Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Bunda Tak Akur dengan Mertua, Sampai ke Psikolog karena Depresi

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 16 Jun 2022 11:50 WIB

Ilustrasi mertua dan ipar
Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong

Hubungan dengan mertua seringkali menjadi duri di kehidupan rumah tangga. Tak sedikit menantu yang mengalami cekcok dengan mertua, bahkan sampai mengalami stres berat.

Kisah serupa juga dialami oleh pemilik akun TikTok @halohan2 atau yang kerap disapa Mama Zein. Ia membagikan pengalamannya yang kurang menyenangkan bersama Bunda mertua. HaiBunda sudah mengontak Mama Zein dan diizinkan menulis kisahnya.

Mama Zein mengatakan, ia sampai mengalami stres berat karena tidak cocok tinggal bersama mertua. Ia bahkan diajak untuk pergi ke psikolog oleh suami.

"Sudah lama banget suami pengen bawa gue ke psikolog karena guenya baper parah, apa-apa dimasukin ke hati, sensitif. Apalagi sama mertua. Dan berhubung gue lagi berantem sama si mertua, akhirnya gue bikin jadwal sama psikolog," tutur Mama Zein, dikutip dari akun TikTok @halohan2.

Banner Buah yang Bagus untuk Janin

Mama Zein kemudian pergi ke psikolog ditemani oleh suami. Sesampainya di sana, ia sempat mengalami perasaan cemas hingga tubuhnya gemetar. Ia pun menceritakan semua masalahnya dengan mertua saat konsultasi dengan psikolog.

"Nyampe sini (tempat psikolog) asli deg-degan banget. Ini tangan gue gemetar (salah satu ciri depresi) katanya mah," ucap Mama Zein.

"Dan di tempat ini gue ceritain semua dari awal sampai sekarang kata-kata dari mertua yang bikin gue sakit hati. Di pertengahan cerita gue nangis dong, saking sedihnya kali ya," ungkapnya.

Usai melakukan sesi konsultasi, Mama Zein didiagnosis mengalami depresi, Bunda. Hal itu terjadi karena banyak trauma yang telah ia alami selama menjadi Bunda.

Sejak melahirkan, Mama Zein sempat mengalami stres berat. Kondisi itu semakin diperparah dengan hubungannya bersama mertua. Ditambah lagi, sang suami kurang peka terhadap perubahan suasana hati istrinya.

"Setelah selesai, kata psikolog ternyata gue depresi. Apalagi habis melahirkan, hawanya sensitif. Hormon berubah. Ditambah si mertua enggak mengerti dan enggak paham gue, gue disuruh kuat, kuat, dan kuat terus sama dia," ujar Mama Zein.

Ia diminta untuk terus melakukan konseling bersama psikolog. Namun pada pertemuan berikutnya, ternyata depresi yang dia alami semakin bertambah parah, Bunda.

"Gue dikasih 2 pilihan, dirujuk ke RS buat dikasih obat, atau fisioterapi saja sendiri di rumah," ucapnya.

Sang psikolog juga memberi pesan kepada suami Mama Zein mengenai kondisi sang istri. Baca di halman berikutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang drama hidup yang biasa dialami Bunda pasca melahirkan

[Gambas:Video Haibunda]



SERING DIBANDING-BANDINGKAN

Ilustrasi mertua dan ipar

Ilustrasi Mertua / Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb

Ketika konsultasi bersama psikolog, Mama Zein mengingat pesan yang diberikan untuk sang suami. Psikolog meminta agar pria tersebut lebih peka dan memperhatikan istrinya agar tidak stres di bawah tekanan mertua.

"Ada pesan yang gue ingat dari psikolog buat suami, 'Pak, istri bapak dia seorang diri datang di keluarga baru, meninggalkan orang tuanya, harus bisa berbaur dengan keluarga baru'," tutur Mama Zein menirukan perkataan psikolog.

"Sebisa mungkin kalau ada yang berkata enggak enak atau ada yang seenaknya sama istri bapak, bapak harus bisa tegas dan bijaksana. Kalau istri bukan berlindung di suami, mau berlindung ke siapa?"

Psikolog juga menjelaskan tentang kondisi yang dialami oleh Mama Zein, bahwa ia kesulitan mendapatkan pertolongan dari orang terdekatnya sendiri. Ia pun berharap agar suami Mama Zein dapat merangkulnya untuk pulih.

"Jadi istri bapak tuh melihat bapak ada di depan mata, tapi tidak ada untuknya. Tidak ada sosok suami baginya. Jadi dia merasa sendiri. Sesekali taruh HP-nya, duduk di samping istri, ngobrol kayak waktu pacaran dulu, tanya kesehariannya ngapain aja. Itu kunci harmonis dan langgeng dalam rumah tangga," tuturnya.

Mama Zein saat ini masih berjuang untuk pulih dari kondisinya. Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan perlakuan sang mertua yang membuatnya jadi stres.

Menurutnya, sang mertua kerap membanding-bandingkan dirinya dengan menantu lain. Bahkan, ia kecewa ketika Mama Zein tak dikaruniai anak perempuan.

"Ibu selalu bilang enggak apa-apa, tapi (di belakang) bilang, 'Iya itu tetangga sebelah lagi hamil anak perempuan jadi cantik, putih, bersih, pintar masak, rajin masak,' selalu muji-muji menantu tetangga depan aku," kata Mama Zein.


(anm/anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda