
moms-life
Mengenal Diet Nabati atau Plant Based Diet, Benarkah Efektif Turunkan Berat Badan?
HaiBunda
Selasa, 10 May 2022 06:30 WIB

Bunda berencana untuk diet? Diet nabati bisa menjadi pilihan untuk Bunda coba nih. Diet nabati merupakan salah satu diet yang sedang populer, terutama jika berbicara tentang nutrisi. Diet ini populer karena meningkatnya kesadaran akan manfaat kesehatan dari pola makannya, Bunda.
Mengutip dari BBC Good Food, diet nabati adalah pola makan apa pun yang berfokus pada makanan yang berasal dari sumber nabati, Bunda. Hal ini mencakup buah, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan pengganti daging seperti produk kedelai.
Orang yang diet dengan pola diet nabati, cenderung lebih mudah memenuhi target diet mingguannya lho, Bunda. Karena itu, mereka juga cenderung memiliki asupan serat yang baik dan vitamin serta mineral yang ada dalam buah dan sayuran, termasuk folat, vitamin C dan potasium, yang semuanya penting untuk kesehatan.
Ingin tahu lebih banyak mengenai diet nabati, Bunda? Simak selengkapnya seperti yang telah dikutip dari laman Everyday Health, berikut yuk.
1. Apa arti diet nabati menurut para ahli?
Menurut Summer Yule, RDN, seorang ahli gizi, beberapa orang menggunakan istilah ‘diet nabati’ sebagai sinonim dari diet vegan, Bunda.
“Orang lain mungkin menggunakan istilah itu dengan cara yang lebih luas yang mencakup semua pola makan vegetarian, dan saya juga melihat orang menggunakan ‘diet nabati’ untuk mengartikan pola makan yang sebagian besar terdiri, tetapi tidak seluruhnya, dari makanan nabati,” kata Yule, dikutip dari Everyday Health.
Keutamaan dari diet ini adalah menjadikan makanan nabati sebagai bagian utama dari makanan sehari-hari, Bunda. "Diet nabati menekankan makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, dan membatasi makanan seperti daging, susu, dan telur," kata Lauren Manaker, RDN.
Batasan makanan tersebut bisa diterapkan tergantung seberapa ketat yang Bunda inginkan. "Ini mungkin benar-benar menghilangkan makanan dari hewan atau hanya membatasi asupan, tergantung pada interpretasi individu," kata Manaker.
Itu berarti, daging dan makanan laut tidak perlu dibatasi ya, Bunda. Bunda mungkin bisa memutuskan untuk mengurangi seberapa sering memakan makanan tersebut.
2. Bagaimana penelitian tentang diet nabati?
Kebanyakan orang yang melakukan diet nabati adalah untuk mendapatkan manfaat kesehatannya, Bunda. "Ada banyak manfaat jantung terkait dengan diet dengan cara ini, seperti mengurangi kolesterol," kata Manaker.
Dalam jurnal Frontiers in Public Health yang diterbitkan pada Juli 2018, juga menyebutkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan makan makanan nabati dapat meningkatkan parameter kesuburan, dan juga dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 lho, Bunda.
Selain itu, suatu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology pada Juli 2017, mengaitkan diet kaya makanan nabati yang sehat (seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan minyak) dengan risiko penyakit jantung yang jauh lebih rendah.
Penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2018 di BMJ Open Diabetes Research & Care menyebutkan bahwa mengikuti diet nabati dapat berdampak positif pada kesejahteraan emosional dan fisik, kualitas hidup, dan kesehatan umum bagi orang yang hidup dengan diabetes tipe 2, Bunda.
Klik di halaman berikutnya untuk melihat makanan dan minuman yang harus dikonsumsi saat diet nabati dan manfaat dari diet nabati ya, Bunda.
Beberapa buah dan sayur ini disebut bisa bantu menurunkan berat badan, lho. Apa saja jenisnya? Simak di video berikut:
MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK DIET NABATI
Foto: Getty Images/iStockphoto/sveta_zarzamora
3. Makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi saat diet nabati
Melansir dari laman Everyday Healthy, berikut daftar makanan dan minuman yang harus dikonsumsi saat melakukan diet nabati ya, Bunda:
- Sayuran (termasuk kangkung, bayam, sawi hijau, ubi jalar, asparagus, paprika, dan brokoli)
- Buah-buahan (seperti alpukat, stroberi, blueberry, semangka, apel, anggur, pisang, jeruk bali, dan jeruk)
- Biji-bijian utuh (seperti beras merah, roti gandum, dan pasta gandum utuh)
- Kacang-kacangan (kacang polong, kenari, almond, dan kacang mete)
- Kopi
- Teh (termasuk hijau, lavender, chamomile, atau jahe)
4. Makanan dan minuman yang harus dihindari saat diet nabati
Berikut daftar makanan dan minuman yang harus Bunda hindari saat melakukan diet nabati. Perlu diingat, hal ini tergantung seberapa ketat Bunda ingin melakukan diet nabati ya.
- Susu (termasuk susu dan keju)
- Daging dan unggas (seperti ayam dan sapi)
- Daging hewan olahan (seperti sosis dan hot dog)
- Semua produk hewani (termasuk telur, susu, dan daging jika mengikuti pola makan vegan)
- Biji-bijian olahan (sseperti pasta putih, nasi, dan roti)
- Permen (seperti kue kering, brownies, dan kue)
- Minuman manis, (seperti soda dan jus buah)
- Kentang dan kentang goreng
- Madu (jika bukan vegetarian)
5. Apa manfaat dari diet nabati?
Dalam penelitian yang diterbitkan pada Juli 2019 di JAMA Internal Medicine, peneliti menemukan bahwa mengikuti diet nabati dikaitkan dengan risiko penyakit diabetes tipe 2 dan kencing manis yang lebih rendah nih, Bunda.
Alasan untuk risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah ini mungkin dikarenakan adanya peningkatan fungsi sel beta, yang membantu memproduksi insulin, Bunda. Yaitu, hormon yang menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Penelitian yang diterbitkan pada Februari 2018 di Nutrients menemukan bahwa setelah mengikuti diet nabati hanya dalam waktu 16 minggu, peserta memiliki fungsi sel beta dan sensitivitas insulin yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol dan memiliki lebih sedikit lemak perut.
Lauren Manaker, RDN, juga menyetujui bahwa diet nabati bisa membantu Bunda dalam mengatur berat badan, dan bahkan dapat menyebabkan penurunan berat badan jika Bunda mengikutinya dengan cara yang sehat lho. “Kebanyakan orang juga mulai merasa memiliki lebih banyak energi,” tambahnya.
Jika Bunda belum siap untuk berhenti mengonsumsi produk hewani, tidak perlu khawatir ya, Bunda. Penelitian lain, yang diterbitkan pada Agustus 2019 di JAMA Internal Medicine, menemukan bahwa meskipun menambahkan protein nabati ke dalam makanan Bunda, dapat membantu menurunkan risiko kanker dan penyakit kardiovaskular lho.
Jadi, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan daging dan produk susu dari diet Bunda, Bunda masih bisa menurunkan risiko penyakit tertentu dengan mencoba mengkonsumsi lebih banyak protein nabati.
Itulah penjelasan mengenai diet nabati, Bunda. Tertarik untuk mencobanya gak nih Bunda?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Mengenal Plant Based Diet dan Cara Melakukannya untuk Pemula

Mom's Life
5 Jenis Diet Paling Efektif untuk Turunkan Berat Badan dalam Seminggu

Mom's Life
Turun 21 Kg Dalam 6 Bulan, Ini Tips Diet Wanita Jaksel

Mom's Life
1,5 Bulan, Shanty Denny Sukses Pangkas Bobot 10 Kg dengan Makan 5 Kali Sehari

Mom's Life
5 Kebiasaan yang Dianggap Sehat Justru Buat Bunda Tambah Gemuk


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Inara Rusli Usai Jalani Program Diet, Berat Badan Turun hingga 20 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda