
kehamilan
Manfaat Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Dapat Diberikan Sejak Anak-anak
HaiBunda
Jumat, 29 Apr 2022 14:00 WIB


Kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti para wanita. Penyakit ini disebabkan oleh human papillomavirus (HPV), Bunda.
Menurut data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) tahun 2020, kanker serviks menjadi penyakit kanker terbanyak kedua yang diidap wanita di Indonesia. Sebenarnya, penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV.
HPV atau virus human papilloma adalah virus yang biasanya dikeluarkan melalui aktivitas seksual. Virus ini dapat menyebabkan penyakit di sekitar anus, alat kelamin, dan orofaring atau tenggorokan. Fakta lain yang perlu Bunda ketahui, HPV ternyata dapat menginfeksi pria dan wanita, Bunda.
Selain kanker serviks, HPV pada wanita juga bisa menyebabkan kanker vulva, kanker vagina, dan kanker anus atau rektum. Sedangkan pada pria dapat menyebabkan kanker penis dan kanker rektum.
HPV lebih banyak menyerang wanita karena area serviks sulit untuk 'dibersihkan', terutama setelah berhubungan seksual. Pada pria, area penis lebih terbuka, sehingga mudah 'dibersihkan'.
Virus HPV dapat masuk ke tubuh bila ada lesi atau luka. Virus ini akan menginfeksi daerah sekitarnya.
Secara umum, HPV menghasilkan protein E6 dan E7. Protein ini akan berinteraksi dengan P53 dan retinoblastoma. Setelah itu, virus akan bermutasi atau terus-menerus bereplikasi, sampai menciptakan keganasan.
Tipe HPV dan jenis vaksin HPV
Ada banyak tipe HPV, Bunda. Namun, ada 4 tipe yang banyak dikenal, yakni tipe 6, tipe 11, tipe 16, dan tipe 18.
Tipe 6 dan tipe 11 adalah virus penyebab kutil kelamin. Perlu diketahui, 90 persen kutil kelamin disebabkan HPV.
Sementara tipe 16 dan tipe 18 adalah penyebab kanker serviks, kanker vulva, kanker vagina, kanker rektum, dan kanker penis.
Pemberian vaksin akan menyesuaikan tipenya. Ada tiga jenis vaksin HPV, yakni:
- Bivalen: untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi virus HPV tipe 16 dan tipe 18.
- Quadrivalen : untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi virus HPV tipe 6, tipe 11, tipe 16, dan tipe 18.
- Ninevalen: untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi 9 jenis tipe virus HPV, yakni tipe 6, tipe 11, tipe 16, tipe 18, tipe 31, tipe 33, tipe 45, tipe 52, dan tipe 58.
Simak informasi pentingnya vaksin HPVÂ untuk Bunda dan anak-anak di halaman selanjutnya!
Bunda, cari tahu soal kanker serviks dari penjelasan dokter di bawah ini:
PENTINGNYA VAKSIN HPV DAN PAP SMEAR UNTUK DETEKSI DINI KANKER SERVIKS
Vaksin HPV untuk cegah kanker serviks/ Foto: iStockphoto
Tujuan vaksin HPV
Tujuan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks. Vaksin ini tidak bisa digunakan untuk menentukan penyebaran virus HPV pada seseorang yang sudah terkena kanker rahim.
vaksin HPV diciptakan karena sejak dulu banyak orang menyatakan bahwa penyebab kanker adalah keturunan. Namun, data scientific menemukan bahwa ada kanker yang disebabkan oleh virus, dan ini adalah HPV. Dari situ, ilmuwan menciptakan vaksin yang bisa mencegah virus HPV, penyebab kanker serviks.
Pemberian vaksin HPV sangat penting untuk meningkatkan usia harapan hidup di sebuah negara. Di Indonesia, kanker serviks menjadi kanker terbanyak kedua pada wanita, menurut data tahun 2020.
Siapa saja yang bisa mendapatkan vaksin HPV?
Vaksin HPV dapat diberikan pada pria dan wanita, tapi lebih diutamakan pada wanita. Berikut wanita yang bisa mendapatkannya:
- Rekomendasi pemberian vaksin HPV bisa diberikan dari usia 9 sampai 26 tahun. Anak-anak bisa mulai menerima vaksin ini mulai usia 9 tahun dan usia paling optimal dalam menerima vaksin HPV di usia 26 tahun.
- Wanita yang belum aktif secara seksual.
- Wanita yang mengalami immunokompresi, seperti HIV atau autoimun.
- Vaksin dapat diberikan pada wanita di atas 30 tahun, tapi syaratnya belum aktif secara seksual.
- Vaksin juga boleh diberikan pada wanita yang aktif secara seksual, tapi sebaiknya belum pernah terinfeksi HPV dan tidak sedang terkena kanker serviks.
Wanita yang pernah terinfeksi HPV juga bisa mendapatkan vaksin. Tapi, penelitian terkait efeknya belum cukup.
Beberapa penelitian menyatakan vaksin bisa menurunkan grading dari infeksi HPV, tapi penelitian tersebut tidak boleh dijadikan landasan untuk divaksin. Kalau bisa sebelum ada infeksi HPV, seorang wanita sudah divaksin HPV.
Dosis vaksin HPV dibagi berdasarkan usia, yakni:
- Usia 9 sampai 15 tahun diberikan dua dosis dengan jarak 0-6 bulan atau 0-12 bulan. Jadwal pemberiannya dengan rentang 6 atau 12 bulan antara dosis pertama hingga dan kedua.
- Usia di atas 15 tahun diberikan 3 dosis dengan jarak 0-1-6 bulan, yakni dosis pertama dan kedua berjarak 1 bulan, selanjutnya dosis kedua dan dosis ketiga dengan jarak 6 bulan. Bisa juga diberikan dengan jarak 0-2-6 bulan.
Sudah vaksin HPV, jangan lupa pap smear!
Pemberian vaksin HPV dan pap smear saling melengkapi. Bagi Bunda yang sudah vaksin HPV, jangan lupa untuk tetap melakukan papsmear. Sebab, virus ini tak hanya menyebabkan kanker serviks.
Vaksin HPV dan pap smear adalah tindakan preventif atau pencegahan. Bila sudah vaksin, Bunda perlu pap smear, tapi bisa untuk melonggarkan jadwal pemeriksaannya.
Namun, apakah vaksin HPV ini boleh diberikan pada ibu hamil? Simak di halaman selanjutnya!
APAKAH IBU HAMIL BOLEH MENDAPATKAN VAKSIN HPV?
Vaksin HPV untuk cegah kanker serviks/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Manjurul
Apa ibu hamil bisa vaksin HPV?
Sejauh ini, penelitian tentang pemberian vaksin HPV pada ibu hamil masih sangat terbatas. Bukannya tidak boleh, tapi sebaiknya ibu hamil menghindari vaksin ini karena tidak ada penelitian yang mendukung.
Bila Bunda sudah mendapatkan dosis pertama dan dosis kedua sebelum hamil, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter untuk pemberian dosis ketiga. Vaksinasi bisa saja diulang bila jarak dosis pertama dan dosis kedua sudah terlalu jauh.
Lalu bagaimana bila wanita tak sadar hamil saat sudah mendapatkan vaksin?
Bunda yang tak sadar hamil dan sudah melakukan vaksin sebaiknya tidak melanjutkan rangkaian vaksinasi. Bunda perlu konsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi janin, sebab sampai kini belum diketahui efek sampingnya dari penelitian.
Tapi, dari beberapa case report menemukan bahwa sejauh ini tidak ada efek samping dari vaksin HPV.
Apakah vaksin HPV dapat memengaruhi kesuburan?
Jawabannya tidak ya, Bunda. Vaksin HPV aman diberikan pada usia produktif. Rekomendasi di luar negeri, vaksin ini sudah bisa diberikan sejak usia 9 tahun.
Vaksin juga dapat diberikan sampai usia 26 tahun pada wanita yang tidak aktif secara seksual. Sejauh ini, banyak pasien yang tetap bisa hamil meski sudah suntik vaksin HPV.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Kebiasaan Hidup Tidak Sehat Penyebab Susah Hamil

Kehamilan
Program Hamil Setelah Keguguran, Ini Waktu yang Tepat untuk Mulai Berhubungan Seks

Kehamilan
Operasi Caesar: Kapan Sebaiknya Dilakukan, Dampak & Pemulihan Pasca Melahirkan

Kehamilan
Menghitung Peluang & Risiko Hamil di Atas Usia 35 Tahun, Serta Tips agar Tetap Sehat

Kehamilan
Gejala COVID-19 pada Ibu Hamil dan Tata Laksana Penyembuhannya


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda