Niat dan Tata Cara Salat Gaib, Bagaimana Pelaksanaannya Jika Tak Ada Jenazah?

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Fatanfilm

Selain salat fardu atau salat wajib, ada pula beberapa salat sunnah yang baiknya dilakukan nih, Bunda. Salah satunya adalah salat gaib.

Salat gaib sendiri merupakan salat yang dilakukan atas jenazah yang tidak ada di tempat atau di hadapan orang yang menyalati, Bunda. Hal ini karena mayat dalam jarak yang jauh, sudah dimakamkan, atau kematiannya diperkirakan sudah lebih dari seminggu.

Mengutip dari buku Risalah Jenazah karya Baihaqi Nu'man dan Muhammad Shonhaji, salat gaib baiknya dilaksanakan di masjid maupun di atas makam jenazah, Bunda. Salat gaib dilaksanakan mirip dengan salat jenazah. Hanya saja, niat yang diucapkan berbeda.

Salat gaib berbeda dengan salat pada umumnya. Salat gaib hanya meliputi empat kali takbir tanpa rukuk dan sujud.

Dilansir buku Panduan Shalat Praktis dan Lengkap karya Ust. Syaifurrahman El-Fati, ada beberapa rukun dalam melaksanakan salat jenazah atau salat gaib, Bunda. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Niat.
Berdiri bagi yang mampu.
Empat kali takbir.
Membaca surat Al-Fatihah setelah takbiratul ihram.
Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW setelah takbir yang kedua.
Membaca doa untuk jenazah setelah takbir yang ketiga.
Membaca doa untuk jenazah dan orang yang menyalatinya setelah takbir keempat.
Salam.

Sementara itu, ada tiga hal yang sunah dilakukan saat salat gaib, nih. Di antaranya adalah mengangkat tangan saat takbir, israr atau merendahkan suara setiap bacaan, dan membaca lafal ta'aawudz.

Dijelaskan dalam buku Bimbingan Praktis Fiqih Ibadah karya K.H. Syarief Sukandi, terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan kepada Bukhari dan Muslim yang bunyinya sebagai berikut:

"Nabi SAW diberitahu tentang meninggalnya Najasi (seorang Raja Habasyah yang memeluk Islam) pada hari meninggalnya. Kemudian beliau berangkat menuju mushalla bersama para sahabat, kemudian mengatur saf salat, lalu takbir menyalatkan Najasi empat kali takbir."

Niat salat gaib

Niat salat gaib berbeda-beda sesuai dengan jenis kelamin jenazah atau mayat yang akan disalatkan, Bunda. Mengutip dari buku Risalah Jenazah, berikut ini bacaannya.

1. Niat salat gaib jenazah laki-laki

اُصَلِى عَلىَ المَيِّتِ اْلغَائِبِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلِكفَايَةِ للهِ تعالى

Bacaan Latin: Usholli 'alal mayyiti (nama mayat) ghooibi arba'a takbirootin fardhu kifaayati lillahi ta'aala.

Artinya: Aku (niat) salat gaib atas jenazah (sebutkan nama) 4 kali takbir fardhi kifayah, karena Allah Ta'ala.

2. Niat salat gaib jenazah perempuan

اُصَلِى عَلىَ المَيِّتَةِ الْغَائِبَةِ اَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلِكفَايَةِ للهِ تعالى

Bacaan latin: Usholli 'alal mayyitati (nama mayat) ghooibati arba'a takbirootin fardhu kifaayati lillahi ta'aala.

Artinya: Aku (niat) salat gaib atas jenazah (sebutkan nama) 4 kali takbir, fardhu kifayah, karena Allah Ta'ala.

Setelah mengucapkan niat, Bunda juga harus tahu apa saja yang dibaca dalam salat gaib dalam empat takbir. Kalau ingin mengetahuinya, klik baca halaman berikutnya, yuk.

Pilihan Redaksi

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Intip juga video tips ajarkan anak agar mau salat dan mengaji berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

TATA CARA SALAT GAIB

Ilustrasi berdoa/ Foto: Getty Images/AleksandarGeorgiev

Salat gaib dilaksanakan dengan empat kali takbir, Bunda. Setiap takbirnya, ada bacaan dan doa berbeda yang harus dibacakan. Merangkum dari detikcom, berikut ini doanya:

1. Takbir pertama

Mengutip buku berjudul Fiqih Shalat Jenazah, dalam riwayat Al-Baihaqi, membaca surat Al Fatihah dibaca setelah takbir yang pertama dan tanpa didahului dengan doa iftitah.

Tetapi pendapat dalam mazhab Asy-Syafi'i tidak mempermasalahkan apakah Al Fatihah ini dibaca setelah takbir pertama, kedua, ketiga ataupun keempat.

2. Takbir kedua

Setelah membaca al-Fatihah di takbir kedua Bunda bisa membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW yang berbunyi sebagai berikut:

اللّـٰهُمَّ صَلَّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Bacaan Latin: Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad, Kamaa shollaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim, Wa baarik ala muhammad wa ala aali muhammad, Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim, Innaka hamidun majiid.

Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim."

3. Takbir ketiga

Berikut ini adalah bacaan pada takbir ketiga:

اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ باالْمَاءٍ وَالثَّلْجِ والْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ اْلجَنَّة وَأَعِدْهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَعَذَابِ الناَّرِ

Bacaan Latin: Allaahummaghfir lahu warhamhu waafihi wafu'anhu, wa akrim nuzuulahu, wawassi' madkholahu, waghsilhu bil maai wats tsalji walbaradi, wanaqqihi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minal danasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa'adzaban naari.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia (mayat), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia, luaskanlah kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.

Bersihkanlah dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri yang lebih baik dari istrinya (atau suaminya) dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."

4. Takbir keempat

Berikut ini adalah bacaan takbir keempat dalam salat gaib:

اللّـٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ بِااْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِّـلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُفٌ الرَّحِيْمٌ

Bacaan Latin: Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu. Waliikhwaninalladzinasabaquunabiliimaani walaa taj'al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim.

Artinya: "Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya."

Bunda, saksikan juga video cara mengajarkan anak mengaji yang menyenangkan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]