moms-life

Mengenal Penyakit Kelamin Wanita dan Cara Mengobatinya, Jangan Abai Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Minggu, 01 Jan 2023 21:20 WIB

Penyakit kelamin wanita terjadi karena berbagai faktor, bisa karena infeksi bakteri dan jamur di vagina, alergi terhadap sabun kewanitaan, atau juga sensitif terhadap bahan kondom atau pelumas yang digunakan saat bercinta.

Untuk bisa mengatasinya dengan efektif, Bunda tentu harus paham apa penyebabnya. Selain itu, Bunda juga harus peka menangkap sinyal-sinyal tubuh saat menunjukkan gejala penyakit kelamin wanita yang mungkin Bunda alami.

Penyakit kelamin wanita bisa saja ditandai dengan keputihan. Itu mungkin saja dirasa sebagai hal yang wajar, karenanya Bunda harus paham sampai di mana batas wajar dan mana yang harus diwaspadai.


Banner Atasi Anak Kejang

4 Jenis penyakit kelamin wanita dan cara mengobatinya

Mengutip dari Healthline dan WebMD, berikut beberapa penyakit kelamin wanita dan cara mengobatinya. 

1. Vulvovaginitis

Vulvovaginitis merupakan peradangan atau infeksi pada vulva dan vagina. Ini adalah kondisi umum yang memengaruhi wanita dan anak perempuan dari segala usia. Nama lain dari vulvovaginitis adalah vulvitis.

Gejala vulvovaginitis

  • Iritasi pada area genital
  • Gatal
  • Peradangan di sekitar labia dan daerah perineum
  • Keputihan berbau kuat
  • Ketidaknyamanan saat buang air kecil

Cara mengobati vulvovaginitis

Bunda bisa mengobati vulvovaginitis dengan obat topikal, seperti krim vagina. Jika ingin mencoba bahan alami, campuran bawang putih dan minyak kelapa mungkin membantu.

Kedua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama. Keduanya memiliki sifat antibakteri yang bisa membantu mengatasi vulvovaginitis.

Kompres dingin juga dapat meredakan nyeri pada area yang bengkak atau lunak. Namun lebih baik konsultasikan dengan dokter jika peradangan atau keputihan tidak membaik setelah seminggu menjalani perawatan di rumah. 

2. Sersivitis

Serviks merupakan bagian terendah dari rahim dan meluas sedikit ke dalam vagina. Seperti jaringan tubuh lainnya, serviks bisa meradang karena berbagai alasan, termasuk proses persalinan. 

Peradangan serviks ini lah yang kemudian dikenal sebagai servisitis. Tentu hal ini berbeda dengan kanker serviks.

Gejala sersivitis

  • Pendarahan vagina yang tidak normal.
  • Keputihan warna abu-abu atau putih persisten yang mungkin memiliki bau.
  • Nyeri vagina.
  • Rasa sakit saat berhubungan intim.
  • Perasaan tekanan pada panggul.
  • Sakit punggung.

Serviks bisa menjadi sangat meradang jika servisitis berlanjut. Dalam beberapa kasus, bahkan berkembang menjadi luka terbuka. Keputihan seperti nanah merupakan gejala servisitis yang sudah parah.

Cara mengobati servitis secara alami?

Kalau Bunda menderita servisitis kronis dengan gejala ringan maka dapat memilih untuk menggunakan pengobatan rumahan, yang meliputi:

1. Yogurt atau suplemen probiotik

Yogurt mengandung bakteri sehat yang disebut probiotik. Probiotik juga tersedia dalam bentuk suplemen dan tersedia untuk dibeli secara online.

Sebuah Studi 2014 menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu mengobati vaginosis bakteri yang merupakan salah satu penyebab servisitis.

2. Bawang putih atau suplemen bawang putih

Bawang putih memiliki sifat antibakteri yang kuat. Studi 2014 menemukan bahwa mengonsumsi suplemen bawang putih juga dapat membantu mengobati vaginosis bakteri.

3. Vulvodinia

Banyak wanita mengalami vulvodinia tapi tidak menyadarinya. Vulvodinia adalah rasa nyeri atau perih yang terjadi pada area vulva, alat kelamin bagian luar. 

Gejala vulvodinia

Mengalami rasa sakit pada area vulva
, ada sensasi seperti terbakar
, nyeri, hingga mengalami ketidaknyamanan di area vulva

Rasa sakit mungkin juga terbatas pada satu area kecil, seperti klitoris atau terasa di seluruh vulva. Bagi beberapa wanita, rasa sakit dapat memburuk dalam situasi tertentu, seperti saat berjalan kaki sehari-hari atau menggunakan pembalut.

Rasa sakitnya juga bisa dirasakan ketika berhubungan seks. Ada ketidaknyamanan saat bercinta sehingga sulit mendapatkan orgasme hingga trauma.

Cara mengobati vulvodinia

Pengobatan vulvodinia bisa dengan mengonsumsi obat yang memutus siklus rasa sakit dalam jangka panjang. Selain itu, Bunda juga bisa melakukan terapi. 
 
Di samping itu, Bunda bisa melakukan fisioterapi, diet makan sehat, hingga melakukan pembedahan. Dalam kasus yang sangat jarang, area vulva yang sensitif terhadap rasa sakit dapat diangkat. 

4. Kista Bartholin

Mungkin Bunda jarang mendengar penyakit kista bartholin. Ini hanya terjadi pada wanita karena berada di area vagina, tepatnya pada kelenjar bartholin.  
 
Kelenjar Bartholin berada pada setiap sisi lubang vagina Bunda. Mereka seukuran kacang polong yang membuat cairan sehingga vagina Bunda lembap.

Cairan mengalir ke vagina melalui saluran (tabung). Jika tersumbat, cairan dapat kembali ke dalamnya sehingga membentuk pembengkakan atau kista. 

Dokter menyebutnya kista kelenjar Bartholin yang hampir selalu jinak atau bukan kanker. Namun jika kista membesar bisa membuat Bunda kesakitan, terutama saat berhubungan seksual.

Gejala bartholin

  • Demam dan menggigil
  • Nyeri yang semakin parah dan sulit untuk berjalan, duduk, atau bergerak
  • Pembengkakan di daerah tersebut
  • Drainase dari kista

Jika Bunda memiliki kista bartholin kecil yang tidak terinfeksi mungkin tak menyadarinya. Jika kista tumbuh, Bunda baru akan merasakan benjolan atau massa di dekat lubang vagina. Meskipun kista biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun dapat terasa nyeri.

Cara mengobati bartholin:

Ada beberapa cara pengobatan kista bartholin yang bisa dilakukan dokter, seperti pembedahan. Selain itu, bisa melakukan prosedur marsupialisasi.

Prosedur tersebut dilakukan dengan memotong kista hingga terbuka lalu menjahit kulit sekitarnya sampai membentuk kantong kecil. Ini memungkinkan cairan mengalir keluar. Dokter akan mengemas area tersebut dengan kain kasa khusus untuk menyerap cairan dan darah. Dokter mungkin akan menyarankan operasi kelenjar jika dibutuhkan.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT