Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penanganan ISPA yang Aman untuk Ibu Hamil, agar Tak Ganggu Pertumbuhan Janin

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 04 Sep 2023 07:50 WIB

Masker Pada Ibu Hamil
Penanganan ISPA yang Aman untuk Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat menyerang siapa saja. Namun, penyakit ini menjadi lebih rentan pada ibu hamil, Bunda.

ISPA merupakan penyakit yang dapat menyerang saluran pernapasan, baik atas maupun bawah. Dalam istilah awam, ISPA juga disebut common cold.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), ISPA menjadi penyebab utama angka kematian akibat penyakit menular di dunia. Seseorang yang terkena ISPA dapat mengalami gejala, seperti batuk pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, nyeri di kepala, dan demam.

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Kedokteran Fetomaternal, dr. Febriansyah Darus, Sp.OG (K), angka kejadian ISPA pada ibu hamil masih tergolong cukup banyak. Penyebabnya bisa karena paparan mikroorganisme hingga polusi udara.

"Kasus ibu hamil terkena ISPA itu banyak. ISPA itu kan Infeksi Saluran Pernapasan Akut, jadi banyak sekali penyebabnya bisa karena alergi, virus, bakteri, atau polusi," ujar Febriansyah saat dihubungi HaiBunda, Selasa (29/8/23).

Penanganan ISPA pada ibu hamil

Pengobatan atau penanganan ISPA pada ibu hamil tergantung pada gejala. Pada kasus yang ringan, ISPA biasanya akan sembuh dengan pemberian obat-obatan.

Misalnya, ibu hamil yang terkena ISPA mengalami gejala flu, maka dokter akan memberikan obat flu. Sementara bila mengalami demam, dokter umumnya ajan memberikan obat penurun suhu.

"Kalau hanya flu-flu saja sebenarnya tidak ada masalah apa-apa. Pengobatan ISPA pada ibu hamil itu symptomatic atau tergantung gejala. Misalnya, rata-rata flu itu disebabkan karena virus, tidak diobati anti-virus tapi tatalaksananya kalau demam dikasih penurun panas, kalau hidung mampet kasih anti-dekongestan, uap atau nebulisasi," ujar Febriansyah.

Hal yang sama juga diungkapkan Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp. OG, Subsp. FER, M.Sc. Menurut Yassin, pengobatan ISPA pada ibu hamil akan melihat gejala yang dialami. Selain itu, Bunda yang terkena ISPA juga dianjurkan untuk beristirahat dan menjaga pola makan.

"Biasanya yang dilihat gejalanya, peradangan, batuk-batuk, kita bisa memberikan obat-obatan yang sifatnya simtomatik. Misalnya dengan obat pengencer dahak kalau batuk berdahak," kata Yassin kepada HaiBunda.

"Kalau sudah terinfeksi virus, dengan istirahat cukup, makan bergizi, daya tahan tubuh meningkat bisa mengalahkan infeksi tadi," sambungnya.

Pengobatan ISPA pada ibu hamil menjadi berbeda bila penyebabnya adalah bakteri. Perawatan medis juga akan diberikan bila ibu hamil mengalami ISPA yang lebih serius. Seperti apa pengobatan ISPA yang cukup parah pada ibu hamil?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PENANGANAN ISPA PADA IBU HAMIL YANG DISEBABKAN INFEKSI BAKTERI

Young beautiful pregnant asian woman standing and touching belly near the window in bedroom. Pregnancy, motherhood wearing virus protection mask mouth concept.

Penanganan ISPA yang Aman untuk Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/photocheaper

Penanganan lanjutan ISPA pada ibu hamil

Pemberian antibiotik hingga perawatan di rumah sakit dapat diberikan pada ibu hamil yang mengalami ISPA lebih parah. Obat antibiotik umumnya diberikan bila ISPA disebabkan oleh bakteri, Bunda.

"Kalau demam tinggi dan sesak napas, ditakutkan infeksi karena bakteri, misalnya pneumonia, tentunya harus mengunakan antibiotik," kata Febriansyah.

ISPA yang disebabkan bakteri dapat terjadi bila infeksi virus tidak mampu diatasi. Biasanya, gejala ISPA tak kunjung membaik dalam waktu beberapa hari.

"Apabila infeksi virus tidak mampu dikalahkan, maka ini akan menyebabkan mudahnya masuk bakteri. Biasanya ini terjadi pada kondisi 5 sampai 7 hari sakit tidak sembuh. Pada kasus ini baru bisa diberikan antibiotik. Ada banyak antibiotik yang dapat dikonsumsi ibu hamil dengan rekomendasi dokter," ungkap Yassin.

Banner Tips Parenting Anak Cerdas

Kapan harus ke dokter?

Gejala ISPA yang tak kunjung sembuh dapat menjadi indikasi serius. Ibu hamil harus ke dokter bila mengalami gejala seperti:

  • Batuk-batuk tak kunjung berhenti disertai demam yang tinggi.
  • Demam tak kunjung turun meski sudah minum obat penurun panas.
  • Batuk berdahak dan berwarna kekuningan atau kehijauan.
  • Napas sesak sekali sampai tidak bisa melakukan aktivitas apa pun.

Simak juga dampak buruk polusi udara bagi ibu hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda