Pengaruh Puasa Tanpa Sahur bagi Kesehatan

Pengaruh Puasa Tanpa Sahur bagi Kesehatan/Foto: Getty Images/iStockphoto/mediaphotos

Jakarta -

Terkadang, seseorang melewatkan sahur karena alasan tertentu, salah satu alasan umumnya adalah bangun terlalu siang. Akan tetapi, Bunda perlu menghindari kebiasaan ini dan ketahui bagaimana pengaruh puasa tanpa sahur bagi kesehatan tubuh.

Sahur adalah waktu makan umat Muslim sebelum terbit fajar sebelum melaksanakan ibadah puasa sepanjang hari. Lantaran periode puasa berlangsung selama lebih dari 12 jam, sahur sangat penting untuk mengisi energi Bunda.

Sahur yang terlewatkan seringkali menimbulkan rasa lelah dan dehidrasi yang menyebabkan Bunda mengonsumsi makanan dan minuman lebih banyak dari yang seharusnya saat waktu buka puasa.

Penting juga dicatat bahwa melewatkan makan sahur sama dengan perpanjangan waktu puasa yang tidak sehat. Jika dilakukan setiap hari, hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

4 Dampak puasa tanpa sahur bagi kesehatan

Jika melewatkan waktu makan sahur saat puasa, mungkin Bunda mengalami beberapa masalah kesehatan sebagai berikut.

1. Meningkatkan risiko kekurangan gizi

Secara umum, tubuh setiap orang membutuhkan dua gizi, yakni gizi mikro dan makro. Melansir dari laman detikcom, seseorang yang melewatkan sahur akan kehilangan dua gizi tersebut. Gizi mikro seperti karbohidrat, protein, lemak, dan air. Sedangkan gizi makro berupa vitamin dan mineral.

2. Kekurangan energi

Salah satu tujuan waktu sahur adalah menambahkan energi ke tubuh untuk menjalani ibadah puasa sepanjang hari. Dengan melewatkan waktu sahur, itu akan mempengaruhi kondisi tubuh karena kurangnya asupan makanan yang dapat menyebabkan lemas.

3. Dehidrasi

Bunda yang melewatkan sahur juga berisiko dehidrasi saat menjalani puasa sepanjang hari. Hal ini karena kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, terlebih Bunda melewatkan waktu sahur.

Tubuh yang terkena dehidrasi ringan dapat menyebabkan rasa lelah, sedangkan dehidrasi tinggi dapat berpengaruh pada fungsi sel pada tubuh, termasuk imunitas.

4. Proses pencernaan terganggu

Melewatkan waktu sahur juga dapat mengganggu proses pencernaan dalam tubuh. Hal ini bisa terjadi akibat tubuh tidak melakukan proses pencernaan dalam waktu yang lama.

Makanan yang perlu dimakan saat sahur beserta manfaatnya

Makan sahur adalah sunnah bagi orang yang berpuasa. Sementara dari sisi medis juga ditekankan bahwa makan sahur sangat penting untuk membantu seseorang dalam mempertahankan puasanya.

Sahur perlu dipenuhi dengan makanan sehat untuk memberikan energi yang cukup untuk bertahan lama berjam-jam selama puasa. Berikut adalah beberapa makanan yang perlu Bunda makan beserta manfaatnya:

1. Buah dan sayuran

Kaya serat, buah, dan sayuran sangat penting selama puasa karena dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu mencegah sembelit. Makanan yang satu ini juga mengandung vitamin, mineral, dan fitokimia yang penting untuk kesehatan tubuh. Dengan mengonsumsi buah dan sayuran, Bunda bisa menjalani puasa dengan lancar.

2. Nasi dan roti gandum

Makanan alternatif karbohidrat berserat tinggi seperti nasi merah dan roti gandum membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, ini membantu mempertahankan tingkat energi yang lebih lama.

3. Daging

Ayam tanpa kulit, ikan, dan produk susu rendah lemak merupakan sumber protein yang baik sekaligus membatasi asupan lemak Bunda.

Selanjutnya, mereka membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, serta membangun sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi produk susu dengan kalsium yang tinggi juga dapat membantu menjaga kekuatan tulang.

Mereka yang mengalami intoleransi laktosa juga dapat memilih susu bebas laktosa atau susu kedelai yang diperkaya kalsium.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda tahu tentang pentingnya makan sahur. Mulai dari pengaruh puasa tanpa sahur bagi kesehatan hingga makanan apa saja yang perlu dimakan saat sahur beserta manfaatnya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Pilihan Redaksi