Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita WNI di Jepang, Uniknya Buang Minyak Bekas hingga Buang Sampah Sesuai Hari

Annisa A   |   HaiBunda

Sabtu, 11 Mar 2023 11:50 WIB

ilustrasi minyak goreng
Cara Buang Minyak Bekas dan Sampah di Jepang, Tak Boleh Dituang ke Wastafel Bun / Foto: iStock

Sebagai negara maju, Jepang memiliki banyak aturan di kehidupan masyarakat. Salah satu yang tak luput diperhatikan adalah soal pembuangan limbah.

Limbah dapat menentukan nasib lingkungan di masa depan umat manusia. Hal ini membuat pemerintah Jepang menerapkan aturan ketat, tak terkecuali untuk urusan dapur.

Limbah dapur seperti minyak goreng bekas atau minyak jelantah dapat menjadi masalah apabila tidak dikelola dengan baik. Seorang diaspora bernama Ekky Setya Darmadi membagikan kisahnya yang satu ini.

Lewat akun media sosialnya, Ekky membagikan tata cara membuang minyak goreng bekas di Jepang.

"Cara membuang minyak goreng bekas di Jepang, check!!" tulis Ekky di akun TikTok @jadimalukan.

Ternyata, masyarakat Jepang tidak bisa membuang minyak goreng bekas sembarangan ke tempat cuci piring atau wastafel. Mereka harus memanaskan minyak terlebih dahulu, Bunda.

"Jadi untuk membuang minyak goreng di Jepang itu tidak bisa langsung kita buang ya. Ini ada minyak jelantah, kita harus panaskan dulu teman-teman," kata Ekky dalam videonya.

Ekky kemudian menceritakan tentang tahap berikutnya. Setelah minyak dipanaskan, masyarakat Jepang biasa menaburkan bubuk khusus untuk mengentalkan minyak hingga membuatnya beku.

"Ini adalah serbuknya. Gue juga enggak tahu namanya apa, tapi intinya ini untuk abura ya, untuk minyak bekas supaya beku. Bisa dibeli di Daiso atau supermarket terdekat," ucap Ekky.

"Jadi kita harus panaskan minyaknya sampai 80 derajat lalu tuangkan serbuknya secukupnya saja," paparnya.

Setelah memanaskan minyak di atas wajan, Ekky menaburkan bubuk berwarna putih secukupnya. Kemudian ia mengaduk-aduk minyak hingga tercampur rata dengan serbuk tersebut.

Proses ini tidak selesai dalam waktu instan, Bunda. Ekky masih harus menunggu hingga keesokan hari agar minyak membeku secara sempurna.

"Setelah diaduk-aduk sampai merata, kita biarkan selama satu malam. Besok kita cek lagi seperti apa," katanya.

Di Jepang, masyarakat juga harus lebih teliti dalam membuang sampah. Ketika dibuang, mereka harus memisahkannya ke tempat sampah dengan fungsi tertentu. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang tips membersihkan kompor dari noda minyak goreng:

[Gambas:Video Haibunda]



MENGAPA MINYAK TIDAK BOLEH LANGSUNG DIBUANG?

Cooking meal in a pot. Bottle of Extra virgin oil pouring in to pot for cooking meal. Healthy food concept.

Ilustrasi Minyak Goreng / Foto: Getty Images/iStockphoto/dulezidar

Membuang minyak goreng bekas di Jepang tidak boleh sembarangan. Minyak harus diproses terlebih dahulu dengan menggunakan serbuk khusus hingga membeku. Setelah itu, limbah minyak juga harus dibuang ke tempat sampah khusus.

"Jadi setelah kita diamkan selama satu malam, minyaknya akan jadi seperti ini. Minyaknya jadi beku dan kita bisa siap buang," kata Ekky.

"Jadi nanti tinggal dibuang aja ke tempat sampah tapi yang khusus moyasu ya, yang mudah terbakar. Jadi dipisahkan dari sampah plastik dan lain-lain itu beda karena ini termasuknya moya, sugomi, atau yang mudah terbakar," ia memaparkan.

Banner Hari Perempuan Internasional

Ekky kemudian menjelaskan alasan di balik proses panjang masyarakat Jepang untuk membuang minyak jelantah. Minyak dibekukan agar tidak membuat saluran cuci piring tersumbat, Bunda.

Seringkali orang berpikir minyak berbentuk cair sehingga bisa lancar mengalir di saluran pembuangan. Namun, kandungan lemak pada minyak bekas bisa menimbulkan endapan kaku di saluran pembuangan yang menyebabkan penyumbatan.

Oleh karena itu, masyarakat Jepang punya kebiasaan seperti yang dilakukan oleh Ekky untuk mengolah limbah minyak jelantah di dapur mereka.

"Kenapa minyak goreng di Jepang itu harus dibekukan dulu sebelum dibuang? Karena Jepang itu merupakan negara subtropis yang dingin. Jadi ketika minyak kita buang ke saluran cuci piring, itu dia bisa membeku di saluran pipa apalagi dengan suhu dingin yang seperti ini," paparnya.

"Jadi itulah alasan kenapa membuang minyak di Jepang itu enggak boleh langsung ke tempat cuci piring," imbuh Ekky.


(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda