Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Golongan yang Berpotensi Terkena ISPA, Waspada yang Imunnya Lemah

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 04 Sep 2023 22:05 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Batuk
5 Golongan yang Berpotensi Terkena ISPA/Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang dapat mengganggu pernapasan normal. Penyakit ini hanya dapat mempengaruhi sistem pernapasan bagian atas, yang dimulai dari sinus dan berakhir di pita suara, atau hanya sistem pernapasan bagian bawah, yang dimulai dari pita suara dan berakhir di paru-paru.

Infeksi ini sangat berbahaya bagi anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, Bunda. Maka dari itu, Bunda perlu memperhatikan golongan yang berpotensi terkena ISPA.

Melansir dari laman PubMed Central, tingginya potensi seseorang terkena ISPA itu ditentukan oleh beberapa faktor, seperti memiliki gaya hidup yang buruk, tidak mendapatkan nutrisi yang seimbang, dan lingkungan yang kurang sehat.

Banner Fairuz Arafiq Diastasis Recti

5 Golongan yang Berpotensi Terkena ISPA

Hampir mustahil untuk menghindari virus dan bakteri, namun faktor risiko tertentu meningkatkan peluang seseorang terkena infeksi saluran pernapasan akut. Sistem kekebalan tubuh anak-anak dan orang dewasa lebih rentan terkena virus.

“Umumnya, ISPA ini terjadi pada orang-orang yang rentan atau memiliki risiko tinggi,” ujar Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), Dokter Spesialis Paru dan Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Berikut adalah golongan atau kelompok orang yang berpotensi terkena ISPA:

1. Anak-anak 

Melansir dari laman Healthline, anak-anak sangat berisiko karena kontak terus-menerus dengan anak-anak lain yang mungkin menjadi pembawa virus. Anak-anak seringkali tidak mencuci tangan secara teratur. Anak-anak juga seringkali menggosok mata dan memasukkan jari ke dalam mulut, sehingga menyebabkan penyebaran virus.

2. Usia lanjut atau geriatri

Individu geriatri atau orang lanjut usia lebih rentan terhadap berbagai infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah.

3. Ibu hamil

Asma adalah kelainan medis yang paling umum ditemui pada kehamilan, dan prevalensinya pada wanita usia subur semakin meningkat. Terdapat sedikit peningkatan pada wanita risiko kehamilan, namun terapi yang kurang optimal adalah alasan paling umum dari buruknya pengendalian kehamilan.

4. Orang dengan penyakit dasar seperti penyakit paru-paru atau jantung

Orang dengan penyakit jantung atau masalah paru-paru lainnya lebih mungkin tertular infeksi saluran pernapasan akut. Siapapun yang sistem kekebalan tubuhnya mungkin melemah karena penyakit lain, berisiko terkena penyakit ini.

5. Perokok

Perokok juga berisiko tinggi dan lebih sulit untuk kembali pulih. Besarnya radikal bebas dalam asap rokok dapat merusak integritas saluran pernapasan dan sel epitel alveolar sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.

Bagaimana Cara Mendiagnosis ISPA?

Dalam pemeriksaan pernapasan, dokter berfokus pada pernapasan. Mereka akan memeriksa cairan dan peradangan di paru-paru dengan mendengarkan suara abnormal di paru-paru saat bernapas. Dokter mungkin akan mengintip ke dalam hidung dan telinga, serta memeriksa tenggorokan Bunda.

Jika dokter meyakini infeksi terjadi pada saluran pernapasan bagian bawah, pemeriksaan rontgen atau CT scan mungkin diperlukan untuk memeriksa kondisi paru-paru.

Tes fungsi paru-paru berguna sebagai alat diagnostik. Oksimetri nadi, juga dikenal sebagai pulse ox, dapat memeriksa seberapa banyak oksigen yang masuk ke paru-paru. Seorang dokter mungkin juga mengambil sampel dahak dari hidung atau mulut, atau meminta Bunda untuk mengeluarkan sampel dahak untuk memeriksa jenis virus atau bakteri penyebab penyakit.

Risiko Terkena ISPA

“Infeksi mengenai seseorang akan menyebabkan risiko yang berat, yaitu seperti terjadinya pneumonia. Rata-rata sih ISPA itu bisa disembuhkan, bahkan kalau karena virus bisa sembuh sendiri pada beberapa orang yang memiliki daya tahannya bagus,” ujar Agus.

Akan tetapi, orang dengan daya tahan tubuh rendah pada anak, ibu hamil, lansia, atau penyakit dasar, ISPA menjadi lebih berisiko, dan bisa meningkatkan komplikasi, Bunda.

Komplikasi dari infeksi ini bisa turun ke saluran napas menjadi infeksi paru, pneumonia atau radang paru.

“Kalau infeksi di paru itu risikonya lebih tinggi karena ini kan organ tempat kita napas atau bertukar oksigen. Kalau pneumonia berisiko kita kekurangan oksigen. Kalau terjadi pada kelompok sensitif (rentan), maka itu akan berimplikasi menyebabkan kegagalan pernapasan, lalu terburuknya berisiko kematian,” jelasnya.

Nah, itulah beberapa golongan yang berpotensi tinggi terkena ISPA. Dengan begitu, Bunda juga bisa lebih waspada agar tidak terinfeksi. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video dampak pada janin saat ibu hamil terkena ISPA yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda