Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Masalah Seks Pasutri Ini Red Flag Banget, Segera Konsul ke Seksolog Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 26 Sep 2022 22:00 WIB

Lovers, they have problems with quarrel. They are in bed. they don't talk.Bored of life after marriage
Masalah seks suami istri dalam pernikahan/Foto: Getty Images/iStockphoto/rudi_suardi

Masalah terkait kehidupan seksual tak boleh diabaikan. Bunda harus paham batasan permasalahan antara yang bisa ditoleransi dengan yang butuh penyelesaian. Jika dibiarkan berlarut, itu bisa mengganggu pernikahan, lho.

Berbicara soal seks mungkin masih tabu bagi sebagian orang, padahal suami istri penting untuk bisa membicarakannya secara terbuka. Terlebih jika sudah ada pihak yang merasa terganggu.

Masalah seksual yang didiamkan bisa mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Lebih lanjut, ini tentu tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental pasutri. 

Masalah kehidupan seks yang harus segera dikonsultasikan ke seksolog

Mengutip dari Marriage dan Lybrate, inilah beberapa masalah kehidupan seks pasutri yang termasuk 'red flag' dan harus segera ke ahlinya. Jika menemukan masalah ini, jangan disepelekan ya, Bunda.

1. Disfungsi ereksi

Salah satu masalah seks pasutri yang harus segera ke dokter atau seksolog adalah mengalami disfungsi ereksi. Ketidakmampuan untuk menahan ereksi dapat menyebabkan stres yang parah pada pria.

Meski demikian, sebagian besar kasus dapat disembuhkan. Seorang seksolog dapat membantu pasien mengembalikan kehidupan seksnya menjadi normal.

2. Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks

Jika salah satu pasangan mengalami rasa sakit selama atau setelah hubungan seks, pengalaman itu bisa menjadi traumatis. Hubungan seksual yang menyakitkan disebabkan karena berbagai alasan termasuk infeksi, stres, bisul, atau kekeringan vagina.

Bunda dan Ayah bisa berkonsultasi dengan seksolog soal hal ini, Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter daripada berlama-lama dengan infeksi dan menderita dalam diam.

3. Kehilangan minat pada seks

Mendadak kehilangan minat pada seks bisa mempengaruhi hubungan pernikahan. Adanya rasa trauma setelah melahirkan atau pengalaman dilecehkan bisa membuat Bunda mungkin kehilangan minat pada seks. 

Segera konsultasikan ke seksolog jika mengalami penurunan gairah seksual. Seorang seksolog bisa menangani masalah seputar hubungan dan keintiman untuk memberikan bantuan mandiri yang dipandu sehingga Bunda mencapai jalan terbaik dalam kehidupan seks kalian.

Lanjut baca halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.


DORONGAN SEKS YANG KUAT HINGGA TAK BISA ORGASME

Lovers, they have problems with quarrel. They are in bed. they don't talk.Bored of life after marriage

Masalah seks suami istri dalam pernikahan/Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai

4. Dorongan seksual yang kuat

Ketika Bunda atau suami memiliki dorongan atau fantasi seksual yang kuat terhadap objek, aktivitas, hingga situasi tak biasa, mungkin ada masalah psikologis. Penyebab psikologis atas hal ini bisa saja sudah mendalam.

Untuk itu, pergilah ke seksolog agar bisa menemukan penyebab pasti dan solusinya. Jika didiamkan, hal ini bisa menyebabkan gangguan fungsional di bidang sosial, pekerjaan, dan area lainnya.

5. Tidak bisa mencapai orgasme

Jika belakangan Bunda tak bisa mencapai orgasme sehingga mengalami penurunan kualitas kehidupan seks maka segera datang ke seksolog. Jangan didiamkan karena bisa mempengaruhi keintiman dalam hubungan pernikahan.

6. Ejakulasi dini

Ejakulasi dini atau kesulitan penetrasi bahkan setelah ereksi bisa menjadi salah satu kendala yang menyebabkan ketidakpuasan seksual. Sebagian besar masalah ini dapat diobati dengan obat-obatan.

Bunda perlu segera konsultasikan ke seksolog yang dapat membantu memulai perawatan agar masalah terselesaikan. Tidak perlu malu, Bunda dan suami, karena ini bukan masalah yang tabu.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda