sign up SIGN UP search

moms-life

Kenali Toxic Friendship Mulai dari Ciri-ciri hingga Cara Menghadapinya

Amira Salsabila   |   Haibunda Sabtu, 25 Mar 2023 17:15 WIB
Group of girls bullying gossip an asian young adult woman caption
Jakarta -

Toxic friendship seringkali melelahkan, membuat frustrasi, dan tidak percaya diri. Pertemanan seperti ini bisa membuat Bunda merasa lebih buruk hingga berdampak negatif pada kesehatan mental.

Seorang teman membantu membuat hidup seseorang menjadi lebih bermakna. Mereka selalu memberikan dukungan sosial dan emosional, meredakan perasaan kesepian, dan membantu Bunda merasa lebih bahagia dan lebih puas dengan hidup.

Mempertahankan hubungan sosial bahkan dapat memperpanjang umur dan menurunkan risiko masalah kesehatan dan fisik, termasuk depresi dan tekanan darah tinggi.


Banner Manfaat & Risiko Bumil Berpuasa

Akan tetapi, beberapa orang mungkin tidak memiliki sisi positif seperti itu. Mereka disebut sebagai toxic friendship.

Toxic friendship secara umum bisa menguras mental seseorang dan memiliki berbagai cara untuk menjatuhkan temannya dalam kebanyakan kasus.

7 Ciri-ciri toxic friendship

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin akan dilakukan oleh toxic friendship. Jika melihat beberapa ciri-ciri ini pada teman Bunda, segeralah menjauh darinya.

1. Selalu menjatuhkan

Teman sering bercanda dan menggoda satu sama lain. Ketika seorang toxic friendship sering merendahkan dan membuat Bunda merasa sengsara, pertemanan Bunda mungkin tidak sehat. Maka dari itu, Bunda perlu menarik diri dari teman yang seperti ini.

2. Senang bergosip

Melansir dari laman Healthline, toxic friendship mungkin tampak senang menyebarkan rahasia Bunda. Bahkan, ketika Bunda meminta mereka untuk merahasiakan informasi pribadi. Seseorang yang secara konsisten seperti ini, bisa merusak kepercayaan Bunda dan mungkin tidak peduli dengan perasaan Bunda.

3. Minta maaf tanpa ketulusan

Alih-alih meluangkan waktu untuk mempertimbangkan perspektif, mereka berkata maaf dengan menindaklanjuti permintaan maaf mereka dengan kata ‘tetapi’. Permintaan maaf seperti ini menunjukkan bahwa seseorang tidak terlalu peduli bagaimana dengan tindakan mereka yang mempengaruhi Bunda.

4. Menarik perhatian pada diri mereka sendiri

Bahkan dalam situasi di mana mereka bukan korban, toxic friendship suka mendapatkan simpati orang lain dengan membicarakan bagaimana mereka telah dianiaya. Ini juga dapat digunakan sebagai cara untuk membuat seolah-olah sang korban yang membuat persahabatan rusak.

5. Membandingkan dengan orang lain

Punya teman yang suka menunjukkan cara Bunda tidak sebanding dengan orang lain? Orang-orang yang tulus dan baik mungkin tidak akan pernah membandingkan Bunda dengan orang lain atau menyiratkan Bunda kurang dari orang lain.

6. Meninggalkan Bunda gelisah

Menghabiskan waktu dengan teman dekat seharusnya membuat Bunda merasa nyaman. Mungkin menghabiskan waktu dengan satu teman yang termasuk toxic friendship bisa membuat Bunda gelisah atau kesal.

7. Sering membuat Bunda gugup

Mungkin mereka akan menjadi kesal dan membentak Bunda karena hal-hal kecil. Kemudian, beberapa menit berikutnya mereka bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Dampak negatif dari toxic friendship

Pertemanan yang tidak sehat dapat memiliki dampak yang cukup signifikan pada kesejahteraan secara keseluruhan dan tidak secara positif.

Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang tidak mempedulikan perasaan Bunda pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan emosional dan fisik Bunda.

1. Merasa kesepian

Menghabiskan waktu bersama teman akan meningkatkan hubungan. Akan tetapi, toxic friendship mungkin akan membuat Bunda merasa terabaikan.

2. Meningkatkan stres

Toxic friendship jauh dari membantu Bunda menghilangkan stres, malah mereka bisa menambahnya. Mereka mungkin akan mengatakan atau melakukan hal-hal yang membuat Bunda kesal saat menghabiskan waktu bersamanya.

3. Merasa tidak didukung

Teman setia tentunya selalu memberikan dukungan ketika Bunda membutuhkan mereka. Akan tetapi, pertemanan yang tidak sehat akan membuat Bunda tidak pernah merasakan dukungan atau kasih sayang tersebut.

4. Kehilangan rasa percaya diri

Ketika seseorang secara terus-menerus menjatuhkan dan memperlakukan Bunda dengan buruk, Bunda mungkin mulai menerima perilaku ini dan berhenti mengharapkan sesuatu yang lebih baik.

5. Merasa tidak seimbang

Orang yang berperilaku tidak sehat sering menggunakan manipulasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Manipulasi sering meninggalkan kesan bahwa ada sesuatu yang tidak beres, meskipun Bunda tidak dapat mengidentifikasi dengan tepat apa.

5 Cara menghadapi toxic friendship

Bunda tidak perlu terus-terusan menerima perlakuan tersebut dari seorang teman, Bunda bisa mengatasinya dengan beberapa hal berikut ini.

1. Ambil ruang untuk diri sendiri

Jika menghabiskan banyak waktu berharap seorang teman akan memperlakukan Bunda dengan lebih baik, mengapa tidak istirahat sejenak dari mereka dan lihat apa yang berubah?

Berpisah dengan teman yang selalu membawa aura negatif dapat membantu Bunda memilah perasaan dan mendapatkan kejelasan tentang langkah Bunda selanjutnya. Mungkin keadaan akan membaik secara signifikan dan merasa jauh lebih baik.

2. Menetapkan batasan

Jika ingin mempertahankan pertemanan itu, batasan adalah kuncinya. Jelaskan bahwa Bunda tidak akan menerima perilaku tertentu yang menyakitkan, seperti berbohong, merendahkan, atau membandingkan dengan orang lain.

3. Mencoba berteman dengan orang lain

Terjebak dalam pertemanan yang tidak sehat bisa membuat Bunda merasa bingung dan tidak percaya pada orang lain. Jika menjauhkan diri dari teman lain, Bunda mungkin akan kesulitan untuk menjalin hubungan pertemanan lagi.

4. Mengakhiri pertemanan

Pergi dan beri tahu mereka secara spesifik bahwa Bunda ingin mengakhiri pertemanan. Lakukan hal ini ketika suasana sedang tenang dan mereka tidak bersikap agresif. Duduk dan beri tahu mereka secara perlahan.

5. Fokus pada diri sendiri

Setelah mengakhiri toxic friendship, luangkan waktu untuk fokus pada diri sendiri. Bunda mengalami sesuatu yang menyakitkan dan sulit. Jadi, sangat masuk akal untuk membutuhkan waktu untuk sembuh dan bangkit kembali.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda kenali terlebih dahulu tentang toxic friendship. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video kenali 5 dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(asa)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!