Jakarta -
Terhitung tanggal 1 Januari 2020 mendatang, penggunaanÂ
minyak goreng curah di pasaran akan dilarang oleh Pemerintah. Masyarakat diwajibkan untuk menggunakan minyak goreng dalam kemasan.
"Per tanggal 1 Januari 2020, seluruh produsen wajib menjual atau memproduksi minyak goreng dalam kemasan dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah dan dia tidak lagi suplai minyak goreng curah," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita atau akrab disapa Enggar, dikutip dari
CNN Indonesia.
Enggar menilai, minyak goreng curah berbahaya untuk kesehatan. Kualitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena tidak melewati pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Minyak goreng curah tidak ada jaminan kesehatan sama sekali. Itu minyak bekas, bahkan ambil dari selokan dan sebagainya," ujar Enggar.
Melansir dari
The Independent, penggunaan minyak bekas pakai memang buruk untuk kesehatan. Minyak ini bisa menciptakan radikal bebas, yaitu sejenis molekul yang menempel pada sel-sel sehat manusia dan dapat menyebabkan penyakit, salah satunya kanker. Mengonsumsi makanan yang disajikan dari minyak bekas pakai juga meningkatkan risiko penyakit jantung, Alzheimer, Parkinson, dan radang tenggorokan.
Sebuah studi menunjukkan, minyak goreng yang disalahgunakan dengan dipanaskan berulang kali bisa memicu perubahan sel. Akibatnya, bisa mendorong pertumbuhan kanker payudara stadium akhir.
 Ilustrasi minyak goreng/ Foto: iStock |
Para peneliti dari University of Illinois di Urbana-Champaign menguji minyak goreng yang dipanaskan berulang kali dalam suhu tinggi. Penelitian dilakukan dengan sample tikus. Studi yang diterbitkan dalam jurnal
Cancer Prevention Research ini menemukan bahwa penggunaan minyak bekas pakai dalam suhu panas bisa meningkatkan pertumbuhanÂ
kanker payudara metastasis.
Pakar nutrisi dari Raffles Diabetes & Endocrine Centre Singapura, Bibi Chia mengatakan, menggunakan minyak bekas pakai dapat meningkatkan paparan radikal bebas yang buruk untuk kesehatan. Selain itu, vitamin dan antioksidan dalam minyak peka terhadap panas, bila digunakan lebih dari satu kali, kandungannya berkurang.
"Sebaiknya teliti dulu warna minyak sebelum digunakan, jangan gunakan jika warnanya gelap atau hitam. Minyak juga harus dibuang jika berbau tengik, kental, atau lengket," ujar Chia, dikutip dari
Asia One.
Bila Bunda ingin menyaring minyak, Chia menyarankan untuk menggunakan saringan atau kain tipis untuk menghilangkan remah-remah atau adonan. Biarkan minyak mendingin sebelum disimpan dalam wadah kedap udara, jauh dari cahaya dan paparan udara.
"Idealnya minyak goreng hanya digunakan sekali. Tapi, untuk beberapa jenis minyak, bisa digunakan berulang, tergantung suhu dan digunakan untuk memasak makanan tertentu," kata Chia.
Jenis minyak biji bunga matahari, kedelai, kacang, wijen, dan minyak kanola tidak akan rusak dimasak dalam suhu panas. Berbeda denganÂ
minyak zaitun yang akan rusak jika dipanaskan.
Simak juga tips memasak telur tanpa minyak di video berikut ya:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)