Putuskan Mundur Sebagai PM, Jacinda Ardern Banjir Pujian dari Para Bunda di Seluruh Dunia

Keputusan Jacinda Ardern Mundur Sebagai Perdana Mentri NZ Banjir Pujian dari Para Ibu di Seluruh Dunia / Foto: Instagram @jacindaardern

Pengunduran diri Jacinda Ardern dari pemerintahan Selandia Baru tengah menjadi buah bibir. Namun keputusan itu justru menuai pujian dari para Bunda di seluruh dunia.

Setelah menjabat Perdana Menteri (PM) Selandia Baru sejak 2017, Jacinda Ardern mengumumkan akan mengundurkan diri menjelang pemilu yang akan datang.

Selama menjalani tugas sebagai PM, Jacinda Ardern sudah mendapatkan banyak pujian dari berbagai pihak. Ia tak hanya dipuji karena menjalankan kebijakan yang empatik dan cara mengesankan dalam mengatasi pandemi di negaranya, Bunda.

Jacinda Ardern juga dipuji karena menjadi ibu pekerja yang secara terbuka mencoba menemukan keseimbangan antara karier dan keluarganya. Keputusan Ardern untuk mengundurkan diri membuat para ibu di media sosial berbagi segala macam perasaan, mulai dari rasa bangga hingga bersyukur.

Ardern telah menggelar konferensi pers dan mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan yang ketiga. Ia juga menyebutkan bahwa hari terakhirnya sebagai PM Selandia Baru akan jatuh pada 7 Februari mendatang.

"Politisi itu manusia. Kami memberikan semua yang kami bisa selama kami bisa dan kemudian saatnya. Bagi saya, inilah saatnya (berhenti)," ungkap Ardern, dilansir Romper.

Ardern telah melihat negaranya melewati beberapa masa tersulit, termasuk pandemi COVID-19 dan penembakan massal di masjid Christchurch yang menewaskan 51 orang pada 2019 lalu.

Banyak pengguna Twitter yang mengungkapkan sudut pandang sebagai Bunda mengenai Jacinda Ardern. Mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton turut memberikan penilaiannya terhadap Jacinda Ardern.

"Ia akan dikenang karena membimbing negaranya dengan kekuatan, kasih sayang, dan keanggunan melalui berbagai krisis bersejarah yang tidak diragukan lagi telah menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya," tulisnya di akun Twitter @HillaryClinton.

Seorang netizen juga menuturkan penilainnya mengenai keputusan Jacinda Ardern yang mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Selandia Baru. Ia tak memungkiri bahwa peran sebagai ibu yang bekerja sangatlah sulit dan Ardern telah melakukannya dengan baik.

"Bayinya berumur 4 tahun, saya mengerti. Masa-masa awal motherhood itu sulit dan menjadi wanita yang bekerja itu sulit. Menjadi Perdana Menteri perempuan (dan menavigasi pandemi) dan ibu baru pasti melelahkan secara fisik dan mental. Saya memuji dia," komentar akun netizen @Future4f****

Selama menjadi PM Selandia Baru, Jacinda Ardern dikenal sebagai sosok pemerintah yang inspiratif sehingga menjadi role model untuk banyak wanita di luar sana. Baca di halaman berikutnya.

Pilihan Redaksi

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang hakim wanita pertama berdarah Indonesia di AS:

[Gambas:Video Haibunda]

JACINDA TUAI PUJIAN

FILE - New Zealand's Prime Minister Jacinda Ardern smiles during an address at the Lowy Institute in Sydney, Australia, Thursday, July 7, 2022. Ardern, who was praised around the world for her handling of the nation’s worst mass shooting and the early stages of the coronavirus pandemic, said Thursday, Jan. 19, 2023, she was leaving office. (Dean Lewins/Pool Photo via AP, File)

Jacinda Ardern / Foto: AP/Dean Lewins

Keputusan Jacinda Ardern untuk meninggalkan jabatannya sebagai Perdana Menteri Selandia Baru sudah bulat. Ia akan mengakhiri posisi itu pada 7 Februari 2023.

Meski begitu, keputusan Ardern untuk mundur malah menyentuh banyak orang di luar sana. Tak sedikit Bunda di luar sana yang memuji Ardern sebagai sosok role model untuk para perempuan, khususnya mereka yang telah memiliki anak.

Menurut mereka, Jacinda Ardern akan dikenang sebagai salah satu tokoh pemimpin yang cemerlang. Tak hanya pandai, Ardern juga mampu memberikan berbagai kontribusi untuk rakyat dan juga mengasuh putri kecilnya, Neve.

"Seringkali (wanita) tidak pernah terasa cukup, tidak peduli seberapa lelahnya kita. Saya sangat tersentuh oleh pidato pengunduran diri Jacinda Ardern yang sangat jujur. Terima kasih Jacinda Ardern," ungkap penulis buku Rachel Simmons.

Ardern juga telah mengakui kepada wartawan bahwa keputusannya untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya adalah rahasia yang dijaga ketat, terutama di hadapan putrinya.

"Anak usia 4 tahun sangat cerewet, saya tidak bisa mengambil risiko," ucapnya, dilansir Washington Post.

Selama beberapa minggu lagi, Ardern masih akan menjadi PM. Ia juga telah membuat pidato untuk menandai akhir dari masa jabatannya.

Wanita berusia 42 tahun itu juga berharap bisa meninggalkan warga Selandia Baru dengan harapan agar mereka bisa menjadi orang baik yang kuat, empatik namun tegas, optimistis namun fokus.