Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal 3 Jenis Hormon Stres dan Fungsinya, Puncaknya Ada yang Pagi Hari

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Rabu, 19 Jul 2023 18:15 WIB

Ilustrasi wanita stres atau gigit kuku
Mengenal 3 Jenis Hormon Stres dan Fungsinya, Puncaknya Ada yang Pagi Hari/Foto: Getty Images/iStockphoto/AaronAmat

Stres adalah sebuah kondisi yang umum dirasakan ketika seseorang merasa kewalahan, sedang berada di bawah tekanan, atau kesulitan menghadapi sebuah situasi.

Ini semua berkat sistem kerja saraf simpatik manusia. Di balik berbagai reaksi fisik dan mental terhadap stres terdapat sejumlah hormon yang bertugas menambah bahan bakar ke dalamnya. 

Saat menghadapi stres, tubuh melepaskan hormon yang membuat Bunda waspada untuk melindungi diri sendiri. Stres jangka pendek adalah normal bahkan bermanfaat karena membantu Bunda mengelola situasi segera dan membangun ketahanan.

Banner Tips Parenting Ibunda Omar Fasih Bahasa Inggris di Usia 5 TahunRachmi

Akan tetapi, jika stres berlanjut atau sering terjadi, beberapa masalah kesehatan mungkin timbul. Itulah mengapa Bunda dianjurkan agar pandai mengelola stres.

Mengenal hormon stres

Mengutip dari Verywell Health, saat tubuh  merasakan bahaya, sistem saraf simpatis (SNS) akan aktif untuk membantu mempertahankan homeostasis (kestabilan saat beradaptasi dengan perubahan). Sistem ini juga membantu mempersiapkan Bunda untuk menangani bahaya, baik yang nyata maupun dirasakan.

SNS terlibat dalam respon stres tubuh. Ini melepaskan hormon stres adrenalin dan kortisol untuk membantu respon ‘lawan atau lari’. Ketika stres berakhir, sistem saraf parasimpatis (PNS) membantu tubuh kembali ke keadaan normal.

Jenis hormon stres dan fungsinya

1. Kortisol

Kortisol termasuk dalam kelompok hormon steroid yang disebut glukokortikoid. Terkadang disebut sebagai hormon stres karena berperan besar dalam merespon stres.

Kortisol diproduksi di kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal. Ini membantu respon stres dengan memobilisasi glukosa yang disimpan untuk digunakan sebagai energi untuk memungkinkan Bunda menangani situasi stres. 

Fungsi hormon stres kortisol:

  • Mendorong pelepasan glukosa yang memasok energi langsung ke otot besar Bunda
  • Menghambat produksi dan pencernaan sehingga glukosa tersedia bukan disimpan
  • Menyempitkan pembuluh darah, membuat darah memompa lebih keras dan cepat ke jantung dan otot-otot besar
  • Mengelola tekanan darah dan fungsi jantung
  • Mengurangi peradangan
  • Memecah gula (bersama dengan insulin) untuk digunakan sebagai energi
  • Mengelola metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak

Kortisol diperlukan saat ini tapi jika terlalu lama—seperti yang terlihat pada stres kronis—dapat memiliki efek kesehatan yang negatif. Salah satunya bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan tingkat energi.

Puncak kadar kortisol tertinggi pada pagi hari dan secara bertahap menurun sepanjang hari hingga mencapai titik terendah tengah malam. 

review sprei kintakun

2. Adrenalin

Adrenalin (juga disebut epinefrin) merupakan jenis hormon stres lainnya yang membantu merespon untuk lawan atau lari. Itu juga dilepaskan dari kelenjar adrenal.

Adrenalin dikenal sebagai hormon pertarungan atau fight. Adrenalin merupakan hormon stres yang bisa mengeluarkan Bunda dari situasi berbahaya.

Fungsi hormon stres adrenalin:

Adrenalin bersama dengan norepinefrin (hormon stres), sebagian besar bertanggung jawab atas reaksi langsung yang kita rasakan saat stres. Amit Sood, M.D., direktur penelitian di Complementary and Integrative Medicine dan ketua Mayo Mind Body Initiative di Mayo Clinic memberikan contoh.

Misalnya saja, Bunda mencoba mengubah jalur di mobil. Tiba-tiba, dari titik buta Bunda, muncul sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 100 mil per jam. Bunda kembali ke jalur semula dan jantung berdebar kencang.

Bunda akan merasakan otot tegang, bernapas lebih cepat, mungkin mulai berkeringat. Itu disebut adrenalin. Seiring dengan peningkatan detak jantung, adrenalin juga memberi Bunda gelombang energi yang mungkin diperlukan untuk melarikan diri dari situasi berbahaya sekaligus memusatkan fokus.

3. Norepinefrin

Norepinefrin merupakan hormon yang mirip dengan adrenalin. Ini dilepaskan dari kelenjar adrenal dan juga otak.

Fungsi hormon stres norepinefrin:

Peran utama norepinefrin, seperti adrenalin, yakni memunculkan gairah. Bunda jadi lebih tersadar bahkan responsif.

“Saat stres, Anda menjadi lebih sadar, terjaga, fokus. Umumnya lebih responsif,” kata Sood dilansir dari HuffPost.

Ini juga membantu mengalihkan aliran darah dari area yang mungkin tidak terlalu penting, seperti kulit, menuju area lebih penting pada saat itu, seperti otot. Tentu akan membuat Bunda lebih muda melarikan diri dari tempat yang membuat stres.

Sood membayangkan kita memiliki kedua hormon tersebut sebagai jenis sistem cadangan. Katakanlah kelenjar adrenal Bunda tidak bekerja dengan baik. Hormon stres adrenalin dan norepinefrin yang mungkin membantu mengambil jalan alternatif.

Itulah 3 jenis hormon stres yang ternyata berguna bagi tubuh Bunda. Namun tetap dikelola dengan baik ya, Bunda.

Belanja berbagai kebutuhan rumah di LazMall Daily! Tempat belanja kebutuhan harian dari berbagai toko hanya bayar 1 ongkir!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda