MOM'S LIFE
Kebiasaan Baik di Indonesia yang Ternyata Bisa Mengancam Karier di Luar Negeri
Annisa Afani | HaiBunda
Rabu, 09 Mar 2022 21:35 WIBSebagai warga negara Indonesia, kita tentu memiliki kebiasaan-kebiasaan yang dianggap baik. Kebiasaan ini pun diajarkan turun menurun oleh budaya, orang tua maupun lingkungan sekitar dengan tujuan tertentu.
Akan tetapi, perlu digarisbawahi bahwa kebiasaan-kebiasaan tersebut mungkin hanya berlaku baik di Tanah Air dan bisa jadi bumerang jika dibawa ke luar negeri.
Jika ke luar negeri dan bertemu orang asing dengan budaya berbeda, kebiasaan kita bisa menjadi cerminan yang kurang baik. Tak heran, hal ini pun bisa membuat kita dianggap remeh.
Hal ini diterangkan oleh salah satu diaspora yang menetap di Jerman melalui akun TikTok @irwanprasetiyo. HaiBunda sudah menghubungi dan mendapat izin dari Irwan untuk mengangkat pengalamannya tersebut.
Irwan mengatakan bahwa dirinya yang berasal dari Indonesia dan bersuku Jawa, sudah terbiasa dengan yang namanya sopan santun. Misalnya saja dengan berhati-hati saat akan berbicara dengan orang lain.
"Sebagai orang yang lahir di Jawa, tentu aku sudah terbiasa sama yang namanya sopan santun dan tata krama termasuk sikap segan dan takut jika perkataan kita bisa melukai orang lain," katanya, dikutip pada Selasa (8/3/2022).
"Jadi sudah biasa kalau kita selalu mengawali perkataan dengan 'Maaf kalau ada salah kata' atau 'Maaf bukan bermaksud menyinggung' sebelum kita masuk ke kalimat utama," sambungnya.
Katanya, kebiasaan ini dianggap amat aneh bagi warga Jerman, Bunda. Mereka akan menilai cara tersebut 'tidak jelas' dan bisa berdampak pada karier.
"Orang Jerman bingung kalau diginiin. Enggak ada apa-apa kok minta maaf enggak jelas. Bahkan kita bisa dianggap tidak percaya diri dan berdampak negatif karier kita," tuturnya.
Dan ternyata, hal tersebut bukan berlaku di Jerman saja. Irwan bahkan turut menyangkutkan pengalamannya tersebut dengan apa yang juga dialami oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Dalam konten miliknya, Irwan menampilkan potongan cerita gubernur yang akrab disapa Kang Emil tersebut. "Ini bukan aku saja yang mengalami, ya. Ternyata Kang Emil (Gubernur Jawa Barat) pernah mengalaminya," katanya.
Dalam penggalan kisahnya, Kang Emil ungkap bahwa ia pernah diwawancara oleh orang Amerika. Ia ditanya soal kemampuan mendesain di komputer.
Sebagai orang Sunda, suami Atalia Praratya itu menjawab dengan kalimat merendah. Ia bermaksud untuk tak terlihat sombong karena merasa memang ahli dan memiliki kemampuan tersebut.
Pertanyaan tersebut ia jawab dengan 'Just, a little (ya, sedikit)'. Namun jawaban tersebut nyatanya tak berakhir sesuai dengan maksud yang dituju. Orang yang mewawancarai justru menilai bahwa itu berarti bahwa Kang Emil tak bisa mahir mendesain memakai komputer.
"Tapi kalimat 'just a little' itu kalau di Amerika itu dianggap kamu memang enggak bisa," tuturnya.
Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, simak juga 5 kebiasaan aneh orang Indonesia di mata bule Belgia dalam video berikut:
(AFN)
KEBISAAN WARGA JERMAN YANG DIANGGAP MISKIN DI INDONESIA