MOM'S LIFE
Tanda 'Kiamat' Uang Kertas Makin Dekat, Cek Buktinya Bun
Mutiara Putri | HaiBunda
Rabu, 02 Mar 2022 14:59 WIBUang menjadi hal yang tak terpisahkan dari kebutuhan sehari-hari. Hampir semua transaksi melibatkan uang di dalamnya sebagai alat tukar-menukar barang. sejauh ini, uang yang umum digunakan berupa koin dan uang kertas.
Sedangkan uang keluaran lama atau uang kuno akan memiliki nilai tukar tinggi, bahkan biasanya akan menjadi incaran para kolektor. Dengan begitu, harga uang koin atau uang kertas kuno bisa mencapai ratusan juta, lho.
Belum lama ini, tersiar kabar jika uang kertas senilai Rp500 dengan gambar orang utan keluaran tahun 1992 bisa dijual dengan harga Rp1,2 juta hingga Rp8 juta. Selain itu, ada juga yang menjualnya langsung dengan angka Rp50 juta.
Itu artinya, uang jadul keluaran tahun 90-an diburu saat ini. Bunda masih ingat koin Rp50 bergambar komodo? Bahkan ada kolektor yang rela membayar satu keping Rp50 cetakan 1997 itu seharga Rp50 ribu.
Hal ini juga diungkapkan oleh Yohanes Dicky (23), seorang pria yang punya hobi mengumpulkan uang kuno sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Menurutnya, hobi ini bisa dijadikan sebagai investasi, Bunda.
"Investasinya mungkin sudah mencapai Rp300 juta sampai Rp400 juta, karena ngumpulinnya dari kecil," kata Yohanes.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang ditopang dengan kemajuan teknologi, membuat gaya hidup berubah. Kebutuhan dalam bertransaksi pun semakin canggih.
Kini, banyak orang yang lebih memilih untuk bertransaksi cara online atau melalui ponsel. Dengan begitu, Bunda sudah enggak perlu lagi membawa dompet atau uang tunai.
Tersedianya sistem pembayaran digital ini mendorong pengguna uang tunai semakin ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia, Bunda. Bahkan, ada ungkapan 'kiamat' uang kertas sudah semakin dekat.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyampaikan bahwa pertumbuhan era digital dan penggunaan mobile banking mengalami peningkatan hingga 49 persen, lho. Sementara itu, pertumbuhan penggunaan uang kertas hanya sebesar 6 hingga 9 persen saja.
"Mayoritas insight dari masyarakat kita untuk digitalisasi itu makin baik. Dan penggunanya, dalam hal ini merchant-merchant UMKM itu juga mereka sudah banyak sekali yang menggunakan," tutur Destry beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, dalam laporan tahunan BI 2021, disebutkan bahwa transaksi uang elektronik pada 2021 diperkirakan mencapai Rp40.000 triliun atau akan naik sekitar 41,2 persen secara tahunan. Transaksi tersebut akan kembali tumbuh tinggi 16,3 persen year of year (yoy) hingga mencapai Rp337 triliun pada 2022.
Lantas seperti apa peningkatan transaksi di e-commerce tahun 2022 ya, Bunda? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.