. Enggak hanya itu, keluarga tersebut bekerja sebagai petani saja untuk bertahan hidup bersama-sama, lho.

"Dahulunya itu kaya raya tetapi yang saya suka karena lebih memilih hidup sederhana dengan rumah minimalis seperti ini ya teman-teman, lihat rumahnya ini," katanya sambil mengarahkan kamera pada bangunan rumah.

Tak lama kemudian, Alman pun bertemu dengan sosok wanita yang memiliki darah Belanda tanpa menyebutkan namanya. Meski keriput mendominasi kulitnya, namun wajah khas bule Belanda pada wanita kelahiran 1953 itu masih terlihat jelas.


Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

NIKMATI HASIL PANEN KEBUN SENDIRI

Rumah wanita keturunan Belanda di Garut

Kisah keturunan Belanda hidup di kampung/Foto: YouTube: Alman Mulyana

Alman juga ditunjukkan beberapa foto lama, Bunda. Ada potret seorang pria bule Belanda bernama Abdul Yusuf atau Andrey Yosef, ia merupakan ayah dari wanita tersebut.

Dalam kesempatan itu, Alman kemudian diajak untuk panen beragam tanaman yang dimiliki bersama-sama. Mulai dari alpukat, labu siam, hingga yang lainnya.

"Jadi ini kebunnya sangat luas. Butuh sayur tinggal ambil bahkan bisa dijual. Mau buah tinggal petik," ungkap Alman.

Alman tak habis-habisnya mengungkapkan rasa kagum. Ia bahkan mengungkapkan bahwa keluarga kaya raya tersebut akan menjadi contoh baginya.

"Jadi contoh juga buat saya."

"Buat teman-teman semua, mudah-mudahan yang nonton video ini semoga rezekinya dilimpahkan dan bisa menjalankan ibadah haji dan umrah," sambungnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda