Kisah WNI Jadi ART di AS, Disayang Majikan hingga Digaji Puluhan Juta

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/LumiNola

Siapa yang menyangka bahwa menjadi ART di luar negeri membawa rejeki yang begitu menguntungkan? May, wanita asal Ponorogo yang bekerja menjadi ART di Amerika Serikat ini sangat disayang oleh majikannya, bahkan mereka sampai melarang May untuk menikah, lho, Bunda.

May yang memiliki nama asli Misiyah Rani, wanita asal Ponorogo ini telah menetap di Amerika Serikat selama 21 tahun. Ia bekerja di salah satu rumah seorang dokter yang bernama Gary dan istrinya, Debbie.

Gary dan Debbie disebut-sebut sebagai majikan yang sangat baik, bahkan mereka sangat menyayangi May seperti keluarganya sendiri, lho, Bunda.

Hal tersebut diketahui saat May menyampaikan kepada mereka bahwa dirinya akan menikah dengan pria yang dipilihnya. Namun, kedua majikannya tersebut memberikan ekspresi mengejutkan yang menyentuh hati.

Mereka melarang May untuk menikah dan tidak boleh kembali ke Indonesia. Bukan karena ingin May terus bekerja, tetapi karena mereka tidak ingin melihat May disakiti oleh pria yang tidak tepat.

“Wah bosku kaget (waktu dengar ingin menikah) dan sedih sampai di kamar itu dia turun, ‘May please, please kamu belum kenal orangnya, kamu jangan nikah, nanti kamu enggak bahagia. Aku enggak mau kamu enggak bahagia’ katanya gitu,” cerita May, dikutip dari kanal YouTube CERITA UNTUNGS.

Sementara itu, May bertemu dengan calon suaminya yang bernama Wahyu hanya melalui sebuah foto. Wahyu juga merupakan orang asal Indonesia yang tinggal di Amerika.

“Waktu itu aku kan sudah putus asa maksudnya dalam arti saya sih enggak pengen nikah gitu, ya, karena saya sudah 36 tahun enggak ketemu jodoh saya di sini. Saya mau pulang, lah dia itu Mas Wahyu juga gitu. Dia sudah lama di Amerika enggak ketemu jodoh pengen pulang juga, ketemulah aku lewat foto,” jelas May.

Sementara itu, May juga bercerita bahwa dirinya belum bisa berbahasa Inggris saat pertama kali sampai di Amerika. Oleh karena itu, saat bekerja dengan majikannya itu, May menggunakan bahasa isyarat.

“Waktu itu saya belum pernah sama sekali ngomong Inggris, bisanya cuma yes or no, pakai isyarat. Jadi, bosku ‘Do this’ ini taruh di sini, mengerti sedikit,” ujar May.

Selain itu, May juga mendapatkan gaji yang sangat tinggi selama bekerja sebagai ART, lho, Bunda. Bunda penasaran? Baca halaman berikutnya, yuk.

Pilihan Redaksi

PUNYA MAJIKAN BAIK HATI HINGGA GAJI PULUHAN JUTA

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel

Punya majikan yang baik hati hingga dapat gaji puluhan juta

Gary dan Debbie adalah majikan yang dikenal baik hati dan selalu membantu May juga. May mengatakan bahwa kedua majikannya itu tidak membedakan antara pembantu dan majikan.

“Ya aku merasa seperti pembantu, tetapi karena mereka menganggapku sebagai keluarga. Kerjaanku tetap membantu, tetapi mereka tidak membedakan antara pembantu dan majikan. Apa pun yang mereka makan juga saya makan,” ungkap May.

May bekerja selama 5 hari dalam seminggu dan diberikan waktu libur selama 2 hari. May juga mengungkapkan penghasilannya per bulan selama bekerja bersama Gary dan Debbie.

Ia mengaku bahwa gajinya mencapai puluhan juta rupiah tiap bulannya. May pun mengatakan bahwa gajinya itu dirinya gunakan untuk membantu keluarga di Indonesia.

“Satu bulannya ada Rp50 juta - Rp60 juta lebih. Pokoknya saya kerja untuk orang di Indonesia. Memperbaiki ekonomi dan kehidupan saudara-saudaraku. Kalau orang tua memang nomor satu. Lalu, yang lainnya keponakan dan adik sudah saya bantu,” jelas May.

Sebelum bekerja di Amerika, ternyata May juga sempat bekerja di Arab Saudi. Namun, dirinya mendapatkan pengalaman buruk yang jauh berbeda saat bekerja di Amerika Serikat. May sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan keluarga Gary yang sangat menyayanginya seperti keluarga sendiri, meski May adalah pembantu.

[Gambas:Video Haibunda]