Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mundur Sebagai Perdana Menteri, Ini Fakta Menarik Jacinda Ardern yang Pernah Bawa Bayi ke Sidang Umum PBB

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 20 Jan 2023 22:25 WIB

FILE - New Zealand's Prime Minister Jacinda Ardern smiles during an address at the Lowy Institute in Sydney, Australia, Thursday, July 7, 2022. Ardern, who was praised around the world for her handling of the nation’s worst mass shooting and the early stages of the coronavirus pandemic, said Thursday, Jan. 19, 2023, she was leaving office. (Dean Lewins/Pool Photo via AP, File)
Mundur Sebagai Perdana Menteri, Ini Fakta Menarik Jacinda Ardern yang Pernah Bawa Bayi ke Sidang Umum PBB / Foto: AP/Dean Lewins

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern mengejutkan publik dengan keputusannya. Ia mengundurkan diri menjelang pemilu berikutnya di negara tersebut.

Masa jabatan Jacinda Ardern baru akan berakhir secara resmi pada 7 Februari mendatang. Dalam konferensi pers terbarunya, ia berharap agar PM baru dari Partai Buruh dapat segera dilantik.

Melansir dari BBC, apabila tidak ada kandidat yang mendapat dukungan dari dua pertiga partai, suara akan diberikan kepada anggota Partai Buruh yang lebih luas.

Mengejutkan publik ketika memutuskan mundur sebagai PM Selandia Baru, berikut ini 5 fakta tentang Jacinda Ardern:

1. Perdana menteri perempuan di Selandia Baru

Jacinda Kate Laurell Ardern lahir pada 26 Juli 1980 silam. Wanita berusia 42 tahun ini menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru ke-40 dan pemimpin Partai Buruh sejak 2017.

Sebelum menjabat sebagai PM, Jacinda Ardern mengawali karier sebagai researcher di kantor Perdana Menteri Helen Clark pada 2001 silam.

Sejak menjadi pemimpin Partai Buruh, partainya berkembang pesat dan ia menjadi kepala pemerintahan perempuan termuda di dunia pada usia 37 tahun. Ardern juga menoreh prestasi sebagai Perdana Menteri termuda di Selandia Baru dalam 150 tahun terakhir.

Selama menjabat sebagai PM, Jacinda Ardern banyak mendapatkan sorotan. Terutama ketika ia memberikan perhatian penuh pada kasus penembakan masjid Christchurch pada 2019 lalu.

Kemudian pada 2020 lalu, Jacinda Ardern memenangkan perolehan suara dan menjalani masa jabatan kedua sebagai PM Selandia Baru setelah keberhasilannya menangani wabah virus corona.

2. Bunda yang penuh empati

Jacinda Ardern sudah memiliki anak dari seorang presenter televisi bernama Clarke Gayford. Ardern mengandung anak pertama di 2018 lalu. Hal itu membuatnya jadi perdana menteri pertama Selandia Baru yang hamil saat menjabat.

Jacinda Ardern melahirkan anak perempuan di Auckland pada 21 Juni 2018, menjadikannya sebagai kepala pemerintahan terpilih kedua yang melahirkan saat menjabat setelah Benazir Buhtto pada 1990 silam.

Ia memberi nama putrinya Neve Te Aroha. Menjalani peran sebagai PM sekaligus Bunda, Ardern sempat menjadi sorotan ketika putrinya muncul dalam siaran Facebook Live ketika sedang membahas regulasi wabah COVID-19.

Neve yang kesulitan tidur menghampiri sang Bunda ketika melihat Jacinda sedang melakukan siaran langsung. Jacinda Ardern membujuk putri kecilnya untuk tidur dan berjanji akan menyusul sang putri ke kamar dan menemaninya.

Namun ternyata, sang putri kembali menghampiri Jacinda. Ia kemudian meminta maaf karena tak menyadari bahwa siaran yang dilakukannya sudah terlalu lama. Tak lama kemudian, Ardern menyudahi siaran tersebut dan kembali menjalankan tugasnya sebagai seorang Bunda.

3. Pernah bawa bayi ke sidang PBB

Kepedulian Jacinda Ardern terhadap putrinya juga pernah ditunjukkan di acara penting. Ardern mencatatkan sejarah sebagai pemimpin negara pertama yang membawa bayinya saat menghadiri Sidang Umum PBB di New York.

Dalam acara Today Show, Ardern mendapat pertanyaan apakah lebih sulit mengurus Selandia Baru atau membawa putrinya dalam penerbangan selama 17 jam.

"Rasanya pada saat itu setara," ujarnya sambil tertawa dan mengatakan bahwa dia telah meminta maaf lebih dahulu kepada para penumpang pesawat.

Lanjutkan membaca di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang hakim wanita pertama berdarah Indonesia di AS:

[Gambas:Video Haibunda]



SUKSES ATASI PANDEMI COVID-19

FILE - Prime Minister of New Zealand Jacinda Ardern addresses the 77th session of the United Nations General Assembly, Friday, Sept. 23, 2022, at the U.N. headquarters. Ardern, who was praised around the world for her handling of the nation’s worst mass shooting and the early stages of the coronavirus pandemic, said Thursday, Jan. 19, 2023, she was leaving office. (AP Photo/Julia Nikhinson, File)

Jacinda Ardern / Foto: AP/Julia Nikhinson

4. Sukses tangani pandemi COVID-19

Jacinda Ardern dikenal sebagai sosok pemerintah yang menerapkan protokol COVID-19 secara ketat. Hal itu membuat Selandia Baru tak memiliki kasus aktif Corona pada Juni 2020 lalu.

Gaya kepemimpinan Ardern dinilai berhasil membangkitkan empati masyarakat dalam krisis dan mengajak mereka untuk ikut berjuang melawan Corona. Masyarakat merasa bahwa Ardern tidak hanya sekadar bicara tapi juga berdiri bersama mereka.

"Ada tingkat kepercayaan (masyarakat) dan kepercayaan diri yang tinggi padanya karena empati itu. Ini adalah jenis krisis yang akan membangkitkan atau menghancurkan para pemimpin dan ini akan membangkitkan Jacinda," ungkap Helen Clark, mantan Perdana Menteri Selandia Baru (1999-2008), dilansir The Atlantic.

Clark menambahkan, Ardern adalah seorang komunikator. Ia memperoleh gelar dalam bidang komunikasi. Ardern juga tak ragu mengambil tindakan tegas terkait COVID-19.

Selandia Baru sempat memberlakukan lockdown nasional jauh lebih awal dari negara lain untuk mengatasi wabah. Selandia Baru juga melarang wisatawan dari Tiongkok masuk ke negaranya. Mereka menutup perbatasan untuk semua non residen pada pertengahan Maret 2020 untuk mencegah masuknya kasus COVID-19.

Banner Istri Aji Yusman Preeklamsia

5. Alasan mundur dari jabatan PM

Keputusan Ardern untuk mundur sebagai PM menjadi sorotan publik. Diakui oleh Ardern, hal ini merupakan keputusannya sendiri. Ia juga sudah bulat tak akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.

"Memimpin sebuah negara adalah pekerjaan paling istimewa yang bisa dimiliki siapapun, tapi juga yang paling menantang. Saya tak lagi memiliki cukup kapasitas untuk menjalankan (pekerjaan itu) dengan benar," ungkapnya, dilansir CNN.

Banyak orang menilai bahwa harga kesuksesan untuk Ardern terbilang sangat mahal. Ia harus menghadapi ancaman terkait jenis kelaminnya. Tak hanya itu, Ardern memiliki seorang putri yang masih kecil.

Ardern mengatakan bahwa dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya dan berada di sana saat putrinya mulai masuk sekolah akhir tahun ini.

Ketika berbicara di Napier tempat kaukus Partai Buruh berkumpul untuk retret, Ardern mengatakan bahwa dia bisa tidur nyenyak untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda