
moms-life
Mengenal 3 Jenis Hormon Stres dan Fungsinya, Puncaknya Ada yang Pagi Hari
HaiBunda
Rabu, 19 Jul 2023 18:15 WIB

Stres adalah sebuah kondisi yang umum dirasakan ketika seseorang merasa kewalahan, sedang berada di bawah tekanan, atau kesulitan menghadapi sebuah situasi.
Ini semua berkat sistem kerja saraf simpatik manusia. Di balik berbagai reaksi fisik dan mental terhadap stres terdapat sejumlah hormon yang bertugas menambah bahan bakar ke dalamnya.
Saat menghadapi stres, tubuh melepaskan hormon yang membuat Bunda waspada untuk melindungi diri sendiri. Stres jangka pendek adalah normal bahkan bermanfaat karena membantu Bunda mengelola situasi segera dan membangun ketahanan.
Akan tetapi, jika stres berlanjut atau sering terjadi, beberapa masalah kesehatan mungkin timbul. Itulah mengapa Bunda dianjurkan agar pandai mengelola stres.
Mengenal hormon stres
Mengutip dari Verywell Health, saat tubuh merasakan bahaya, sistem saraf simpatis (SNS) akan aktif untuk membantu mempertahankan homeostasis (kestabilan saat beradaptasi dengan perubahan). Sistem ini juga membantu mempersiapkan Bunda untuk menangani bahaya, baik yang nyata maupun dirasakan.
SNS terlibat dalam respon stres tubuh. Ini melepaskan hormon stres adrenalin dan kortisol untuk membantu respon ‘lawan atau lari’. Ketika stres berakhir, sistem saraf parasimpatis (PNS) membantu tubuh kembali ke keadaan normal.
Jenis hormon stres dan fungsinya
1. Kortisol
Kortisol termasuk dalam kelompok hormon steroid yang disebut glukokortikoid. Terkadang disebut sebagai hormon stres karena berperan besar dalam merespon stres.
Kortisol diproduksi di kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal. Ini membantu respon stres dengan memobilisasi glukosa yang disimpan untuk digunakan sebagai energi untuk memungkinkan Bunda menangani situasi stres.
Fungsi hormon stres kortisol:
- Mendorong pelepasan glukosa yang memasok energi langsung ke otot besar Bunda
- Menghambat produksi dan pencernaan sehingga glukosa tersedia bukan disimpan
- Menyempitkan pembuluh darah, membuat darah memompa lebih keras dan cepat ke jantung dan otot-otot besar
- Mengelola tekanan darah dan fungsi jantung
- Mengurangi peradangan
- Memecah gula (bersama dengan insulin) untuk digunakan sebagai energi
- Mengelola metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak
Kortisol diperlukan saat ini tapi jika terlalu lama—seperti yang terlihat pada stres kronis—dapat memiliki efek kesehatan yang negatif. Salah satunya bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan tingkat energi.
Puncak kadar kortisol tertinggi pada pagi hari dan secara bertahap menurun sepanjang hari hingga mencapai titik terendah tengah malam.
2. Adrenalin
Adrenalin (juga disebut epinefrin) merupakan jenis hormon stres lainnya yang membantu merespon untuk lawan atau lari. Itu juga dilepaskan dari kelenjar adrenal.
Adrenalin dikenal sebagai hormon pertarungan atau fight. Adrenalin merupakan hormon stres yang bisa mengeluarkan Bunda dari situasi berbahaya.
Fungsi hormon stres adrenalin:
Adrenalin bersama dengan norepinefrin (hormon stres), sebagian besar bertanggung jawab atas reaksi langsung yang kita rasakan saat stres. Amit Sood, M.D., direktur penelitian di Complementary and Integrative Medicine dan ketua Mayo Mind Body Initiative di Mayo Clinic memberikan contoh.
Misalnya saja, Bunda mencoba mengubah jalur di mobil. Tiba-tiba, dari titik buta Bunda, muncul sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 100 mil per jam. Bunda kembali ke jalur semula dan jantung berdebar kencang.
Bunda akan merasakan otot tegang, bernapas lebih cepat, mungkin mulai berkeringat. Itu disebut adrenalin. Seiring dengan peningkatan detak jantung, adrenalin juga memberi Bunda gelombang energi yang mungkin diperlukan untuk melarikan diri dari situasi berbahaya sekaligus memusatkan fokus.
3. Norepinefrin
Norepinefrin merupakan hormon yang mirip dengan adrenalin. Ini dilepaskan dari kelenjar adrenal dan juga otak.
Fungsi hormon stres norepinefrin:
Peran utama norepinefrin, seperti adrenalin, yakni memunculkan gairah. Bunda jadi lebih tersadar bahkan responsif.
“Saat stres, Anda menjadi lebih sadar, terjaga, fokus. Umumnya lebih responsif,” kata Sood dilansir dari HuffPost.
Ini juga membantu mengalihkan aliran darah dari area yang mungkin tidak terlalu penting, seperti kulit, menuju area lebih penting pada saat itu, seperti otot. Tentu akan membuat Bunda lebih muda melarikan diri dari tempat yang membuat stres.
Sood membayangkan kita memiliki kedua hormon tersebut sebagai jenis sistem cadangan. Katakanlah kelenjar adrenal Bunda tidak bekerja dengan baik. Hormon stres adrenalin dan norepinefrin yang mungkin membantu mengambil jalan alternatif.
Itulah 3 jenis hormon stres yang ternyata berguna bagi tubuh Bunda. Namun tetap dikelola dengan baik ya, Bunda.
Belanja berbagai kebutuhan rumah di LazMall Daily! Tempat belanja kebutuhan harian dari berbagai toko hanya bayar 1 ongkir!
(fia/fia)ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Kenali Penyebab Stres yang Umum Terjadi, Mulai dari Kerja hingga Kehidupan Sehari-hari

Mom's Life
Studi Ungkap Mencuci Piring Bisa Redakan Stres, Ini Faktanya

Mom's Life
Ini Alasan Bunda Full IRT Rentan Alami Stres, Jangan Anggap Remeh ya!

Mom's Life
Mengenal Coping Mechanism, Cara Manusia untuk Mengatasi Stres

Mom's Life
Bunda Perlu Tahu, Ini Trik Sederhana Usir Stres Saat di Rumah


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Zhao Lusi Bintang Hidden Love Sebelum Jatuh Sakit hingga Pakai Kursi Roda dan Akui Alami Depresi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda