HaiBunda

MOM'S LIFE

Perbedaan Teknik Merebus dan Mengukus, Mana yang Lebih Bernutrisi?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 29 Apr 2022 09:20 WIB
Ilustrasi perbedaan teknik mengukus dan merebus. Foto: Getty Images/iStockphoto/kazoka30
Jakarta -

Tingginya harga minyak membuat teknik merebus dan mengukus jadi pilihan. Masakan dengan teknik merebus dan mengukus juga diklaim lebih sehat ketimbang menggoreng, Bunda. Sebenarnya, apa bedanya teknik merebus dan mengukus?

Setiap kali Bunda dihadapkan perlu memasak sayuran, teknik merebus atau mengukusnya lebih cocok untuk menjaga nutrisinya. Merebus mungkin merupakan cara mudah untuk melunakkan makanan, begitu pula dengan mengukus. 

Dilansir Bonappetit, mengukus dan merebus tentu tak akan membuat masakan Bunda lebih garing atau berwarna kuning kecokelatan seperti gorengan. Tapi, teknik mengukus dan merebus bisa membantu Bunda memasak sayuran, protein, dan sisa makanan dengan sempurna tanpa risiko mengering atau gosong kecuali jika dibiarkan airnya mengering.


Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2010 oleh World Health Expert Community on Food Additives menemukan bahwa penyebab utama pembentukan akrilamida adalah memasak dengan suhu tinggi. Itu menunjukkan bahwa suhu berperan penting dalam menentukan seberapa bergizi makanan kita. Demikian dilansir Navan Foods.

Untuk memulai merebus, sayuran direndam dalam air yang dipanaskan sekitar 100 derajat Celcius. Ketika suhu meningkat, sel-sel diharapkan menjadi lebih lembut, seperti halnya ketika Bunda memanaskan suatu benda dan meleleh. Ketika ini terjadi, air yang digunakan untuk merebus sayuran membanjiri sel dan menarik nutrisinya.

Proses sel tumbuhan kehilangan nutrisi alaminya dengan cara ini disebut pencucian. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2007, oleh US National Institutes of Health, disebutkan air bukanlah teman terbaik juru masak dalam menyiapkan sayuran. 

Foto: haibunda.com/novita rizki

Untuk teknik mengukus sayur, meskipun metode merebus sangat berbeda dengan mengukus, komponen air diperlukan untuk menyiapkan sayuran.

Tindakan utama dalam proses pengukusan adalah penguapan, satu langkah lebih jauh dari proses perebusan. Namun, dengan cara yang sama panas dibutuhkan dari air yang diuapkan untuk melunakkan sayuran. Berbeda dengan saat proses perebusan saat air membanjiri sel, saat mengukus sayuran tidak terendam air.

Lantas, mana suhunya yang lebih tinggi antara merebus dan mengukus?

Mengukus adalah ketika kita terus menerus merebus air sampai berubah menjadi uap. Saat itulah partikel air mengumpulkan energi panas yang cukup untuk lepas ke atmosfer.

Ini menyiratkan bahwa semakin tinggi energi panas semakin cepat sayuran terbakar dan bukan semakin tinggi suhunya. Mengukus dilakukan dengan keranjang/panci kukusan dan penutup di bagian atas untuk menutup rasa agar tidak keluar yang juga dapat mempertahankan hingga 9% -15% vitamin dan mineral.

Memanaskan sayuran tidak hanya mempengaruhi nutrisi tetapi menyebabkan perubahan rasa dan tekstur pada sayuran. Bahan makanan tertentu memiliki karakteristik umum saat dipanaskan:

  1. Sayuran hijau yang direbus menjadi berwarna kusam dan cenderung mempertahankan lebih sedikit rasa saat terjadi pencucian.
  2. Sayuran kukus yang terkena panas sebentar membuatnya berwarna cerah, beraroma, dan renyah.

  3. Merebus membantu memecah molekul dalam makanan untuk membantu konsumsi, sayuran yang berbeda seperti tomat melepaskan lebih banyak nutrisi saat direbus.

  4. Sayuran akar dengan dinding sel yang lebih tebal mendapat manfaat lebih dari perebusan daripada sayuran berdaun hijau.

Baca di halaman berikutnya untuk mengetahui perbedaan merebus dan mengukus.

Tonton juga video tips menghilangkan bau amis pada talenan berikut ini:



(fir/fir)
BEDA MEREBUS DAN MENGUKUS

BEDA MEREBUS DAN MENGUKUS

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Ini Alasan Seseorang Jadi Target Gigitan Nyamuk

Mom's Life Tim HaiBunda

7 Tanaman Pembawa Hoki di Dapur Menurut Feng Shui

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Cerita Miskah Shafa Jalani Sidang S1 secara Daring karena Kehamilan Sudah Dekat HPL

Kehamilan Amrikh Palupi

Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

Mom's Life Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Miskah Shafa Jalani Sidang S1 secara Daring karena Kehamilan Sudah Dekat HPL

Ternyata Ini Alasan Seseorang Jadi Target Gigitan Nyamuk

7 Tanaman Pembawa Hoki di Dapur Menurut Feng Shui

5 Potret Teuku Wisnu Ajak Shireen Sungkar Pulang Kampung ke Aceh, Rumah Lama Jadi Sorotan

Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK