Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apakah IQ Tinggi Jadi Jaminan Sukses dan Kaya Raya?

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 02 Aug 2022 14:40 WIB

Portrait of smiling beautiful Asian businesswoman enjoy the idea sitting at office.
Apakah IQ Tinggi Jadi Jaminan Sukses dan Kaya Raya? / Foto: Getty Images/iStockphoto/AmnajKhetsamtip

Kecerdasan sering kali diukur berdasarkan skor intelligence quotients atau yang disebut IQ. Nilai ini didapatkan dari tes yang mencakup berbagai kemampuan kognitif.

Ada banyak pesohor dunia yang memiliki IQ tinggi. Seperti halnya Albert Einstein yang dipercaya memiliki skor antara 160 dan 190, Bunda.

Sementara itu di zaman sekarang, beberapa tokoh dari dunia hiburan juga diketahui memiliki IQ tinggi, seperti RM BTS, Cha Eun Woo, hingga Kyuhyun Super Junior.

Namun, apakah IQ tinggi bisa menjadi jaminan kesuksesan dan kekayaan seseorang?

Perlu Bunda ketahui, kecerdasan merupakan hal yang didapatkan sejak kita dilahirkan. Seiring dengan pertumbuhan, manusia akan menyerap berbagai pengetahuan di sekitarnya dan berkembang menjadi lebih cerdas.

Skor IQ kebanyakan orang berada di antara 85 hingga 115. Melansir dari Healthline, hanya sekitar 2 persen manusia memiliki skor IQ tinggi di atas 130.

Skor IQ diukur melalui tes khusus. Tes tersebut mencakup pengukuran kemampuan bahasa, penalaran, matematika, kecepatan berpikir, pemrosesan visual-spasial, hingga daya ingat.

Apabila Bunda memiliki skor IQ tinggi, itu berarti kemampuan penalaran dan pemecahan masalah Bunda lebih baik daripada rata-rata dan mungkin menandakan potensi intelektual.

Warren Buffett, CEO dari perusahaan konglomerasi Berkshire Hathaway mengatakan bahwa IQ bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan seseorang. Lebih dari itu, ia menilai ada poin penting seperti kestabilan rasional dan emosional.

"Anda tak perlu menjadi ilmuwan yang merakit pesawat luar angkasa. Ini bukanlah perkara orang dengan IQ 160 mengalahkan orang dengan IQ 140," tuturnya dalam buku Warren Buffett Speaks, dikutip CNBC.

Warren Buffett mengatakan, meski seseorang memiliki IQ 160, jumlah sebanyak itu tidak terlalu terpakai untuk membangun sebuah bisnis.

"Apa yang Anda butuhkan adalah kestabilan emosional dan rasional. Anda harus mampu berpikir secara independen," ujarnya.

Selain itu, faktor lain yang dapat membawa seseorang menuju pintu kesuksesan adalah karakter, kebiasaan, temperamen, dan kemampuan berpikir untuk berperilaku secara rasional.

"Untuk berinvestasi dengan sukses tidak memerlukan IQ saja, melainkan juga kerangka intelektual yang kuat untuk membuat keputusan dan kemampuan untuk menjaga emosi agar tidak merusak kerangka kerja," tuturnya.

Beberapa peneliti juga telah meneliti hubungan antara IQ tinggi dan kesuksesan seseorang. Baca di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang serba-serbi tes IQ untuk anak:

[Gambas:Video Haibunda]




PENELITIAN MENGENAI IQ DAN KESUKSESAN ORANG

Young asian woman studying in the room. Education concept. Science technology. Mathematics.

Ilustrasi Orang dengan IQ Tinggi /Foto: Getty Images/iStockphoto/metamorworks

Hingga saat ini, belum ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa IQ tinggi mampu memprediksi kemungkinan kesuksesan baik itu dari segi finansial, akademis, atau kreativitas.

Pada dasarnya, tes IQ pertama di dunia dirancang untuk mengidentifikasi anak sekolah yang membutuhkan bantuan akademis ekstra. Seiring berjalannya waktu, tujuan tes berubah menjadi sarana untuk mengidentifikasi orang-orang yang memiliki kecerdasan lebih tinggi daripada rata-rata.

Dengan munculnya tes IQ, para peneliti mulai memeriksa apakah nilai yang lebih tinggi memengaruhi kesuksesan seseorang. Hal itu dilakukan pada awal 1920-an oleh psikolog Lewis Terman. Ia menyelidiki keterampilan perkembangan emosional dan sosial anak-anak dengan IQ tingkat jenius.

Banner Fakta IQ Anak

Dilansir Verywell Mind, Terman memilih 1.500 anak di California antara usia 8-12 tahun yang memiliki IQ rata-rata 150. Dari jumlah tersebut, 80 anak memiliki skor lebih dari 170,3.

Ia kemudian mengikuti perkembangan mereka selama bertahun-tahun. Sebagian besar anak-anak mampu menyesuaikan diri secara sosial dan fisik dengan baik. Mereka tak hanya sukses dari segi akademis, tetapi juga lebih sehat, bertubuh tinggi, kuat, dan jarang mengalami kecelakaan dengan anak-anak IQ normal.

Selain itu, 50 subjek dapat masuk ke perguruan tinggi dan universitas. Kemudian pada 1995, Terman melaporkan pendapatan rata-rata mereka adalah $33.000, jika dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar $5.000.

Dua pertiga anak memperoleh gelar sarjana, dan sebagian besar mencapai gelar pasca sarjana serta profesional. Banyak dari mereka telah menjadi dokter, pengacara, eksekutif bisnis, dan ilmuwan.

Namun, Terman juga mencatat bahwa sebagian besar subjek justru mengejar pekerjaan yang biasa-biasa saja, seperti polisi, pelaut, juru tulis, dan juru ketik. Ia akhirnya menyimpulkan bahwa kecerdasan dan pencapaian seseorang tidak selalu berhubungan.

Para peneliti terus memperdebatkan penelitian Terman. Kecerdasan, khususnya IQ, tak menjamin hasil dan potensi kesuksesan seseorang. Kesuksesan juga membutuhkan faktor pendukung selain IQ, seperti keterampilan, karakter, dan dukungan lingkungan sekitar yang tidak bisa diukur berdasarkan tes IQ.


(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda