Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Ketahui Adab dan Hukumnya untuk Perempuan

Sheila Permatasari   |   HaiBunda

Kamis, 31 Mar 2022 19:33 WIB

Muslim woman praying in cemetery - Rear view
Ilustrasi doa ziarah kubur. Foto: Getty Images/Enes Evren

Jelang Ramadan, biasanya umat Muslim melakukan ziarah kubur. Dalam bahasa Arab, kata ziarah artinya berkehendak mendatangi atau berkunjung ke suatu tempat. Jadi, istilah ziarah kubur bisa diartikan mengunjungi kuburan dari kerabat, saudara, atau keluarga ya, Bunda.

Umumnya, umat Muslim melakukan ziarah kubur untuk mendoakan orang yang meninggal, mengenangnya, serta mengingat akan kematian. Nah, untuk hukum berziarah kubur, Ustazah Lailatis Syarifah, Lc., MA., mengatakan terdapat hadits Nabi Muhammad SAW yang membahas mengenai hal ini, Bunda.

Hadits tersebut berbunyi:

إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ الْآخِرَةَ

Artinya: "Dulu aku melarangmu melakukan ziarah kubur. Sekarang, lakukanlah ziarah kubur, karena akan mengingatkan kalian terhadap akhirat." (HR Muslim).

Berdasarkan hadits tersebut, Ustazah Lailatis menjelaskan bahwa berziarah kubur diperbolehkan ya, Bunda. Namun, penting untuk memperhatikan tujuannya saat berziarah.

“Dalam kaidah ushul fikih, kalau ada larangan kemudian setelah itu ada perintah, maka itu menunjukkan perbuatan itu boleh. Jadi di dalam Islam, berziarah itu boleh,” tutur Ustazah Lailatis.

“Memang tujuannya yang harus diperhatikan. Tujuan kita ziarah kubur itu adalah untuk mengingat kematian dan juga tentu jika memang diperlukan kita mendoakan yang di dalam kubur, bukan kita minta doa atau sesuatu kepada yang ada di kuburan,” lanjutnya.

Lalu, bagaimana hukum berziarah kubur bagi perempuan ya, Bunda?

Banner 100 Nama Bayi Laki-laki ModernFoto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Hukum Ziarah Kubur untuk Perempuan

Menurut Ustazah Lailatis, mengacu pada hadits di atas, berziarah kubur diperbolehkan baik untuk kaum laki-laki maupun perempuan. Namun, ada hal yang perlu kaum perempuan perhatikan saat melakukan ziarah kubur, Bunda.

“Seluruh umat Muslim, laki-laki maupun perempuan boleh mengunjungi kuburan. Tetapi untuk perempuan diusahakan dalam keadaan yang suci atau tidak sedang haid,” kata Ustazah Lailatis.

Hal tersebut mengacu pada adab berziarah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, yang di antaranya sebaiknya tidak memakai sandal saat ke kuburan. Nah, perempuan yang sedang haid ditakutkan tidak bisa menjaga kesuciannya, Bunda.

Pada zaman Rasulullah belum ada pembalut yang bagus, maka daripada mengotori tanah kuburan di sekitarnya lebih baik tidak berziarah. Tetapi, Ustazah Lailatis mengatakan jika perempuan bisa menjaga kesuciannya maka tidak masalah untuk melakukan ziarah kubur ya, Bunda.  

Baca di halaman selanjutnya untuk melihat apa saja adab saat berziarah dan doa ziarah kubur yuk, Bunda.

Simak juga video tips merancang mushola di rumah yang menyejukkan:

[Gambas:Video Haibunda]



ADAB DAN DOA ZIARAH KUBUR

Ilustrasi doa ziarah kubur. Foto: Getty Images/tanukiphoto

Dalam Islam, melakukan segala sesuatu baiknya sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW ya, Bunda, termasuk saat melakukan ziarah kubur.

Adab saat Melakukan Ziarah Kubur

1. Mengucapkan salam kepada seluruh ahli kubur ketika memasuki area kuburan

Mengucapkan salam ketika memasuki area kuburan sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كُلَّمَا كَانَتْ لَيْلَتُهَا مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ آخِرَ اللَّيْلِ إِلَى الْبَقِيعِ, فَيَقُولُ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ, وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ, غَدًا مُؤَجَّلُونَ, وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ , اللهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ. [رواه مسلم]

Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tiap malam gilirannya, pergi ke Baqi’ pada akhir malam, dengan ucapannya: “Assalamu’alaikum dara qaumin mukminin wa atakum ma tu‘aduna ghadan muajjalun, wa inna insya Allahu bikum lahiqun. Allahummaghfir li ahli Baqi’il Gharqad” (Semoga keselamatan bagi kamu sekalian wahai negeri kaum yang beriman, dan akan datang apa yang dijanjikan kepada kamu sekalian dengan segera. Dan sesungguhnya kami, dengan izin Allah akan menyusul kamu sekalian. Yaa Allah ampunilah penghuni Baqi’ al-Gharqad (nama kuburan).” (HR. Muslim).

2. Menghadap kiblat ketika berada di kuburan seseorang

Saat mengunjungi makam seseorang, baiknya Bunda menghadap ke arah kiblat ya. Hal ini tertuang dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:

لِحَدِيْثِ البَرَاءِ اَنَّهُ جَلَسَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ لَمَّا خَرَجَ اِلَي المَقْبَرَةِ. [رواه ابو داود]

Artinya: “Menilik hadis Bara’ bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk menghadap kiblat ketika pergi berziarah kubur.” (HR. Abu Dawud).

3. Tidak menduduki kuburan

Dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW melarang umat Muslim menduduki kuburan saat berziarah, Bunda. Hadits tersebut berbunyi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ حَتَّى تُحَرِّقَ ثِيَابَهُ, وَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ, خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْر. [رواه مسلم]

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Sungguh seseorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya hingga tembus ke kulitnya, itu lebih baik baginya dari pada duduk di atas kuburan.” (HR. Muslim).

4. Mendoakan ahli kubur

Mendoakan seseorang yang sudah meninggal adalah bagian terpenting dari ziarah kubur ya, Bunda. Hal ini juga didasari pada hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ لَيْلاً إِلَي الْبَقِيْعِ يَسْتَغْفِرُ لَهُمْ وَاَطَالَ الْقِيَامَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ. [رواه مسلم]

Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada suatu malam ke Baqi’, beliau lama berdoa, memohon ampun bagi mereka tiga kali, dengan mengangkat kedua tangannya.” (HR. Muslim).

Melansir dari laman detikcom, adapun bacaan doa ziarah kubur adalah sebagai berikut, Bunda.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Arab latin: Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikan lah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikan lah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkan lah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkan lah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya."

Itulah hukum, adab, dan doa dalam ziarah kubur, Bunda. Semoga informasinya bermanfaat ya.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda