Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

WNI Nikahi Pria Turki Kaget Orang Sana Jarang Makan Seafood, Ini Alasannya

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 26 Jan 2023 18:35 WIB

Close-up of woman eating mussel
WNI Nikahi Pria Turki Kaget Orang Sana Jarang Makan Seafood, Ini Alasannya / Foto: Instagram/istialqadri

Turki dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan kuliner khas Timur Tengah. Aneka masakan berbahan baku daging sangat umum ditemukan di negara ini.

Akan tetapi, Turki bukan menjadi tempat yang cocok untuk para penikmat seafood. Masyarakat Turki tidak terbiasa mengonsumsi makanan laut, Bunda.

Kisah ini diceritakan oleh Isti, seorang WNI yang menikah dengan pria Turki. Wanita ini sudah lama menetap di negara tersebut.

Selama tinggal di Turki, Isti sangat jarang menemukan hidangan seafood yang dijual di restoran. Hal itu karena mereka sangat jarang mengonsumsi seafood, termasuk Musab, suami Isti.

"Orang lokal Turki ini jarang makan seafood. Bahkan Isti aja itu enggak pernah makan seafood di rumah. Jadi Musab ini sama sekali enggak pernah makan seafood," cerita Isti di kanal YouTube isti ve musab. HaiBunda sudah mengontak pemilik YouTube isti ve musab dan diizinkan menulis kisahnya.

Bukan tanpa alasan masyarakat Turki jarang mengonsumsi makanan laut. Di sana, terdapat suatu mahzab ajaran Islam yang menyatakan bahwa hukum memakan seafood adalah makruh.

"Itu makanya kenapa buat mahzab-nya orang Turki, seafood itu makruh, dikarenakan mereka itu jijik gitu," ungkap Isti.

"Yang ketika kita melihat kepiting, udang, dan lobster itu enak, tapi bagi mereka itu jijik guys. Makanya mereka menganggap itu makruh," ujarnya.

Musab yang merupakan pria Turki juga tidak pernah mengonsumsi seafood. Namun kebiasaan itu berubah sejak ia menikah dengan Isti yang berasal dari Tanjung Pinang, Riau. Ia jadi terbiasa memakan seafood, meski masih pilih-pilih.

"Di Indonesia aku lihat orang makan kayak biasa. Aku pikir, kenapa enggak? Aku enggak jijik dan aku bisa makan. Tapi masih belum semua," kata Musab.

"Jadi dikatakan makruh itu kalau kita jijik. Tapi Musab semenjak nikah sama ISti, karena Isti tinggal di kepulauan, jadi kita tuh makanan sehari-harinya memang seafood. Jadi Musab sudah mulai terbiasa kayak makan ikan, makan kepiting, udang," sambung Isti.

Meski begitu, ada satu hidangan seafood khas Indonesia yang masih tak bisa dimakan oleh suami Isti. Baca di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang kebiasaan aneh orang Indonesia di mata bule Belgia:

[Gambas:Video Haibunda]



SEAFOOD YANG SANGAT DIHINDARI

Close-up of woman eating mussel

Ilustrasi Seafood / Foto: iStock

Meski sudah mulai mengonsumsi seafood, ada satu makanan laut yang sampai saat ini masih tidak bisa dikonsumsi oleh Musab. Padahal menurut Isti, itu merupakan hidangan khas kampung halamannya di Tanjung Pinang.

"Tapi ada satu yang Musab enggak bisa makan dan itu padahal khas dari Tanjung Pinang. Jadi kayak sayang gitu, kenapa sih enggak mau makan? Orang tuh bahkan mau makan ini harus ke Tanjung Pinang dulu. Namanya gonggong. Isti tuh benar-benar maksa buat Musab cobain tapi dia sama sekali enggak mau," beber Isti.

"Itu seperti siput laut. Makanya aku enggak bisa makan," jawab Musab.

"Kayak sudah jijik aja gitu. Sama halnya Isti sama daging domba itu enggak ada toleransi sama sekali," komentar Isti.

Ilustrasi preeklamsia

Tidak hanya kerang, udang, serta kepiting, hidangan seafood yang paling umum seperti ikan juga dihindari oleh masyarakat Turki.

Bahkan, mereka yang mengonsumsi ikan berusaha untuk tidak memasak ikan di rumah. Mereka akan pergi ke restoran apabila ingin menyantap ikan. Hal inilah yang membuat restoran ikan selalu ramai pada musim tertentu.

"Orang Turki enggak suka masak ikan di rumah karena berbau. Mereka pilih makan di luar jika mereka ingin makan ikan," kata Musab.

Meski jarang memakan seafood, beberapa orang Turki juga membuat restoran khusus. Seperti salah satu tempat yang menjajakan midye, kuliner seafood khas Turki yang didatangi oleh Isti serta suaminya.

Restoran itu menawarkan hidangan kerang yang dibumbui dengan rempah-rempah khas Turki. Namun harganya sangat mahal, Bunda. Satu buah kerang dibanderol sekitar Rp5 ribu. Cara memasaknya pun cukup unik.

"Ini kerangnya sudah dihangatkan. Jadi ini dibuka dan isi dalamnya kayak bukan murni kerang tapi sudah diisi nasi dan bumbu. Cara makannya dikasih perasan lemon," ujar Isti.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda