
moms-life
Revenge Bedtime Procrastination: Fenomena Begadang Demi Kesenangan, Apa Maksudnya?
HaiBunda
Rabu, 31 May 2023 18:15 WIB

Fenomena revenge bedtime procrastination mengacu pada seseorang yang menunda waktu tidur untuk melakukan kegiatan yang mereka tidak bisa mereka lakukan di siang hari. Fenomena ini adalah cara menemukan waktu untuk bersantai dan menghibur dengan mengorbankan waktu tidur.
Istilah tersebut diperkenalkan dalam makalah tahun 2014, penambahan kata ‘revenge’ pertama kali digunakan di China untuk menggambarkan bagaimana orang yang sering bekerja 12 jam sehari akan begadang sebagai satu-satunya cara untuk mengambil kembali kendali atas waktu mereka.
Istilah revenge bedtime procrastination menjadi populer setelah viral cuitan di Twitter yang ditulis oleh jurnalis Daphne K. Lee.
![]() |
Dia menggambarkannya sebagai sesuatu yang terjadi ketika orang yang tidak memiliki banyak waktu di siang hari untuk melakukan yang mereka ingin, cenderung menolak waktu tidur lebih awal.
Tanda-tanda revenge bedtime procrastination
Melansir dari laman Verywell Mind, begadang belum tentu merupakan tanda fenomena ini. Para peneliti menyarankan bahwa tiga ciri utama yang menentukan revenge bedtime procrastination meliputi:
- Keterlambatan tidur jadi mengurangi waktu tidur secara keseluruhan seseorang setiap malam.
- Keterlambatan tidur ini bukan karena alasan lain, seperti muak dengan sumber lingkungan yang mengganggu tidur.
- Orang-orang yang terlibat dapat perilaku tersebut sepenuhnya sadar bahwa hal tersebut bisa menyebabkan konsekuensi negatif, tetapi mereka tetap memilih untuk terlibat di dalamnya.
Beberapa orang mungkin menggunakan jam larut malam dan dini hari untuk mengejar hobi atau terlibat dalam aktivitas yang lebih intensif energi. Bagi kebanyakan orang, kegiatan ini cenderung berfokus pada hal-hal yang tidak membutuhkan banyak usaha.
Belanja online, melihat-lihat posting-an media sosial, membaca, dan menonton layanan streaming adalah contoh hal-hal mudah yang dinikmati orang saat mereka menunda waktu tidur malam, Bunda.
Penyebab revenge bedtime procrastination
Kurangnya waktu luang di siang hari adalah penyebab umum di balik fenomena ini, tetapi faktor lain juga berperan, Bunda, seperti berikut ini:
- Sebuah studi pada 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers of Psychology menunjukkan bahwa revenge bedtime procrastination berkorelasi negatif dengan pengaturan diri. Sementara orang yang melakukan perilaku ini ingin tidur, perilaku mereka tidak sejalan dengan niat mereka.
- Mungkin juga orang yang terlibat dalam fenomena ini lebih rentan terhadap penundaan secara umum.
- Pola tidur alami mungkin juga berperan. Orang yang secara alami cenderung disebut ‘night owl’ mungkin perlu memaksakan diri untuk bangun pagi.
- Penelitian juga menunjukkan bahwa perilaku tersebut mungkin dihasilkan dari interaksi antara berbagai faktor, termasuk jadwal tidur alami seseorang dan sumber daya pengendalian diri mereka.
Baru-baru ini stres juga tampak memperburuk perilaku tersebut. Laporan menunjukkan bahwa sekitar 40 persen orang dewasa mengalami peningkatan masalah tidur selama tahun 2020.
Lantaran batas antara pekerjaan, rumah, dan sekolah menjadi semakin kabur, banyak orang merasa sulit untuk memiliki waktu sendirian atau me time. Fenomena tersebut menjadi cara bagi banyak orang untuk menghabiskan waktu sendirian yang berharga di malam hari.
Dampak revenge bedtime procrastination
Terkadang, begadang sepertinya tidak akan berdampak besar pada jadwal tidur, kesehatan, atau kesejahteraan Bunda secara keseluruhan.
Masalahnya adalah ketika fenomena ini menjadi kebiasaan biasa. Larut malam diikuti dengan pagi hari dapat menyebabkan kurang tidur. Kurang tidur dapat merusak kemampuan Bunda untuk bekerja dengan baik keesokan harinya.
Selain itu, ini juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental Bunda seiring waktu. Efek negatif dari kurang tidur yang disebabkan oleh fenomena tersebut berpotensi menimbulkan berikut ini:
- Kecemasan
- Depresi
- Sulit berkonsentrasi
- Tekanan darah tinggi
- Peningkatan risiko masalah jantung
- Imunitas melemah
- Penambahan berat badan
- Ingatan memburuk
Tips mengatasi revenge bedtime procrastination
Jika fenomena ini merupakan masalah bagi Bunda, berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya:
1. Prioritaskan tidur
Jika tujuannya adalah untuk mendapatkan istirahat yang lebih baik, hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah menjadikan tidur sebagai prioritas utama. Ingatkan diri sendiri mengapa tidur tepat waktu itu penting.
2. Latih kebiasaan tidur yang baik
Menetapkan beberapa praktik tidur berkualitas dapat meningkatkan kualitas dan jumlah tidur yang Bunda dapatkan secara keseluruhan.
Beberapa hal yang dapat Bunda upayakan termasuk memiliki waktu tidur dan bangun konsisten, menghindari alkohol dan kafein di sore dan malam hari, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
3. Evaluasi jadwal
Hentikan hal-hal yang tidak penting atau menghabiskan seluruh waktu Bunda. Jika aktivitas siang hari membuat tidak bahagia dan puas, biarkan saja jika Bunda bisa.
4. Jadwalkan waktu untuk diri sendiri
Salah satu cara untuk mengatasi fenomena ini adalah merencanakan dan memprioritaskan waktu sendiri, seperti yang Bunda lakukan pada hal lain.
5. Mulai rutinitas malam hari lebih awal
Cara lain untuk melawan fenomena ini adalah dengan memulai rutinitas malam lebih awal. Setel alarm selama satu jam sebelum biasanya mulai siap-siap untuk tidur.
Memberi diri waktu ekstra untuk bersantai dapat membantu Bunda merasa lebih mengantuk, yang dapat membantu Bunda menahan keinginan untuk begadang.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang revenge bedtime procrastination. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video mengenal istilah BPD dan bipolar yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
6 Tanda Seseorang Punya Daddy Issues: Sangat Manja dan Banyak Menuntut Pasangan

Mom's Life
Kenali Gejala Postpartum Depression, Yuk Jadi Bunda yang Sehat Mental!

Mom's Life
Bunda Burnout atau Malas? Pahami Dahulu Perbedaannya

Mom's Life
Tetap Mindful di Lingkungan Toxic, Begini Caranya Bun

Mom's Life
40 Persen Wanita Ternyata Idap Gangguan Kecemasan, Kenali Gejalanya Bun
