MOM'S LIFE
8 Makanan Penyebab Depresi Kian Memburuk & Rekomendasi Penggantinya, Catat Bun!
Amira Salsabila | HaiBunda
Kamis, 13 Jul 2023 18:20 WIBMakanan cepat saji, alkohol, minuman berenergi, dan makanan serta minuman tertentu lainnya dapat memburuk gejala depresi. Bunda ingin tahu apa saja makanan penyebab depresi?
Salah satu faktor yang depresi menyebabkan depresi adalah kebiasaan makan seseorang, yang menentukan nutrisi yang mereka konsumsi.
Sebuah studi menemukan bahwa gejala orang dengan depresi sedang hingga berat membaik ketika mereka menerima sesi konseling nutrisi dan makan makanan yang lebih sehat selama 12 minggu.
Pola makan yang ditingkatkan berfokus pada makanan segar dan utuh yang kaya nutrisi. Ia juga membatasi makanan olahan, manisan, dan gorengan, termasuk junk food.
Gejala depresi, termasuk suasana hati dan kecemasan, cukup membaik untuk mencapai kriteria remisi di lebih dari 32 persen peserta. Para peneliti juga menyimpulkan bahwa orang dapat membantu mengelola atau memperbaiki gejala depresi mereka dengan pola makan yang baik.
8 Makanan penyebab depresi kian memburuk
Lantaran pola makan berperan penting dalam kondisi mental seseorang, berikut adalah beberapa makanan penyebab depresi yang perlu Bunda hindari.
1. Makanan cepat saji
Melansir dari laman PsychCentral, depresi dan tingkat peradangan dalam tubuh diperburuk oleh bahan-bahan yang biasa ditemukan dalam jumlah banyak di makanan cepat saji, seperti lemak trans buatan, karbohidrat olahan, natrium, dan gula.
Sebuah studi menemukan bahwa orang yang makan makanan cepat saji secara teratur berisiko 40 persen lebih besar mengalami depresi, dan para peneliti menyarankan bahwa tingginya jumlah lemak trans dalam produk makanan cepat saji merupakan faktor utama.
2. Biji-bijian olahan
Terlepas dari apa yang disarankan oleh beberapa rencana diet, pada umumnya tidak ada yang salah dengan makanan biji-bijian seperti nasi dan gandum. Akan tetapi, selama proses pembuatannya, banyak nutrisi bermanfaat yang hilang.
Banyak penelitian mendukung hubungan antara biji-bijian yang tidak dimurnikan dan depresi. Misalnya, sebuah studi pada wanita pascamenopause melihat bahwa mereka yang makan biji-bijian olahan memiliki risiko depresi baru yang lebih besar.
3. Garam
Makan garam terlalu banyak bisa menimbulkan bahaya juga, Bunda, terutama seputar efek negatif pada tekanan darah dan kesehatan jantung. Akan tetapi, penyakit jantung tidak hanya bersifat fisik. Itu juga berkaitan dengan risiko masalah kesehatan mental yang lebih besar.
4. Gula halus
Gula rafinasi secara negatif mempengaruhi berbagai kondisi kesehatan fisik, mulai dari diabetes dan penyakit jantung hingga obesitas dan beberapa jenis kanker. Akan tetapi, asupan tinggi telah terbukti mempengaruhi kesehatan mental juga.
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan potensial antara asupan gula dan depresi, dan penelitian percaya bahan ini memiliki beberapa efek negatif jangka panjang pada tubuh yang mendorong hubungan ini.
5. Pemanis buatan
Penelitian menunjukkan bahwa ini juga dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi.
Bermacam-macam studi telah menjelajahi dan menemukan hubungan antara pemanis dalam minuman dan peningkatan risiko depresi, dengan beberapa varietas tertentu memiliki dampak yang lebih besar.
6. Daging olahan
Banyak makanan BBQ, piknik, dan makanan cepat saji seperti sosis, irisan ham, daging kornet, dan dendeng digolongkan sebagai daging olahan. Meskipun mudah disiapkan dan dibawa ke dalam makanan jika Bunda sedang tidak ingin memasak, bahan-bahan ini berpotensi mendorong tanda-tanda depresi.
Banyak studi telah menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsumsi daging merah dan olahan dengan peningkatan risiko mengalami depresi dan gejalanya.
7. Donat
Melansir dari laman WebMD, donat memiliki semua jenis lemak yang salah, tepung seputih salju dengan sedikit serat untuk memperlambat penyerapan, dan banyak tambahan gula. Jadi, jika ingin mengonsumsinya, jadikan itu sebagai suguhan, bukan rutinitas.
8. Roti putih
Tepung putih yang diproses dengan cepat berubah menjadi gula darah setelah dikonsumsi, sehingga menyebabkan lonjakan energi yang bisa berdampak buruk bagi kecemasan.
5 Makanan yang dianjurkan untuk mengatasi depresi
Selain makanan yang perlu dihindari, ada juga beberapa makanan yang disarankan untuk Bunda konsumsi selama depresi.
1. Kenari
Melansir dari laman Hindustantimes, kenari cenderung unggul dalam meredakan tanda-tanda kecemasan karena kenari juga merupakan salah satu sumber asam lemak omega-3 terkaya yang diketahui mendukung fungsi otak dan mengurangi gejala depresi.
Makanan kaya omega-3 membantu otak membangun koneksi saraf yang tepat, membentuk lapisan pelindung untuk sel saraf, dan menciptakan penghalang yang melindungi saraf. Makanan ini juga memiliki beberapa senyawa pelindung saraf seperti folat, melatonin, vitamin E, dan antioksidan.
2. Kacang
Ini adalah sumber protein dan serat yang bagus, keduanya membantu menjaga kadar gula darah sehingga secara positif mempengaruhi suasana hati.
3. Makanan fermentasi
Makanan seperti yogurt, kimchi, dan kombucha adalah makanan yang kaya akan probiotik, yang memulihkan kesehatan usus dan suasana hati.
4. karbohidrat kompleks dan tidak dimurnikan
Karbohidrat baik yang ditemukan dalam biji-bijian dan sayuran juga dapat memberikan efek menenangkan pada pikiran. Karbohidrat terhubung dengan zat kimia otak yang meningkatkan suasana hati, serotonin. Inilah mengapa diet kekurangan seperti diet nol karbohidrat dapat membuat Bunda murung dan pening.
5. Cokelat hitam berkualitas baik
Kaya akan antioksidan, flavonoid, dan magnesiun, satu atau dua kota cokelat hitam berkualitas baik dapat meningkatkan semangat makanan Bunda. Ini adalah makanan pilihan untuk menahan perubahan mood menopause, PMS, dan afrodisiak yang kuat.
Nah, itulah beberapa makanan penyebab depresi dan rekomendasi makanan yang dianjurkan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video cara menjaga kesehatan mental ibu hamil yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa/asa)