Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Penyebab Benjolan di Kepala Belakang, Bisakah Menjadi Kanker?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 17 Feb 2023 21:50 WIB

neck shoulder injury painful woman suffer from working healthcare and medicine recovery concept
7 Penyebab Benjolan di Kepala Belakang, Bisakah Menjadi Kanker?/Foto: Getty Images/iStockphoto/PORNCHAI SODA
Jakarta -

Jika memiliki benjolan di kepala belakang, sebaiknya Bunda segera konsultasi dengan dokter. Meski itu bisa terjadi hanya karena terbentur atau cedera, tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan.

Menemukan benjolan di kepala sangat umum. Beberapa benjolan atau bentol terjadi di kulit, di bawah kulit, atau di tulang.

Ada berbagai macam penyebab benjolan ini. Selain itu, setiap tengkorak manusia memiliki benjolan alami di bagian belakang kepala. Benjolan ini, yang disebut inion, menandai bagian bawah tengkorak yang menempel pada otot leher.

Tanda anak autisme

Lantas, apa saja penyebab benjolan kepala di belakang, apakah benjolan tersebut bisa menjadi kanker?

7 Penyebab benjolan di kepala belakang

Ada beberapa alasan mengapa Bunda bisa mengalami benjolan di kepala belakang. Meski sebagian besar tidak berbahaya, dalam beberapa kasus yang terjadi, itu bisa mengindikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

1. Cedera kepala

Jika kepala terbentur benda keras, mungkin Bunda mengalami cedera kepala. Jika benjolan di kepala muncul setelah mengalaminya, itu pertanda kepala Bunda sedang sakit dan tubuh sedang berusaha menyembuhkan dirinya sendiri.

Benturan ke bagian belakang kepala dapat menyebabkan hematoma kulit kepala, yaitu kumpulan darah tepat di bawah kulit membentuk benjolan setengah padat. Orang terkadang menyebut benjolan ini sebagai telur angsa.

2. Kista pilar

Melansir dari laman Medical News Today, kista pilar adalah kista kulit yang biasanya berkembang di kulit kepala seseorang, tetapi juga bisa terjadi di leher. Dokter terkadang menyebut kista pilar sebagai kista trichilemmal.

Kista ini halus, gumpalan padat mengandung penumpukan keratin, protein yang digunakan tubuh untuk membuat rambut dan kuku. Kista pilar biasanya tumbuh secara perlahan dan bervariasi dalam beberapa diameter.

3. Lipoma

Lipoma adalah pertumbuhan lemak lembut yang dapat berkembang di bawah kulit. Lipoma dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk bagian belakang kepala dan leher.

Benjolan ini dapat bervariasi ukurannya, tetapi biasanya tidak menyakitkan. Lipoma biasanya akan terasa lunak dan kenyal, dan dapat bergerak ketika seseorang menekannya.

4. Jerawat kulit di kepala

Jerawat berkembang ketika folikel rambut tersumbat oleh penumpukan sel kulit dan sebum, yang merupakan zat berminyak berlilin. Karena kulit kepala terdiri dari banyak folikel rambut, jerawat juga dapat berkembang di kulit kepala di sekitar garis rambut.

5. Folikulitis kulit kepala

Folikulitis kulit kepala adalah suatu kondisi di mana folikel rambut di kulit kepala meradang. Peradangan tersebut dapat menyebabkan benjolan berisi nanah yang menyerupai jerawat dan dapat membesar.

6. Rambut tumbuh ke dalam

Rambut yang tumbuh ke dalam terjadi ketika rambut yang tidak dapat tumbuh dengan benar tumbuh kembali di bawah kulit.

Jika rambut tumbuh ke dalam, dapat menyebabkan bintik-bintik gatal, meradang, pada kulit. Ini dapat terjadi jika seseorang mencukur rambutnya. Mereka lebih mungkin terjadi pada orang dengan rambut keriting.

7. Tumor dasar tengkorak

Dalam kasus ini jarang terjadi, benjolan di kepala belakang bisa menjadi tumor tulang. Salah satu jenis tumor tulang belakang leher yang lebih umum adalah chordoma, yaitu tumor yang dapat tumbuh dari tulang di dasar tengkorak.

Gejala yang terjadi dengan benjolan di kepala

Benjolan atau di sekitar kepala biasanya disertai gejala penyerta, yang bervariasi tergantung penyebabnya. Berikut adalah beberapa gejala umum:

  • Kemerahan
  • Pembengkakan
  • Lembut
  • Gatal
  • Memar
  • Hangat saat disentuh
  • Rambut rontok

Apakah benjolan di kepala bisa menjadi kanker?

Melansir dari laman Healthline, kebanyakan benjolan di kepala tidak bersifat kanker. Meski demikian, ada beberapa kanker kulit yang menyebabkan munculnya benjolan di kulit kepala atau wajah, di antaranya:

  • Karsinoma sel skuamosa, terbentuk di lapisan terluar kulit. Terkadang ini terlihat seperti pertumbuhan atau tahu lalat seperti kulit. Mereka biasanya berwarna merah atau merah muda, tetapi mungkin bisa berwarna lain.
  • Karsinoma sel basal, adalah tumor kanker yang berkembang di lapisan terdalam kulit, mereka bisa berwarna merah atau merah muda dan terlihat seperti benjolan, luka, atau bekas luka.
  • Melanoma nodular, ini terbentuk di lapisan kulit terdalam. Ini jauh lebih jarang, tetapi lebih mungkin menyebar. Mereka adalah bentuk kanker kulit yang paling mematikan. Benjolan ini berwarna biru atau hitam.
  • Karsinoma sel merkel, adalah tumor langka, tetapi agresif yang sebagian besar muncul pada orang yang berusia lebih dari 70 tahun. Mereka muncul sebagai bintik merah, merah muda, atau ungu yang terkadang terlihat seperti gigitan serangga.

Kapan Bunda perlu konsultasi dengan dokter?

Bunda perlu segera berbicara dengan dokter ketika merasakan atau melihat benjolan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Menyebabkan rasa sakit yang parah
  • Mengubah penampilan atau ukuran
  • Mengeluarkan nanah atau cairan
  • Berdarah
  • Hangat saat disentuh

Bunda juga perlu berbicara kepada dokter jika mengalami beberapa hal berikut ini:

  • Sakit kepala yang semakin parah atau tak kunjung sembuh
  • Muntah
  • Masalah dengan keseimbangan
  • Pusing
  • Kelesuan
  • Hilang ingatan
  • Penurunan kesadaran
  • Kebingungan
  • Ucapan cadel
  • Sulit tidur

Bagaimana cara mengatasi benjolan di kepala belakang?

Berikut adalah beberapa perawatan sederhana hingga medis yang bisa Bunda lakukan ketika mengalami benjolan di kepala belakang.

1. Istirahat

Istirahat dari aktivitas berat dan fokus untuk tidur lebih banyak untuk meredakan nyeri dan membantu menyembuhkan benjolan di kepala lebih cepat. Hindari gaya rambut, aksesoris, dan topi, yang memberi tekanan atau ketegangan pada area yang sakit.

2. Menggunakan es

Es mengurangi peradangan, sehingga membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak pada beberapa benjolan di kepala, terutama yang disebabkan oleh cedera.

3. Kompres hangat

Selain es batu, kompres hangat juga bisa membantu mengatasi folikulitis dan jenis kista tertentu, lho, Bunda.

4. Operasi pengangkatan benjolan

Dokter mungkin akan mendiskusikan pengangkatan benjolan jika menyebabkan rasa tidak nyaman secara signifikan, menekan struktur lain, atau karena alasan medis tertentu.

5. Obat resep

Dokter juga akan merekomendasikan mengobati benjolan yang telah terinfeksi seperti folikulitis parah dengan antibiotik.

Nah, itulah beberapa penyebab hingga cara mengatasi benjolan di kepala belakang yang perlu Bunda tahu. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video 5 tips pencegahan kanker payudara yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda